LasserNewsToday, Medan (Sumut) |
Dalam rangka menyambut Perayaan Hari Raya Nyepi 1938 disaat badai Corona melanda bumi, umat Hindu di kota Medan, Sumatera Utara (Sumut) tetap melaksanakan ritual perayaan sambil berjalan kaki dari Jalan Ringroad Medan, terlihat ramai hingga macet, namun berjalan lancar dalam suasana yang khitmad saat melaksanakan beberapa ritual yang dilaksanakan mulai dari sebelum dan saat Hari Raya Nyepi.
Hendaknya Hari sebelum hari besar itu, umat Hindu Medan, melaksanakan ritual Mecaru untuk membersihkan diri dari dosa yang pernah dilakukan, demikian di ungkapkan Jaya di jalan Ringroad Medan, Minggu (22/3/2020) Sore.
Jaya salah seorang anggota umat Hindu yang hadir merayakan menuturkan, “Melaksanakan ritual Melasti ritual ini untuk pensucian alam supaya kembali ke hakikatnya. “Setelah kedua ritual itu, kemudian dilakukan ritual Catur Brata Penyepian. Ada empat hal yang wajib dilaksanakan yakni, Amati Geni, Amati Karya, Amati Lelungan dan Amati Lelanguan, memohon terhindar dan dapat teratasi segala virus berbahaya termasuk virus Corona-19,” tuturnya.
Dijelaskannya, Semoga Yang Maha Kuasa melindungi kita dari penyakit apapun selain Amati Geni merupakan ritual untuk berpuasa selama 24 jam saat perayaan Nyepi, tidak boleh memasak apalagi menghidupkan api. Amati Karya dimaknai dengan larangan beraktivitas termasuk bekerja. “Kalau ritual Amati Lelungan dimaknai dengan berdiam diri di dalam rumah dan Amati Lelaungan dimaknai dengan tidak memperbolehkan menikmati hiburan,” imbuhnya.
(LNT/Nurlince Hutabarat)
Discussion about this post