LasserNewsToday, Jakarta |
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (Kapus DIT BNPB), Raditya Jati mengatakan bahwa korban jiwa akibat gempa Magnitudo 6,2 di Sulawesi Barat bertambah menjadi 42 orang.
“Sebanyak 34 orang meninggal dunia di Kabupaten Mamuju, dan 8 orang di Kabupaten Majene.” Kata Raditya melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat (15/01/2021).
Menurut data Pusat Pengendali Operasi (PPO) BNPB yang dimutakhirkan pada Jumat, pukul 20.00 WIB, sejumlah kerusakan yang dilaporkan antara lain: Rumah Sakit (RS) Mitra Manakarra, dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten (Kab) Mamuju yang rusak berat serta sejumlah kerusakan di Pelabuhan Mamuju dan Jembatan Kuning yang berada di Takandeang, Tapalang Mamuju. Di Kab. Majene, 300 unit rumah yang rusak dalam proses pendataan.
Untuk pelayanan kedaruratan pascagempa, terdapat 3 rumah sakit yang aktif di Kab. Mamuju, yaitu RS Bhangkara, RS Regional Provinsi Sulawesi Barat (Prov. Sulbar), dan RSUD Kabupaten Mamuju.
“Sebagaian wilayah di Kabupaten Mamuju sudah dapat dialiri listrik, dan sebagian lainnya masih gangguan. Di Kabupaten Majene, perbaikan arus listrik masih dalam prose sehingga seluruh wilayah masih dalam keadaan padam.” Jelasnya.
Raditya mengatakan bahwa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kab. Majene, BPBD Kab. Mamuju, dan BPBD Kab. Polewali Mandar masih melakukan pendataan dan mendirikan tempat pengungsian serta berkoordinasi dengan TNI/Polri, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BNPP) atau Basarnas, relawan, dan instansi terkait dalam upaya mencari korban terdampak gempa.
Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan gempa susulan masih mungkin terjadi, karena itu BNPB menghimbau masyarakat untuk selalu waspada.
“Selain ikuti informasi resmi yang tersedia melakui BMKG dan portal INARisk untuk mengetahui potensi risiko bencana yang ada di sekitar tempat tinggal.” Kata Raditya.
Raditya mengatakan bahwa Kepala BNPB, Dono Monardo, dan Menteri Sosial Tri Rismaharini telah berada di lokasi terdampak bencana di Kab. Mamuju untuk meninjau sesuai arahan Presiden Joko Widodo.
“Presiden memerintahkan Kepala BNPB, Menteri Sosial, Kepala Basarnas, Panglima TNI, dan Kepala Polri beserta jajaran untuk melakukan langkah-langkah tanggap darurat, mencari dan menemukan korban, serta melakukan perawatan kepada korban yang mengalami luka-luka.” Tuturnya.
BNPB telah mendistribusikan bantuan untuk penanganan gempa di Kab. Mamuju, dan Kab. Mahjene, antara lain mengerahkan 4 helikopter untuk mendukung penanganan darurat, 8 tenda isolasi, 10 set tenda pengungsi, 2.004 paket makanan tambahan gizi, 2.004 paket makanan siap saji, 1.002 paket lauk pauk, 700 lembar selimut, 5 unit lampu Menara, 200 unit velbed, 500 paket perlengkapan bayi, 500.000 masker kain, 700 pak mi sagu dan 30 unit generator set 5 KVA.
[Sumber: ANTARANEWS.com; Pewarta: Dewanto Samodro; Editor: Triono Subagyo]
(LNT-Lnsr/ed. MN-Red)
Discussion about this post