LasserNewsToday, Kampala (Uganda) |
Presiden Uganda, Yoweri Museveni memimpin lebih awal dalam Pemilihan Presiden Uganda, demikian menurut hasil awal yang dirilis pada Jumat (15/01/2021) pagi oleh Komisi Pemilihan, namun saingan utamanya mengatakan kalau dia memiliki bukti bahwa pemungutan suara telah dirusak oleh penipuan.
Dengan 29,4 persen suara dari pemungutan suara pada Kamis (14/01/2021), Museveni telah memenangkan 1.852.263 suara, atau 63,9 persen, sementara kandidat oposisi utama Bobi Wini memiliki 821.874 suara atau sekitar 28,4 persen, demikian kata Komisi Pemilihan itu tepat setelah pukul 11.00 waktu setempat atau pukul 08.00 waktu Greenwich Mean Tima (GMT).
Wine, penyanyi yang beralih menjadi anggota Parlemen, yang telah menyemangati anak-anak muda di Uganda dengan seruan untuk perubahan politik, mengatakan pada konferensi pers pada Jumat (15/01/2021) bahwa dia telah merekam bukti penipuan selama pemungutan suara, dan bahwa dia menginginkan hasil yang damai untuk pemungutan suara itu.
Wine juga telah mengatakan dalam tiweetnya pada pagi hari bahwa dia yakin akan kemenangan meskipun ‘penipuan dan kekerasan meluas’.
Museveni, yang telah memimpin negara Afrika Timur dengan populasi hampir 46 juta penduduk selama 34 tahun belum membuat pernyataan sampai Jumat (15/01/2021) siang.
Seperti diberitakan sebelumnya bahwa pada Rabu (13/01/2021), Pemerintah telah memerintahkan penutupan internet hingga pemberitahuan lebih lanjut, sehari setelah melarang semua media sosial dan aplikasi perpesanan.
Wine dan pendukungnya menggunakan Facebook untuk menyampaikan liputan langsung tentang kampanyenya dan konferensi pers setelah dia mengatakan banyak media menolak untuk menjamu dia.
Kampanye Pemilu dirusak oleh tindakan keras mematikan oleh pasukan keamanan terhadap kandidat oposisi dan pendukung mereka.
Ibu kota Uganda yang biasanya ramai, Kampala, menjadi sepi pada hari Jumat, hari libur umum setelah pemungutan suara pada Kamis, dengan sebagian besar toko tutup. Tentara berpatroli dengan berjalan kaki di tengah hujan di pinggiran kota yang dikunjungi oleh awak media Reuters.
Ketua Komisi, Simon Byabakama meyakinkan negara itu melalui siaran langsung TV pada Kamis malam setelah pemungutan suara ditutup bahwa hasilnya tiba di Pusat Penghitungan Nasional meskipun internet mati secara naasional.
“Kami tidak menggunakan internet local untuk mengirimkan hasil kami. Kami menggunakan sistem kami sendiri.” Katanya tanpa merinci sistem itu. “Jangan khawatir, hasilnya akan datang.”
[Sumber: Reuters; Reporter: Nairobi Newsroom; Penulis: Maggie Fick; Editor: Chathrine Evans; Alih bahasa: Marolop Nainggolan-LNT]
(LNT-Lnsr/ed. MN-Red)
Discussion about this post