LasserNewsToday
Minggu, Januari 24, 2021
  • HOME
  • BERITA
    • Artikel
    • Opini
    • Nasional
    • Jabodetabek
    • Lingga
    • Sumut
    • Seputar Kota
    • Medan
    • Siantar
    • Simalungun
    • TNI-Polri
  • INTERNASIONAL
  • HIBURAN
    • Entertainment
    • Inspirasi
    • Kisah
    • Wisata
    • Kuliner
  • OLAHRAGA
  • TEKNOLOGI
    • Gadget
    • Internet
    • Aplikasi
  • TIPS
    • Tips Sehat
    • Manfaat
  • IKLAN
No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
    • Artikel
    • Opini
    • Nasional
    • Jabodetabek
    • Lingga
    • Sumut
    • Seputar Kota
    • Medan
    • Siantar
    • Simalungun
    • TNI-Polri
  • INTERNASIONAL
  • HIBURAN
    • Entertainment
    • Inspirasi
    • Kisah
    • Wisata
    • Kuliner
  • OLAHRAGA
  • TEKNOLOGI
    • Gadget
    • Internet
    • Aplikasi
  • TIPS
    • Tips Sehat
    • Manfaat
  • IKLAN
No Result
View All Result
LasserNewsToday
No Result
View All Result

Elektabilitas Anies Menguat, Kenapa PSI Galau?

by REDAKSI
25 Februari 2020
549
SHARES
3.7k
VIEWS
Share on WhatsAppShare on FacebookShare on TwitterShare to mail

(Oleh : Tony Rosyid, Pengamat Politik dan Pemerhati Bangsa)

LasserNewsToday, Jakarta |

Jegal Anies! Begitulah kira-kira narasi singkat dari sekjen PSI, Raja Bali Antoni. Sejak beberapa lembaga survei merilis hasil bahwa Anies makin populer dan tinggi elektabilitasnya, sejumlah pihak galau. Termasuk PSI. Anies harus dijegal jadi presiden 2004, katanya.

Pertama, pilpres 2024 masih lama. Empat tahun lagi. Kedua, Anies sendiri belum pernah menyatakan akan maju di pilpres 2024. Bahkan ketika sebagian pendukungnya mau deklarasi, Anies panggil dan cegah. Ketiga, Anies selalu menyatakan ingin fokus kerja untuk Jakarta. Menunaikan 23 janji politiknya, dan memberikan pelayanan terbaik untuk warga Jakarta. Target Jakarta “Maju Kotanya Bahagia Warganya” sedang terus diikhtiarkan dengan kemampuan terbaik dari yang dimiliki. Kenapa harus galau? tanya publik.

Galau karena kebijakan Anies tidak kompromistis dengan para cukong dan mafia bisnis di ibu kota? Boleh jadi. Selama ini Anies telah menghambat sejumlah bisnis reklamasi, apartemen dan dunia hiburan. Bukan menghambat, tepatnya mencegah bisnis yang melanggar aturan dan atau merugikan rakyat.

Salah seorang pentolan PSI menuduh bahwa Anies hanya bisa bicara, nol kerja. Tuduhan ini mirip para buzzer yang entah siapa yang mengordinirnya. Sebaiknya cek data dan fakta. Ini akan terasa lebih obyektif.

Macet di Jakarta berkurang. Dari peringkat empat dari 416 kota termacet di dunia tahun 2011, jadi peringkat ketujuh tahun 2019. Dan tahun 2020 jadi peringkat ke 10. Dan sedang diupayakan untuk keluar dari sepuluh besar. Ini bukan opini, asumsi atau klaim. Tapi ini data resmi dari Tom Tom Traffic Index. Masuk akal, karena pengguna transportasi umum dua tahun terakhir ini naik drastis. Dari 338 ribu penumpang, sekarang sudah tembus satu juta lebih.

Banjir Jakarta, wilayah terdampak semakin menyempit, jumlah pengungsi makin berkurang, dan durasi waktunya makin pendek. Banjir surut setelah empat hari. Di era dua gubernur sebelumnya banjir surut setelah tujuh hari. Ini angka statistik dari lembaga semacam BPBD, Bappenas dan BMKG. Ini data dan bisa dicek. Mesti berbasis data, bukan survei persepsi responden di 34 provinsi.

Pembangunan kota, terutama di jalan-jalan protokol. Trotoar untuk pejalan kaki semakin lebar dan nyaman, jalur sepeda sudah dibuat, ratusan taman dan lokasi penghijaun dibangun, Monas dan Taman Ismail Marzuki dalam proses revitalisasi, Masjid Apung di atas laut, unik dan artistik akan jadi icon baru di Ancol. Stadiin bertaraf internasional sedang dalam proses pembangunan.

Soal penghargaan, BPK, KPK dan sejumlah kementerian telah menganugerahkannya kepada Anies selaku pemimpin daerah. Ini prestasi yang boleh dianggap telah membedakan dengan sejumlah gubernur sebelumnya. Tentu, tak bermaksud membandingkan, karena itu tak etis. Setiap punya karya yang harus diapresiasi. Tapi setidaknya, ini bukti adanya pengakuan terhadap kinerja gubernur DKI.

Ini semua adalah data dan fakta. Soal opini bisa dibangun dengan berbagai tafsir dan persepsi, tapi seringkali justru keluar dan bertentangan dengan data dan fakta yang ada. Nah, kalau sudah sampai di opini, maka akan bergantung siapa mendukung siapa. Bukan lagi bergantung pada data di lapangan. Dan persepsi seringkali gak memiliki standar obyektifitas.

Ada kekurangan, kelemahan dan mungkin pekerjaan yang belum selesai di DKI, itu pasti. Tak ada pemimpin yang sempurna. Dua tahun lebih waktu tersisa adalah kesempatan bagi Anies untuk menuntaskan pekerjaan yang belum selesai. Bisa dimanfaatkan juga untuk mengurangi tingkat kekurangan dan kesalahan, sekecil apapun, pasti ada. Salah ketik, itu salah satunya. Mosok hanya salah ketik disuruh mundur? Ngaco ah!

Kalau kemudian hasil kerja Anies diapresiasi rakyat, lalu rakyat menilai Anies layak jadi presiden, tentu bukan sesuatu yang keliru. Itu hak rakyat untuk menilai dan punya harapan. Berharap kok dilarang? Yang pasti, Anies tahu diri dan nampak teguh dalam menjaga etika berpolitik. Anies tak merespon harapan rakyat itu, kecuali hanya dengan senyum. “Saya diberi amanah di Jakarta, tugas saya adalah menuntaskan janji dan bekerja yang terbaik untuk warga Jakarta”, demikian kata Anies. Tetap cool dan santun. Meski ada saja orang yang menilai Anies gubernur yang merasa seperti presiden. Dari mana melihatnya ya? Ini penilaian yang menurut saya juga kebablasan. Karena sampai hari ini belum ada indikator yang menunjukkan bahwa Anies bersikap layaknya presiden. Kalau performa dan kapasitasnya dinilai layak duduk di istana, itu tak bisa dijadikan tuduhan bahwa Anies merasa jadi presiden. Gak perlu harus galau.

Makin galau, dan makin nyinyir terhadap Anies justru akan selalu memperbesar ruang buat rakyat untuk lebih kenal terhadap Anies dan akhirnya memperbesar apresiasi. Selama Anies tetap cool, santun, dan tidak bereaksi negatif dalam merespon sikap nyinyir dan segala bentuk bullyan itu, maka tidak saja popularitas, tapi gelombang dukungan kepada Anies akan semakin membesar. Dan selama ini, proses itu telah berjalan.

Kalau dibuat rumusnya: (cacian lawan + senyum Anies = gelombang dukungan). Tentu faktor keberhasilan kerja tetap jadi variabel yang tak kalah pengaruhnya, terutama bagi kelompok rakyat yang lebih rasional. Kelas ekonomi dan pendidikan menengah akan selalu lihat hasil kinerja.

Dengan berbagai data di atas, yang tentu saja bisa dicek dan diklarifikasi, masih relevankah untuk mengatakan bahwa Anies gak bekerja? Keterlaluan! Dan akhirnya publik menilai bahwa kesimpulan macam ini hanya bisa keluar dari pernyataan orang-orang yang sedang galau. Gak cerdas!

(LNT/Red)

SendShare220Tweet137Send

Artikel Terkait

Rocky Gerung

Rocky Gerung: Aktivis Sekarang Alami Defisit Akal

by REDAKSI
24 Januari 2021
0

LasserNewsToday, Bandung (Jawa Barat) | Rocky Gerung, Dosen Filsafat Universitas Indonesia (UI) memiliki ingatan soal pertemanannya dengan aktivis Bandung. Ketika...

Nutrisi untuk daya tahan tubuh (Foto: shutterstock dalam detik.com)

Mengenal 5 Nutrisi yang Bisa Tingkatkan Sistem Imun Selama Pandemi Covid-19

by REDAKSI
24 Januari 2021
0

(Oleh: Farah Nabila) LasserNewsToday, Jakarta | Menjaga sistem imun yang baik merupakan hal yang penting di tengah pandemi Covid-19. Saat...

Discussion about this post

TRENDING

  • Beberapa Pengendara Sepeda Motor Yang Terjatuh Saat Melintasi Rel KA di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Asuhan, Kecamatan Siantar Timur, Kota Pematangsiantar. Selasa (18/01/2020)

    Perlintasan Rel Kereta Api di Jalan Protokol Kota Pematangsiantar Mengancam Keselamatan Pengguna Jalan

    812 shares
    Share 325 Tweet 203
  • Info Buat Kapolresta Siantar.! Bandar Sabu Kampung Banjar ‘Riki Kusta dan Bedol’ Bebas Jual Sabu, Diduga Dibekingi Oknum Satnarkoba

    790 shares
    Share 316 Tweet 198
  • Diduga Bawa Pil Ekstasi.! 2 Orang Pasutri Warga Pematangsiantar ‘Ditangkap’ Satnarkoba Poltabes Medan Sepulang Dugem, Diduga Informasinya Sudah Dilepas

    634 shares
    Share 254 Tweet 159
  • Terbongkar! Diduga Kerja Paksa, Para BHL Security di PT. STTC Tidak Ada Cuti Libur dan Dipaksa Tandatangani Surat Pengunduran Diri

    607 shares
    Share 243 Tweet 152
  • Diduga ‘Diberi Izin’ Kasat Reskrim, 2 Bandar Judi ‘Berstatus DPO’ Sahat Nainggolan dan Ramses Simanjuntak Join Buka Judi Togel Di Wilkum Polres Simalungun

    603 shares
    Share 241 Tweet 151
  • Presiden Alumni UINSU Ingatkan Rektor Penegakan Moral Akademik

    594 shares
    Share 238 Tweet 149
  • Redaksi
  • Contact
  • Terms
  • Disclaimer
  • Kode Etik
  • Pedoman
  • Policy

© 2020

No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
    • Artikel
    • Opini
    • Nasional
    • Jabodetabek
    • Lingga
    • Sumut
    • Seputar Kota
    • Medan
    • Siantar
    • Simalungun
    • TNI-Polri
  • INTERNASIONAL
  • HIBURAN
    • Entertainment
    • Inspirasi
    • Kisah
    • Wisata
    • Kuliner
  • OLAHRAGA
  • TEKNOLOGI
    • Gadget
    • Internet
    • Aplikasi
  • TIPS
    • Tips Sehat
    • Manfaat
  • IKLAN

© 2020