Pengajian Muharram UAD Yogyakarta, Memajukan Indonesia dan Mencerahkan Semesta

LasserNewsToday, Yogyakarta |

Belum lama ini berlangsung pengajian Muharram yang diikuti dosen dan tenaga pendidik Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta melalui ruang virtual zoom.

“Alhamdulillah, dosen dan tenaga pendidik Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta masih bisa menghadiri pengajian virtual di tengah pandemi Covid-19 dalam keadaan yang sehat dan semangat.” Kata Rektor UAD, Dr. Muchlas, M.T.

Adapun tema pengajian kali ini diturunkan dari Muktamar Muhammadiyah yang ke-48, yaitu “Memajukan Indonesia dan Mencerahkan Semesta”.

Melalui pengajian ini, dikatakan Muchlas, diharapkan dosen dan tenaga kependidikan tetap berkarya dalam memajukan UAD Yogyakarta. “Selain itu juga mencerdaskan bangsa dan mencerahkan semesta.” Papar Muchlas.

Peserta pengajian Muharram UAD melalui ruang virtual zoom, “Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah” diharapkan mampu mengambil peluang dan menyajikan pendidikan yang membawa kesejahteraan dan persamaan manusi.

Pendidikan Islam harus bisa menjadi pendidikan alternatif bagi dunia dengan kunci pada iman dan amal saleh. Untuk itu harus belajar dan menuntut ilmu dengan tetap kokoh memegang pedoman agama dengan nama Allah SWT. Oleh karena itu, pendidikan harus bertumpu pada tiga hal, yaitu iman, ilmu dan amal.

Sementara itu, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Drs. H.A. Dahlan Rais, M.Hum, di depan dosen dan tenaga pendidik UAD melalui ruang virtual zoom, mengumpamakan hijrah laksana habis gelap terbitlah terang.

“Hijrah adalah proses berakit-rakit ke hulu berenang-renang ke tepian, bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian.” Kata Dahlan Rais dalam dalam pengajian bertemakan “Proyeksi Peran Perguruan Tinggi Muhammadiyah-‘Aisyiyah untuk Pencerahan Semesta”.

Menurutnya, hal itu adalah titik balik dari suatu keadaan yang sangat berat.

“Dulu saat di Makkah, Nabi Muhammad SAW diancam, dihinakan dan hendak dibunuh. Namun, ketika tiba di Madinah, ia dihormati sebagai pemimpin panutan.” Terangnya.

Makna lain dari hijrah, seperti dijelaskan Dahlan Rais, adalah sebuah pencapaian atau kemenangan dengan kerja keras. Sebagaimana dikatakan Dahlan Rais, kini pendidikan telah menghasilkan kemajuan yang luar biasa dalam bidang teknologi. “Sayangnya, pemanfaatan ilmu banyak tidak pada tempatnya.” Tandasnya.

Misalnya, lanjut Dahlan Rais, alat canggih digunakan untuk saling berperang dan membunuh. “Dilihat dari sisi ini, pendidikan yang bertujuan untuk memanusiakan manusia telah gagal.” Papar Dahlan Rais.

Pendidikan seperti itu, kata Dahlan Rais, menghasilkan manusia-manusia yang jauh dari keadilan, kejujuran dan prinsip kebersamaan.

“Pendidikan pada level global tidak berhasil karena keserakahan yang menonjol menyebabkan kecemasan dan kemiskinan.” Ungkapnya.

(Affan/ed. MN-Red)