LasserNewsToday, Maluku Tengah (Maluku) |
Kementerian Agama Kabupaten Maluku Tengah menggelar Syi’ar Qurban sekaligus menyerahkan 129 ekor hewan Qurban kepada masyarakat.
Hewan Qurban tersebut diantaranya 89 ekor sapi dan 40 ekor kambing, yang dibagikan pada hampir semua kecamatan pada lingkngan Kabupaten Maluku Tengah (Malteng). Hal ini seperti disampaikan pada awak media, Senin (27/07/2020).
Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Malteng, Muhammad Hanafi Rumatiga, S.Ag, M.Pd mengatakan, “Dalam rangka menyikapi kondisi masyarakat dalam situasi pandemi sekaligus menghadapi Idul Adha 1441 Hijriah kementerian agama Kabupaten Malteng sedang melakukan suatu program yang disebut dengan ‘Syi’ar Qurban’. Syi’ar Qurban itu tujuannya untuk membantu masyarakat yang terdampak Covid 19 dengan mengakomodir seluruh ASN pada jajaran Kementerian Agama Kabupaten Malteng.” Ujar Rumatiga.
Lanjutnya lagi, “Maka dari hasil pengumpulan itu kementerian agama akan berkurban 89 ekor sapi dan 40 ekor kambing yang semuanya itu dibagikan hampir ke seluruh kecamatan di kabupaten Maluku Tengah.” Ungkapnya.
“Kemarin kita sudah menyerahkan secara simbolis di Kecamatan Seram Utara Barat (SUB), Kecamatan Amahai, Kecamatan Tehoru dan Kecamatan Telutih, tujuannya minimal dalam pembelian hewan kurban tersebut masyarakat dapat merasakan hikmahnya Idul Adha bagi masyarakat yang menerima. Minimal dalam melaksanakan Idul Adha masyarakat dapat merasakan sedikit dari hewan kurban yang disumbangkan.”
Rumatiga juga mengatakan, “Alhamdulillah masyarakat yang menerima hewan Qurban itu sangat merasa gembira, selain itu kami juga menyapa sekaligus sebagai ajang silaturahmi dengan masyarakat dari daerah-daerah yang dikunjungi Kementerian Agama (Kemenag) kabupaten Malteng.” Sebutnya.
Ia juga merencanakan. “Membentuk Desa binaan Kementerian Agama. Sehingga nanti kita juga akan menempatkan penyuluh agama di daerah itu guna untuk melakukan pembinaan pembinaan pada masyarakat terkait dengan masalah keagamaan.” Ucap Rumatiga.
Mereka juga sempat mengunjungi daerah Teluti Baru yang kabarnya lagi terjadi kesalahpahaman pendapat antar warga yang katanya akibat masalah Pemerintahan Desa. Kami pun hadir lalu berupaya untuk melakukan sedikit pencerahan, dengan pendekatan islah agar ada upaya perdamaian pada mereka dengan satu prinsip bahwa masyarakat itu pada hakekatnya adalah keluarga, hanya saja mungkin karena selama ini belum ada kecocokan dalam pemahaman dan sebagainya maka saat ini kita harus bersatu untuk membangun negeri, dan alhamdulillah respon mereka sangat luar biasa baik.” Tutupnya.
(ET/ed. MN-Red)
Discussion about this post