LasserNewsToday, Kampala (Uganda) |
Uganda melarang media sosial pada Selasa (12/02/2021), dua hari menjelang pemilihan presiden yang diperebutkan oleh Yoweri Museveni (salah seorang pemimpin terlama di Afrika) dan Bobi Wine (pelopor oposisi dan penyanyi populer).
Dalam surat yang dilihat oleh Reuters kepada penyedia layanan internet tertanggal 12 Januari 2021, regulator komunikasi Uganda memerintahkan mereka untuk memblokir semua platform media sosial dan aplikasi perpesanan sampai pemberitahuan lebih lanjut.
Pemantau Internet NetBlocks mengatakan kalau datanya menunjukkan bahwa Facebook, Twitter, WhatsApp, Instagram, Skype, Snapchat, Viber, dan Google Play Store adalah termasuk di antara daftar panjang situs yang tidak tersedia melalui operator jaringan seluler utama Uganda.
Kampanye menjelang pemungutan suara telah dirusak oleh tindakan keras brutal terhadap aksi unjuk rasa oposisi, yang menurut pihak berwenang melanggar pembatasan Covid-19 pada pertemuan besar. Kelompok Hak Asasi Manusia mengatakan bahwa pembatasan itu adalah dalih untuk memberangus oposisi.
Pada usia 38 tahun, Wine berusia setengah dari usia Presiden Yoweri Museveni dan telah menarik banyak pengikut di kalangan anak muda di negara dimana 80 persen populasinya berusia di bawah 30 tahun, mengguncang Partai Gerakan Perlawanan Nasional yang sedang berkuasa.
Wine dianggap sebagai kandidat terdepan di antara 10 kandidat yang menantang Museveni, mantan pemimpin gerilyawan yang merebut kekuasaan pada 1986 dan membawa stabilitas ke sebuah negara setelah pemerintahan kejam dictator Milton Obote dan Idi Amin.
Sementara pasukan keamanan telah mengintimidasi oposisi pada pemilihan sebelumnya, pemilu tahun ini berlangsung dengan kekerasan. Pada November, 54 orang tewas ketika tantara dan polisi memadamkan protes setelah Wine ditahan.
Pada Selasa (12/01/2021), Wine mengatakan bahwa tantara menggerebek rumahnya di Kampala dan menangkap pengawalnya saat dia melakukan wawancara dengan stasiun radio Kenya. Dia juga mengatakan bahwa seorang anggota tim yang sebagian besar bekerja sebagai mekanik ditembak mati oleh militer semalam.
Reuters tidak dapat segera memverifikasi klaim tersebut dan juru bicara militer tidak menanggapi panggilan untuk meminta komentar.
Patrick Onyango, juru bicara polisi ibu kota Kampala, menyangkal rumah Wine telah digerebek atau bahwa ada orang yang ditangkap, dia mengatakan, “Kami baru saja mengatur ulang postur keamanan kami di daerah dekat rumahnya, khusus menghapus beberapa pos pemeriksaan.”
Pelanggaran yang Tidak Dapat Diterima
Sebuah sumber di sektor telekomunikasi Uganda mengatakan bahwa Pemerintah telah menjelaskan kepada para eksekutif di perusahaan telekomunikasi bahwa larangan media sosial sebagai pembalasan atas pemblokiran beberapa akun pro-Pemerintah oleh Facebook.
Baik Ibrahim Bbossa, juru bicara Komisi Komunikasi Uganda maupun juru bicara Pemerintah Ofwono Opondo tidak menjawab panggilan untuk meminta komentar. Seorang asisten Menteri Penerangan, Judith Nabakooba mengatakan bahwa dia tidak dapat berkomentar saat ini.
Raksasa media sosial Amerika Serikat (AS) itu mengatakan bahwa pada hari Senin (11/01/2021) mereka telah menghapus jaringan di Uganda yang terkait dengan kementerian informasi negara tersebut karena menggunakan akun palsu dan duplikat untuk diposkan menjelang pemilihan pekan ini.
Seorang juru bicara Facebook mengatakan bahwa perusahaan tidak mengomentari laporan penggunaan menghadapi kesulitan mengakses platform.
“Berbagai upaya untuk memblokir akses online ke jurnalis atau anggota masyarakat adalah pelanggaran yang tidak dapat diterima atas ha katas informasi.” Kata International Press Institute, pengawas media global, dalam sebuah pernyataan.
Wine telah menggunakan Facebook untuk menyampaikan liputan langsung tentang kampany dan konferensi persnya setelah dia mengatakan banyak media menolak untuk menjamu dia. Sebagian besar stasiun radio dan TV yang dimiliki oleh sekutu Pemerintah dan harian terkemuka di Uganda yang dijalankan oleh negara.
Museveny (76), telah memenangkan setiap pemilihan sejak pemilihan pertama di bawah keperesidennya pada tahun 1996, meskipun mereka telah ternoda oleh intimidasi dari oposisi dan tuduhan kecurangan.
Uganda adalah sekutu Barat, calon produsen minyak dan dianggap sebagai kekuatan yang menstabilkan di wilayah di mana perang telah melanda beberapa tetangga. Ini juga menyumbang kontingen terbesar dari pasukan Uni Afrika yang memerangi pemberontak Islam Somalia.
Museveni mengatakan bahwa di Twitter bahwa dia akan berpidato pada negara jam 7.00 malam (16.00 GMT) pada hari Selasa (12/01/2021).
Uni Eropa tidak mengerahkan pemantau pemilu karena saran dari pemantau sebelumnya tentang bagaimana membuat pemilu yang tidak adil tidak diindahkan, demikian kata duta besar blok itu untuk Uganda. Uni Afrika akan mengarahkan pengamat.
Pada konferensi pers pada hari Selasa, Wine dan dua kandidat oposisi lainnya – Patrick Amuriat dan Mugisha Muntu – mendesak rakyat Uganda untuk keluar dan “melindungi suara mereka” dengan tetap berada di tempat pemungutan suara untuk mengamati penghitungan.
[Sumber: Reuters; Reporter: Nairobi Newsroom; Penulis: Maggie Pick; Editor: Giles Elgood & David Clarke; Alih bahasa: Marolop Nainggolan-LNT]
(LNT-Lnsr/ed. MN-Red)
Discussion about this post