LasserNewsToday, Wuhan (China) |
Tim yang dipimpin Organisasi Kesehatan Dunia (WHO – World Health Organization) menyelidiki asal-usul Covid-19 selama misi yang telah dikontrol ketat oleh tuan rumah China, mengunjungi rumah sakit (RS) di pusat Kota Wuhan yang merawat pasien awal virus Corona, Sabtu (30/01/2021).
Pada hari kedua setelah dua minggu dikarantina, Tim pergi ke RS Jinyintan, di mana dokter telah mengumpulkan sampel dari pasien yang menderita pneumonia yang sebelumnya tak dikenal pada akhir 2019.
“Kesempatan penting untuk berbicara langsung dengan petugas medis yang ada di lapangan pada saat kritis melawan Covid-19.” Kata anggota Tim, Peter Daszak di Twitter.
Anggota Tim yang meninggalkan rumah sakit tidak berbicara dengan awak media yang telah dijauhkan sebelumnya setelah kelompok tersebut meninggalkan hotel karantina pada Kamis (28/01/2021).
“Baru saja kembali dari kunjungan di RS Jinyintan, yang mengkhususkan diri pada penyakit menular dan ditujukan untuk pengobatan kasus pertama di Wuhan. Ceritanya sangat mirip dengan apa yang saya dengar dari dokter ICU kami.” Kata anggota Tim, Marion Koopmans di Twitter juga.
Penyelidikan yang dipimpin oleh WHO tersebut sebelumnya telah terganggu oleh penundaan, karena kekhawatiran atas akses dan perselisihan antara Beijing dan Washington, yang menuduh China menyembunyikan sejauh mana wabah awal, dan mengkritik ketentuan kunjungan, di mana para ahli China melakukan penelitian tahap pertama.
WHO, yang telah berusaha untuk mengatur ekspektasi untuk misi tersebut, mengatakan pada Jumat (28/01/2021), bahwa anggota Tim akan dibatasi pada kunjungan yang diselenggarakan oleh tuan rumah China mereka, dan tidak akan melakukan kontak dengan anggota komunitas karena pembatasan kesehatan.
Tepat setahun yang lalu, WHO mengumumkan darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional (PHEIC) dengan tingkat kewaspadaan tertinggi.
Jadwal perjalanan Tim tersebut belum diumumkan, tetapi WHO mengatakan Tim tersebut berencana untuk mengunjungi pasar makanan laut di pusat wabah awal serta Institut Virologi Wuhan. Satu hipotesis, yang ditolak oleh China, adalah bahwa wabah tersebut disebabkan oleh kebocoran di laboratorium Pemerintah.
Kemudian pada hari Sabtu, Tim WHO pergi ke pusat pameran yang menampilkan pameran yang mempertinggi upaya awal untuk memerangi wabah di Wuhan, termasuk lockdown (penguncian) kota selama 76 hari di kota berpenduduk 11 juta itu.
Tim penyelidik telah ditetapkan untuk tiba di Wuhan pada awal Januari 2021, dan penundaan kunjungan China mengundang kritik publik yang jarang dari kepala WHO, yang dituduh oleh mantan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump sebagai ‘China – sentris’.
China telah mendorong gagasan bahwa virus itu ada di luar negeri sebelum ditemukan di Wuhan, dengan media Pemerintah mengutip keberadaan virus pada kemasan makanan beku impor dan makalah ilmiah mengatakan virus itu telah beredar di Eropa pada 2019.
Kementerian Luar Negeri China juga mengisyaratkan bahwa penutupan tiba-tiba laboratorium tentara AS di Fort Detrick di Maryland pada Juli 2019 terkait dengan pandemi.
[Sumber: ANTARANEWS.com; Reporter: Martin Quin Pollard, Thomas Peter, Gabriel Crossley, dan Stephanie Nebehay; Penulis: Tony Munroe; Alih bahasa: Marolop Nainggolan-LNT]
(LNT-Lnsr/ed. MN-Red)
Discussion about this post