LasserNewsToday, Banda Aceh (NAD) |
“Paling tinggi yang terendam banjir itu dua kecamatan yaitu Padang Tiji dan Delima.”
Ratusan hektare lahan persawahan masyarakat di Kabupaten Pidie, Aceh, terendam banjir yang melanda sejumlah kawasan tersebut sejak dua hari terakhir.
“Berdasarkan data sementara seluas 958,25 hektare lahan persawahan di Pidie terendam banjir.” Kata Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Pidie, Sofyan yang dihubungi dari Banda Aceh, Selasa (19/01/2021).
Sofyan menyebutkan bahwa lahan persawahan yang terendam banjir itu tersebar di beberapa kecamatan yakni Peukan Baro dan Simpang Tiga masing-masing 1 hektare, Kembang Tanjong 69 hektare, Glumpang Baro 19 hektare, Glumpang Tiga 2 hektare, dan Mutiara Timur 7 hektare.
Kemudian, Kecamatan Keumala 0,5 hektare, Pidie 27,5 hektare, Mila 44 hektare, Padang Tiji seluas 362 hektare, dan paling luas di Delima mencapai 425,25 hektare.
“Paling tinggi yang terendam banjir itu dua kecamatan yaitu Padang Tiji dan Delima.” Ujarnya.
Sofyan juga menyampaikan bahwa untuk usia penanaman padi hingga terendam banjir itu cukup bervariasi karena memang sebelumnya tidak ada proses penanaman serentak.
Kemudian, kata Sofyan, pihaknya juga belum menghitung berapa total kerugian yang dialami petani akibat bencana banjir tersebut.
“Kalau usia tanam padinya cukup bervariasi antara 5 hari hingga 35 hari masa tanam. Untuk perkiraan kerugian belum ada, belum dihitung.” Kata Sofyan.
Sofyan menuturkan bahwa meluapnya air ke sawah masyarakat itu diduga karena kondisi saluran pembuangan yang sudah dangkal dan menyempit, sehingga air dengan mudah meluap ke persawahan.
“Karenanya kita mengharapkan dinas terkait melakukan normalisasi saluran pembuang guna mengantisipasi meluapnya air ketika hujan tinggi.” Ujar Sofyan.
[Sumber: ANTARANEWS.com; Pewarta: Rahmat Fajri; Editor: Risbiani Fardaniah ]
(LNT-Lnsr/ed. MN-Red)
Discussion about this post