LasserNewsToday, Wales (Britania Raya-Inggris) |
Seorang pria yang kehilangan kedua kakinya karena amputasi ganda merangkak mendaki gunung Snowdon dengan tangan dan lututnya, dalam pendakian epik 13 jam. Paul Ellis (56), terpaksa menjalani amputasi pada kedua kakinya setelah cidera tulang belakang. Tapi kondisi itu tidak menghentikannya melalui rute sembilan mil (14 km) yang melelahkan mendaki Gunung Snowdon.
Ayah dari dua anak ini, dari Windnes, Cheshire, mengenakan sarung tangan berkebun tebal di kedua tangannya dan pelindung lutut. Meski begitu, butuhnya masih mengalami lecet selama pendakian 3.560 kaki tersebut.
Paul yang sedang menggalang dana dan kesadaran bagi anak-anak yang mengalami amputasi, mendapat teriakan semangat dari pendaki gunung lain, saat dia menuju puncak dengan ransel seberat 21 pon (9,5 kg).
Sejauh ini Ellis telah mengumpulkan lebih dari 18.000 pounsterling (Rp 353 juta) untuk amal Amp Camp.
“Saya melakukan tiga mil pertama dalam waktu sekitar tiga jam, dua mil terakhir membawa saya kurang lebih sembilan jam mungkin.” Ujar Paul melansir Daily Mail, Minggu (29/08/2021).
“Saya mengalami beberapa lecet di tunggul saya, lecet di tangan saya, saya menggunakan pergelangan tangan saya sepanjang waktu, sehingga pergelangan tangan saya menjadi sangat sakit. Tetapi dengan semua dukungan dari orang-orang gunung yang mengatakan, ‘Ayo! Kamu bisa melakukannya!’ Itu memacu saya.” Tutur Paul.
Menurutnya, orang-orang yang melaluinya sangat murah hati. Saat dia kehabisan air dua kali, orang-orang memberinya air dan juga makanan.
“Saya benar-benar menikmatinya, ini adalah hari yang baik.” Ujarnya. “Ini tantangan dan itulah mengapa saya ingin melakukannya, untuk meningkatkan kesadaran dan dana untuk anak-anak (yang diamputasi). Ini adalah tantangan yang sulit tetapi salah satu yang layak dilakukan.”
Paul berkemah di dekat puncak semalam pada Sabtu (28/08/2021) sebelum memulai perjalanan keesokan paginya, dengan bantuan kaki palsunya.
Penggalangan dana Paul akan membantu membayar enam anak yang diamputasi dan keluarga mereka untuk pergi berlibur ke Tenerife.
Sebelumnya, Paul mengalami kecelakaan pada 1992 dan dibiarkan dalam keadaan sakit. Dengan mobilitas terbatas atas kondisi setelah kecelakaan itu, dia memilih untuk menjalani amputasi ganda pada 2008 dan menggunakan kaki palsu.
“Saya berubah dari tidak bisa berjalan sama sekali dan hanya bisa berdiri selama sekitar lima menit menjadi mendaki gunung dan sebagainya. Ini bukan akhir dari hidup Anda jika Anda kehilangan anggota tubuh.” Ujarnya.
Ellis juga mendaki puncak Gunung Ben Nevis, gunung tertinggi di Skotlandia, dengan sekelompok 10 orang yang diamputasi awal bulan ini. [Sumber: kompas.com; Penulis & Editor: Bernadette Aderi Puspaningrum].
(MN-Lnsr/ed. MN-Red)
Discussion about this post