LasserNewsToday.com |
Tercipta sebagai makhluk sosial mengharuskan kita untuk menjalin hubungan dengan orang lain. Namun, terkadang tanpa sadar ada perilaku sehari-hari yang ternyata bikin orang ‘ill-feel’ (baca: ilfil) dan kehilangan ‘respect’ (baca: respek) pada kita.
Berikut ini ada llima kebiasaan yang bisa kita hindari jika kita tidak ingi dijauhi oleh orang lain karena orang tidak suka atau tidak menghormati kita, yaitu:
1. Mengeluh
‘Mengeluh’ memang manusiawi karena kita bukan robot. Pastilah ada masa bagi kita merasa begitu berat dengan masalah yang sedang kita alami dan butuh seseorang untuk menjadi tempat menyampaikan curahan isi hati alias curhat. Namun sangat disarankan agar mengeluh ini jangan dijadikan menjadi kebiasaan. Sebentar-sebentar mengeluh. Ingat! Yang punya masalah dalam hidup bukan hanya kita saja. Mungkin sekalli dua kali orang akan simpati saat mendengar keluhan kita, tapi kalau keseringan, bukan tak simpati lagi yang muncul dalam diri mereka, melainkan rasa ‘ill-feel’ (tidak suka/tidak senang). Kebiasaan mengeluh juga bisa merusak citra kita. Orang melihat kita kurang bisa beradaptasi dengan perubahan, tidak memiliki daya tahan terhadap cobaan, sehingga, selain rasa ‘ill-feel’ yang muncul dalam diri mereka, rasa ‘respect’ (hormat/segan) pun bisa hilang dari dalam diri orang lain kepada kita.
2. Plin-plan
Kebiasaan lain yang bisa membuat orang lain menjadi tidak ‘respect’ (hormat/segan) kepada kita adalah sikap plin-plan (tidak tetap pendirian), gampang berubah pendirian, dan mudah sekali kena hasutan. Sebaiknya kita bisa membiasakan diri untuk berpikir dengan matang sehingga mampu membuat pandangan sendiri. Dengan begitu, kita tidak hanya jadi pengekor, tapi juga mampu berkontribusi sebagai pemberi ide yang bisa dipertanggungjawabkan. Tidak mudah goyah saat kita mendengar pendapat dan pandanganorang lain kepada kita.
3. Ingkar Janji
Hati-hati! Kebiasaan kita yang sering trlambat akan membuat orang lain jadi sebal dan menganggap remeh atas omongan kita. Jika kita terlalu sering ingkar janji, misalnya, ketemu jam 4 sore tapi jam 5 masih di rumah, itu tandanya kita tidak menghargai kesepakatan bersama. Jadi kita tidak usah heran kalau teman atau rekan kita pun tidak menghargai kita nantinya. Kata-kata kita dianggap tidak ‘bertaji’ (tidak berharga).
4. Pilih-pilih Memperlakukan Orang Lain
Ini sering terjadi saat bersosialisasi. Saat melihat pejabat, hormatnya bukan main, bahkan salaman pun sampai membungkuk-bungkuk segala. Tapi giliran melihat ‘orang kecil’ (mereka yang miskin atau tak punya), langsung berubah sikap seratus delapan puluh derajat. Raut wajah sama sekali tidak ada manisnya lagi, bahkan tutur kata bisa pedas bukan main. Sikap seperti ini membuat orang lain menjadi tidak hormat pada kita karena pilih-pilih memperlakukan orang lain, misalnya: tidak tulus, sikap manis hanya kepada orang lain yang kita anggap akan dapat menguntungkan kelak.
5. Selalu Mendominasi Pembicaraan
Tanpa kita sadari bahwa kebiasaan kita yang selalu mendominasi percakapan (pembicaraan) menjadi bukti kalau kita ternyata egois. Yang butuh didengarkan bukan hanya kita saja, tapi orang lain juga perlu didengarkan. Justru kemampuan untuk mendegarkan orang lain dengan seksama, bahkan sampai membuat orang lain merasa nyaman kepada kita akan membuat kita menjadi pribadi dengan kualitas langka. Oang lain pun akan hormat kepada kita bila kita tidak mendominasi pembicaraan (percakapan).
Secara umum kelima kebiasaan tersebut di atas acap kali bisa muncul dalam diri kita. Namun bila di antara kebiasan-kebiasan yang telah dipaparkan di atas ada dalam diri kita, tidak usah cemas atau tersinggung. Sebaiknya kita selalu bisa berusaha untuk memperbaikinya. Dengan begitu tanpa diminta pun orang lain tidak akan merasa ‘ill-feel’ (tidak suka) lagi dan akan ‘respect’ (hormat) kepada kita. Semoga. [Sumber: suara.com; Penulis: Latifah]
(LNT-Lnsr/ed. MN-Red)
Discussion about this post