LasserNewsToday, Canberra (Australia) |
Ribuan perempuan berkumpul di kota-kota besar di seluruh Australia, Senin (15/03/2021), mengambil bagian dalam aksi unjuk rasa yang menyerukan kesetaraan dan keadilan gender bagi para korban pelecehan seksual.
Sebelumnya, Demonstrasi Keadilan pada 4 Maret 2021, telah dipicu oleh gelombang tuduhan pelecehan seksual, diskriminasi, dan perilaku buruk baru-baru ini di beberapa kantor politik tertinggi Australia.
Pihak penyelenggara (unjuk rasa) mengharapkan sekitar 85.000 perempuan bergabung dalam pawai, termasuk satu (kelompok) di ibu kota Canberra yang menuntut dua petisi yang menuntut tindakan (selanjutnya) yang akan dikirim ke parlemen.
Sementara itu, delegasi penyelenggara menolak undangan untuk bertemu dengan Perdana Menteri Scott Morrison secara pribadi.
“Kami telah datang ke taman depan rumahnya.” Kata Janine Hendry, salah seorang penyelenggara (unjuk rasa) kepada Reuters di luar Gedung Parlemen. “Kami berada 200 meter dari kantornya dan tidak pantas bagi kami untuk bertemu di balik pintu tertutup terutama ketika kami berbicara tentang pelecehan seksual yang terjadi di balik pintu tertutup.”
Seorang juru bicara Morrison mengatakan bahwa ada tawaran tetap untuk pertemuan peribadi dan menolak berkomentar lebih lanjut.
Skandal yang baru-baru ini dilaporkan termasuk tuduhan pemerkosaan terhadap Jaksa Agung Christian Porter, yang membantah keras dugaan penyerangan tahun 1988, dengan mengatakan bahwa itu tidak terjadi.
Kemarahan publik atas penanganan Pemerintah terhadap dugaan insiden pelecehan seksual mencerminkan sentimen yang dipamerkan di London selama akhir pekan, di mana protes diadakan setelah pembunuhan Sarah Everard (33), yang menghilang saat berjalan pulang pada malam hari.
Di antara pengunjuk rasa yang berkumpul di Canberra, salah satu di antara pengunjuk rasa memegang poster papan yang bertuliskan, “Hancurkan Keheningan! Stop Kekerasan!”
Tuduhan yang melibatkan orang-orang dalam pemerintahan Morrison diperkirakan akan mendominasi proses parlemen selama dua minggu ke depan.
Baik Porter dan Menteri Pertahanan, Linda Reynolds – yang telah dikritik karena gagal melaporkan dugaan pemerkosaan salah seorang mantan anggota stafnya oleh yang lain – keduanya sedang cuti sakit.
[Sumber: Reuters; Reporter: Colin Packman dan Jill Gralow; Penulis: Jonathan Barrett; Editor: Jane Wardell; Alih bahasa: Marolop Nainggolan-LNT]
(LNT-Lnsr/ed. MN-Red)
Discussion about this post