LasserNewsToday, Beijing (China) |
Tim Penyelamat China berhasil menarik 11 orang pekerja tambang emas ke tempat yang aman, pada Minggu (24/01/2021), setelah 14 hari mereka terjebak oleh ledakan bawah tanah. Demikian dilaporkan penyiar negara CCTV.
Rekaman video menunjukkan bagaimana pekerja tambang pertama diselamatkan, dengan penutup mata hitam di matanya, diangkat dari lubang tambang di pagi hari.
“Pekerja tambang itu sangat lemah.” Kata pihak CCTV di situs Weibo-nya.
Tim Penyelamat membungkus pria yang hampir tidak responsif itu dengan selimut dan membawanya ke rumah sakit dengan ambulans.
Beberapa jam kemudian, 10 pekerja tambang lain, dari bagian tambang yang berbeda, yang telah menerima makanan dan persediaan dari Tim Penyelamat minggu lalu, dibawa keluar secara berkelompok.
Seorang pekerja tambang terluka tetapi beberapa orang lainnya terlihat dapat berjalan dengan dibantu oleh Tim Penyelamat, dan mengenakan kain hitam menutupi mata mereka sebelum meninggalkan lokasi dengan ambulans.
Sebanyak 22 pekerja tambang terperangkap sekitar 600 meter (2.000 kaki) di bawah tanah di tambang Hushan karena ledakan yang terjadi pada 10 Januari di Qixia, wilayah penghasil emas utama di bawah administrasi Yantai di Provinsi Pesisir Shandong.
Seorang Pekerja Tambang Meninggal
Para pejabat setempat mengatakan pada Kamis (21/01/2021), masih dibutuhkan waktu sekitar dua minggu lagi untuk membersihkan ‘penyumbatan parah’ yang ada di lokasi kejadian sebelum mereka dapat membor poros untuk mencapai kelompok 10 orang pekerja tambang yang selama ini telah menerima pasokan makanan dari Tim Penyelamat.
Media Pemerintah setempat sebelumnya telah mengatakan bahwa lebih dari 600 Tim Penyelamat yang telah berada di lokasi tambang berharap untuk dapat menjangkau orang-orang di bagian kelima tambang pada hari Minggu.
Dikatakan bahwa para pria pekerja tambang itu dalam kondisi fisik yang baik dan telah menerima makanan normal sejak Sabtu, setelah beberapa hari hidup dari larutan nutrisi. Demikian menurut Xinhua.
[Sumber: Reuters; Reporter: Dominique Patton; Editor: Tom Hogue, Robert Birsel, dan Wiliam Mallard; Alih bahasa: Marolop Nainggolan-LNT]
(LNT-Lnsr/ed. MN- Red)
Discussion about this post