LasserNewsToday, Jakarta |
Sikap peduli yang di curahkan Unindra tidak hanya pada pengabdian masyarakat di daerah terpencil saja, akan tetapi juga tidak ketinggalan kepada para korban gempa di Pulau Lombok. Melalui Mahasiswa dilakukan pengumpulan sumbangan dari para donatur secara internal saja.
”Saya memang tidak setuju mahasiswa minta bantuan kepada masyarakat di pinggir jalan. Jadi kami konsentrasi pada para mahasiswa kita sendiri,” ujar Prof. Sumaryoto saat ditemui wartawan di ruang kerjanya Jalan Nangka No 1,baru-baru ini.
Menurutnya gempa Lombok merupakan bencana nasional sehingga merupakan tanggungjawab pemerintah pusat. Kalau dilimpahkan ke pemerintah daerah jelas keberatan.
”Kalau diserahkan kepada Pemda jelas kedodoran karena dananya terbatas. Sementara pemerintah pusat mendanai Asia Games triliunan saja mampu. Seandainya satu trilyun untuk membantu masyarakat korban bencana yang menimpa 9.000 kepala keluarga itu, masing-masing KK bisa mendapat bantuan Rp 100 juta.” terang Rektor Unindra
Dikatakannya, Kami (Unindra) hanya bisa mendo’akan, berusaha dan membantu semampunya,” ucap Prof.Sumaryoto
KARST GOMBONG SELATAN, JAWA TENGAH
Dijelaskannya, bahwa Selain masalah kemanusiaan yang dihadapi saudara saudara kita termasuk yang di Lombok, Prof. H. Sumaryoto juga sejak beberapa tahun lalu terus membantu masyarakat Gombong selatan kabupaten Kebumen Jawa Tengah yang keberatan di daerah pegunungan kars tersebut didirikan pabrik semen.
“Karena masyarakat dkhawatir pabrik semen akan merusak lingkungan,” ungkapnya.
Prof.Sumaryoto menerangkan, bahwa mendukung perjuangan masyarakat yang mempertahankan lingkungan demi masa depan masyarakat. Hal ini apabila pabrik semen dibangun dikawasan kars tersebut dikhawatirkan selain lingkungan rusak juga masyarakat bisa kehilangan sumber air.
Seperti diketahui bahwa pegunungan di Gombong Selatan merupakan kawasan karst yang dijadikan bahan baku semen merupakan sumber air bagi masyarakat Gombong dan sekitarnya.
“Keberadaan kawasan karst di Gombong selatan ini merupakan sumber air baik bagi pertanian, pekerbunan dan lainnya. Oleh karenanya kami terus mendampingi PERPAG hingga ke istana presiden agar rencana pembangunan pabrik semen di kawasan tersebut dibatalkan,” ujarnya lagi.
(SS/GP/Red)
Discussion about this post