LasserNewsToday, Batam (Kepri) |
Beberapa waktu lalu, Badan Pengusahaan (BP) Batam bekerja-sama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menerapkan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) atau semacam hujan buatan. Hal ini dilakukan untuk menambah volume air waduk yang hampir kering akibat musim panas yang berkepanjangan beberapa waktu lalu. Adapun air waduk ini digunakan untuk mensuplai kebutuhan air baku untuk masyarakat Kota Batam.
Dalam waktu sepekan ini, hampir setiap hari Kota Batam diguyur hujan dan tidak sedikit di sejumlah wilayah yang terendam banjir, baik itu ruas jalan umum maupun pemukiman warga sehingga membuat aktifitas masyarakat sehari-hari pun banyak yang terhambat.
Akibatnya banyak masyarakat yang menyimpulkan bahwa hujan yang terjadi di Batam merupakan hujan buatan dari Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC), yang diterapkan oleh BP Batam dan BPPT. Hal ini menjadi viral di media sosial dan menjadi trending topic di berbagai media di Batam.
Menanggapi hal ini, Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Kelas 1 Hang Nadim Batam, Suratman menjelaskan, “Hujan buatan ini dilakukan dengan cara teknologi penyemaian awan, sehingga awan menggumpal di suatu titik dan akan memberikan efek turunnya hujan dan titik yang ditentukan hanya di area sekitaran waduk saja, bukan di seluruh wilayah Batam.” Jelasnya.
“Jadi jangan ada lagi masyarakat yang menyimpulkan bahwa hujan yang terjadi di Batam beberapa hari ini, merupakan hasil dari hujan buatan. Dan perlu diketahui bahwa pada bulan Juni ini memang curah hujan cukup tinggi di Kepri.” Tutup Suratman.
(Fazli/ed. MN-Red)
Discussion about this post