LasserNewsToday
Minggu, Januari 17, 2021
  • HOME
  • BERITA
    • Artikel
    • Opini
    • Nasional
    • Jabodetabek
    • Lingga
    • Sumut
    • Seputar Kota
    • Medan
    • Siantar
    • Simalungun
    • TNI-Polri
  • INTERNASIONAL
  • HIBURAN
    • Entertainment
    • Inspirasi
    • Kisah
    • Wisata
    • Kuliner
  • OLAHRAGA
  • TEKNOLOGI
    • Gadget
    • Internet
    • Aplikasi
  • TIPS
    • Tips Sehat
    • Manfaat
  • IKLAN
No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
    • Artikel
    • Opini
    • Nasional
    • Jabodetabek
    • Lingga
    • Sumut
    • Seputar Kota
    • Medan
    • Siantar
    • Simalungun
    • TNI-Polri
  • INTERNASIONAL
  • HIBURAN
    • Entertainment
    • Inspirasi
    • Kisah
    • Wisata
    • Kuliner
  • OLAHRAGA
  • TEKNOLOGI
    • Gadget
    • Internet
    • Aplikasi
  • TIPS
    • Tips Sehat
    • Manfaat
  • IKLAN
No Result
View All Result
LasserNewsToday
No Result
View All Result

KPK Diminta Transparan dan Profesional Dalam Membuka Kotak Pandora Korupsi di PLN

by REDAKSI
24 September 2018
548
SHARES
3.7k
VIEWS
Share on WhatsAppShare on FacebookShare on TwitterShare to mail

LasserNewsToday, Jakarta |

(Oleh : Yusri Usman, Direktur Eksekutif CERI)

Sudah lebih dua bulan KPK memproses kasus Korupsi PLTU Riau 1, setelah menetapkan 3 tersangka yaitu Eni Maulani Saragih (DPR Golkar), Johanes Soekoco (Blackgold Natural Resources Ltd). Sabtu (15/7/2018), dan kemudian Idrus Marham mantan Menteris Sosial/mantan Sekjen partai Golkar, pada Jumat keramat (14/9/2018) KPK telah mencekal Samin Tan dan Neni Afwani dari PT. Borneo Lumbung Energi Tbk pemilik PT. Asmin koalindo Tuhuf (AKT), namun anehnya sampai saat ini belum satupun ada dari pihak PLN baik Direksi maupun bawahannya dijadikan sebagai tersangka oleh KPK.

Kalau melihat para pihak yang terlibat sudah jadi tersangka adalah hanya dari pihak pengusaha sebagai investor, dan anggota DPR Komisi VII serta elit partai Golkar sebagai Jagoan yang bisa mendikte Direksi PLN agar keinginan Johanes Sucoko sebagai pemilik Blackgold dan diduga Samin Tan ikut bersama sama agar bisa ditunjuk sebagai IPP di proyek PLTU Riau 1 dan agar memeroleh PPA (Power Purchase Agreement) yang bankable dan paling ekomomis bagi investor.

Namun dikemudian hari akibat praktek KKN itu tentu PLN dan seluruh rakyat Indonesia menanggung beban tarif dasar listrik yang akan semakin mahal.

Maka secara akal sehat dengan melihat konstruksi proses kejahatan korupsi di PLTU Riau 1 tidak mungkin Direksi PLN tidak terlibat, karena sebagai inisiator proyek yang mulai tahapan perencanaan agar PLTU Riau 1 masuk dalam RUPTL 2016 sampai 2025 dengan skema EPC atau IPP, sehingga untuk menghindari proses tender, maka diaturlah strategi dengan menunjuk anak perusahaan PT. Pembangkit Jawa Bali ( PJB) yang kemudian memilih patner IPP, yaitu Blackgold Natural Resources dan China Huadian Engineering Co Ltd (CHEC).

Sehingga menimbulkan tanda tanya besar di publik mengapa pihak KPK belum bisa menentukan dari Direksi PLN sebagai tersangka saat ini, padahal merekalah yang sebagai patut diduga perekayasa sejak awal perencanaan sampai dengan eksekusi pemilihan patner IPP dari anak usahanya PT. PJB.

Apakah KPK mendapat intervensi dari pihak eksekutif dan legislatif bahkan oleh oknum penegak hukum ?, karena bisa saja telah terjadi saling sandera antara Direksi PLN dengan elit kekuasaan terkait proyek pembangkit listrik lainnya dalam proyek 35.000 MW, mungkin juga proses pengaturan hampir sama dengan kasus PLTU Riau 1, yang akan mengakibatkan terjadi efek domino membuka kotak pandora bagi elit-elit kekuasaan lainya yang bisa sangat berbahaya ditahun politik.

Padahal KPK sudah banyak mengumpulkan alat bukti, termasuk rekaman sadapan, CCTV di rumah Sofyan Basyir dan Kantor PLN dan tempat lainnya sebagai sarana pertemuan untuk membahas proyek tersebut, keterangan tersangka dan saksi saksi serta alat bukti lain nya yang berhasil disita tim penyidik KPK diberbagai tempat.

Apalagi proyek listrik 35.000 MW dalam pelaksanaan dikawal oleh Kejaksaan Agung atas perintah Presiden, tentu hal inilah menjadi tanda tanya besar dipublik bagaimana tanggung jawab moral institusi Kejaksaan Agung dalam kasus ini ?.

Oleh karena itu, KPK harus segera menyikapi kasus PLTU Riau 1 ini secara profesional, transparan dan tidak tebang pilih, agar publik tidak kecewa atas kinerja KPK yang selama ini dianggap paling dipercaya dalam pemberantasan korupsi.

(LNT/Red)

SendShare219Tweet137Send

Artikel Terkait

Polri Ambil Langkah Cepat Antisipasi Peningkatan Kasus Covid-19

by REDAKSI
16 Januari 2021
0

LasserNewsToday, Jakarta | Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) segera mengambil langkah cepat sebagai antisipasi melonjaknya jumlah kasus terkonfirmasi dan kematian...

Arief Budiman, Ketua KPU RI yang diberhentikan oleh DKPP (Foto: Boyke Ledy Watra-ANTARANEWS.com)

Pasca Pemecatan Ketua KPU RI, Arief Budiman: “Temui Evi di PTUN Tidak Benar Perlawanan Kepada DKPP”

by REDAKSI
15 Januari 2021
0

LasserNewsToday, Jakarta | Anggota Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI), yang sekalgus menjabat sebagai Ketua KPU RI, Arief Budiman...

Discussion about this post

TRENDING

  • Studio 21 Milles ‘Digrebek’ Satnarkoba Polresta Siantar.! 2 Orang Pengedar Diamankan, Diduga Bandar Ekstasi Berinisal Bud Masih Berkeliaran

    727 shares
    Share 291 Tweet 182
  • Diduga Kapolresta Siantar dan Pengusaha Studio 21 Milles Sudah Akur, Kasus Pil Ekstasi Diduga Tidak Dilakukan Pengembangan Ke Bandar Besar

    635 shares
    Share 254 Tweet 159
  • Diburu Satnarkoba Polresta Siantar.! Bandar Narkoba Kampung Banjar ‘RK dan Bedol’ Diduga Akan Pindah Lapak Jual Sabu Ke Wilayah Hukum Polres Simalungun

    629 shares
    Share 252 Tweet 157
  • Dikonfirmasi Terkait Bandar Ekstasi Berinisial BUD, Kapolresta Siantar ‘Buang Badan’ dan Kasat Narkoba ‘Bungkam’

    623 shares
    Share 249 Tweet 156
  • Terkait Penangkapan 2 Orang Pengedar Ekstasi Di Studio 21 Milles, Ketua JPKP: Desak Kapolresta Siantar Usut Tuntas Sampai Ke Bandar Besarnya

    622 shares
    Share 249 Tweet 156
  • Jerit Tangis Pilu Sambut Jenazah Asner Silalahi, Wali Kota Terpilih Kota Pematangsiantar di Rumah Duka

    618 shares
    Share 247 Tweet 155
  • Redaksi
  • Contact
  • Terms
  • Disclaimer
  • Kode Etik
  • Pedoman
  • Policy

© 2020

No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
    • Artikel
    • Opini
    • Nasional
    • Jabodetabek
    • Lingga
    • Sumut
    • Seputar Kota
    • Medan
    • Siantar
    • Simalungun
    • TNI-Polri
  • INTERNASIONAL
  • HIBURAN
    • Entertainment
    • Inspirasi
    • Kisah
    • Wisata
    • Kuliner
  • OLAHRAGA
  • TEKNOLOGI
    • Gadget
    • Internet
    • Aplikasi
  • TIPS
    • Tips Sehat
    • Manfaat
  • IKLAN

© 2020