LasserNewsToday, Jakarta |
Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Chicago mengimbau Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di wilayah Midwest untuk meningkatkan kewaspadaan dan tetap tenang merespon aksi kekerasan terhadap orang-orang keturunan Asia di Ameria Serikat (AS).
Saat menyosialisasikan imbauan tersebut dalam Perayaan Paskah bersama masyarakat Kristiani Indonesia, di Indonesian Christian Church (ICC) di Plymoth, Michigan dan dalam pertemuan dengan perwakilan WNI di Cleveland, Ohio, Konsul Jenderal (Konjen) RI Chicago, Meri Binsar Simorangkir menyampaikan agar masyarakat Indonesia dapat menjaga diri serta tidak memancing tindak kekerasan dengan menggunakan perhiasan yang berlebihan, membawa uang tunai dalam jumlah besar dan berjalan sendirian di tempat gelap.
“Tidak lupa, selalu dilaporkan kejadian yang dianggap membahayakan kepada pihak berwajib serta KJRI. Sedapat mungkin dokumentasikan, serta ingat dengan baik kronologi dan deskripsi pelaku.” Ujar Konjen RI, Meri dalam keterangan tertulis KJRI Chicago, Rabu (07/04/2021).
Masyarakat Indonesia di Midwest dalam setiap kesempatan sosialisasi menyampaikan apresiasi yang mendalam terhadap upaya KJRI Chicago dalam meningkatkan kewaspadaan bagi masyarakat Indonesia.
Meskipun saat ini tidak terdapat laporan adanya kekerasan yang dialami oleh masyarakat Indonesia di Midwest, adanya imbauan tersebut dinilai sangat bermanfaat dalam meningkatkan kesadaran sehingga mereka mengetahui apa yang harus dilakukan dan kepada siapa harus melaporkan sekiranya terjadi tindak kekerasan.
Tidak hanya melalui pertemuan di kantong-kantong WNI Midwest imbauan untuk meningkatkan kewaspadaan juga terus disampaikan melalui media sosial dan situs KJRI Chicago.
Wilayah kerja KJRI meliput 13 negara bagian di Midwest AS yakni: Illionis, Indiana, Lowa, Kansas, Kentucky, Michigan, Minnesota, Missouri, Nebraska, North Dakota, Ohio, South Dakota, dan Wisconsin.
Saat ini, jumlah WNI yang tinggal di wilayah kerja KJRI Chicago sebanyak 11.682 orang.
Pada akhir Maret 2021 lalu, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres menyarakan keprihatinan atas meningkatnya kekerasan terhadap warga keturunan Asia Secara global selama pandemi Covid-19.
Meskipun tidak merujuk pada negara tertentu, pernyataan PBB tersebut muncul setelah peristiwa penembakan di Atlanta, AS, yang menewaskan delapan orang dengan enam orang di antaranya adalah perempuan Asia-Amerika.
[Sumber: ANTARANEWS.com; Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani; Editor: Atman Ahdiat]
(LNT-Lnsr/ed. MN)
Discussion about this post