LasserNewsToday, Jakarta |
“Pers harus tetap bertahan sebagai pilar keempat di negara demokrasi, meski mendapat tantangan berat dari pandemi Covid-19.” Kata Ketua Umum (Ketum) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat, Atal Sembiring Depari.
“(Pers) ini pilar keempat demokorasi, dia tidak boleh mati. Apapun pilihannya, pers akan tetap hidup.” Ujar Atal saat menjadi pembicara tentang Hari Pers Nasional yang disiarkan TVRI, Jakarta, Rabu (20/01/2021) malam.
Ketum PWI mengatakan bahwa semua orang tentu merasakan jika industry media mulai ‘ambruk’ satu per satu diterpa pandemi Covid-19, seperti sejumlah industry-industri lainnya.
“Karena pandemi, ada satu-satu ‘rontok’, begitu, ya? Nah, sebenarnya ini yang perlu kami diskusikan nanti di Hari Pers Nasional (HPN), di konvensi terutama. Kita lihat, seperti apa nanti kita ke depan ini.” Kata Atal yang juga Penanggung jawab HPN 2021.
Senada dengan Atal, Ketua Dewan Pers, Mohammad Nuh mengatakan bahwa pers tentu harus terus melakukan inovasi untuk menghadapi setiap tantangan yang datang. Oleh karena itu, ia meminta esensi dari peringatan Hari Pers Nsional tersebut, yakni, inovasi menjadi kata kunci yang selalu digelorakan oleh para insan pers di tanah air.
“Kendaraan boleh berubah, tapi muatannya tetap (sama). Esensi dari peringatan Hari Pers itulah yang harus tetap digelorakan, khususnya di HPN 2021.” Kata Nuh.
Sementara itu, Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (Dirjen IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Widodo Muktiyo mengatakan bahwa Pemerintah menyambut baik adanya Hari Pers Nasional yang diperingati setiap 9 Februari.
Ia mengatakan bahwa pers di Indonesia memiliki sejarah yang Panjang, bahkan salah satu pilar yang ikut berjuang mewujudkan kemerdekaan bangsa Indonesia.
Saat ini pers nasional juga diharapkan memiliki semangat yang sama untuk berjuang bersama para pemangku kebijakan lainnya untuk melaksanakan pembangunan nasional dengan sebaik-baiknya.
Menurut dia, pandemi Covid-19 menjadi tantangan baru untuk dunia pers sehingga perlu bertransformasi dalam memotret serta menjembatani komunikasi antara Pemerintah, para stakeholder, dan masyarakat.
Namun, Pemerintah berharap transformasi itu tidak mengurangi kekhikmatan dan mengurangi esensi pers sebagai pilar keempat di dalam demokrasi.
“Dan (pers) bersama-sama dengan Pemerintah, khususnya untuk menangani Covid-19 ini.” Kata Widodo.
[Sumber: ANTARANEWS.com; Pewarta: Abdu Faisal; Editor: Bambang Sutopo Hadi]
(LNT-Lnsr/ed. MN-Red)
Discussion about this post