LasserNewsToday, Yogyakarta |
Bekerja sama dengan para donatur Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Mahasiswa Ahmad Dahlan Pecinta Alam (MADAPALA) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta mengadakan pembagian sembako gratis pada Kamis, 20 Mei 2020 lalu.
“Sebenarnya kegiatan ini tidak masuk di program kerja,” ungkap Cahyono, Ketua Madapala UAD, Ahad (1/6/2020).
Kebiasaan di Madapala UAD sering diskusi dan gitaran sampai malam. “Dari begadang terkadang kami mendapat ide untuk mengadakan suatu kegiatan,” tambah Dodi Irawan, pengurus bidang penelitian, pengembangan dan pengabdian masyarakat.
Menurut Dosen Pendamping, Fajar Dwi Putra, S.Pt, M.Psi, sampai suatu waktu saat anggota Madapala UAD sedang diskusi, melihat orang-orang terdampak Covid-19 pada minta uang seadanya. “Kemudian muncul gagasan untuk mengadakan kegiatan membagi sembako,” kata Fajar Dwi Putra.
Ternyata, orang yang terdampak pandemi Covid-19 dari hari ke hari mengalami peningkatan. Saat itu juga Madapala UAD memutuskan untuk membantu mereka dengan menggandeng donatur.
“Kalau disangkutpautkan dengan kegiatan kami yang biasanya terjun ke alam, itu sangat berbeda. Tetapi kegiatan ini merupakan salah satu pengabdian kepada masyarakat yang masuk dalam Tri Darma Perguruan Tinggi,” jelas Cahyono yang didampingi Dodi Irawan selaku relawan.
Melalui Madapala open donasi untuk warga yang terdampak wabah Covid-19, akhirnya bisa membantu penarik becak dan tukang gerobak sampah di sekitar Perumahan Resosari 2 Banguntapan Bantul, ojol (ojek online) di sekitar Kampus 1 UAD dan sepanjang Jalan Kapas serta di sekitar stadion Mandala Krida Yogyakarta.
Kali ini, Madapala UAD Yogyakarta bisa memberikan 44 paket sembako dan masker. Respon masyarakat sangat beragam: ada yang senang dan sangat bangga sekali.
“Di tengah-tengah keadaan seperti ini masih ada saja mahasiswa yang peduli akan masyarakat dengan keterbatasan yang ada,” ungkap Agus, salah seorang ojol yang mangkal di kawasan Stadion Mandala Krida.
“Saya sangat bersyukur saat ini mahasiswa masih mempunya rasa peduli antarsesama,” kata Waljiyo, penarik becak.
(Affan/Red)
Discussion about this post