LasserNewsToday
Jumat, 3 Februari 2023
  • HOME
  • BERITA
    • Artikel
    • Opini
    • Nasional
    • Jabodetabek
    • Lingga
    • Sumut
    • Seputar Kota
    • Medan
    • Siantar
    • Simalungun
    • TNI-Polri
  • INTERNASIONAL
  • HIBURAN
    • Entertainment
    • Inspirasi
    • Kisah
    • Wisata
    • Kuliner
  • OLAHRAGA
  • TEKNOLOGI
    • Gadget
    • Internet
    • Aplikasi
  • TIPS
    • Tips Sehat
    • Manfaat
  • IKLAN
No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
    • Artikel
    • Opini
    • Nasional
    • Jabodetabek
    • Lingga
    • Sumut
    • Seputar Kota
    • Medan
    • Siantar
    • Simalungun
    • TNI-Polri
  • INTERNASIONAL
  • HIBURAN
    • Entertainment
    • Inspirasi
    • Kisah
    • Wisata
    • Kuliner
  • OLAHRAGA
  • TEKNOLOGI
    • Gadget
    • Internet
    • Aplikasi
  • TIPS
    • Tips Sehat
    • Manfaat
  • IKLAN
No Result
View All Result
LasserNewsToday
No Result
View All Result
  • News
  • Siantar
  • Simalungun
  • Medan
  • Sumut
  • Kepri
  • Jabodetabek
  • Nasional
  • TNI-POLRI

Pemblokiran Rekening Tanpa Proses Hukum, PPATK akan Dilawan Publik dengan Rush Money

by REDAKSI
Rabu, 13 Januari 2021
554
SHARES
3.7k
VIEWS
Share on WhatsAppShare on FacebookShare on TwitterShare to mail

(Oleh : Ahmad Khozinudin – Sastrawan Politik) 

LasserNewsToday, Jakarta |

Aksi gagah-gagahan PPATK yang memblokir 79 rekening bank terkait FPI jika tidak segera dihentikan, bisa berbuntut panjang. Pasalnya, aksi ngawur ini berpotensi mendapatkan perlawanan dari masyarakat.

Masyarakat tentu saja khawatir dengan dana mereka di perbankan, akibat mekanisme pemblokiran tanpa proses hukum, suka-suka PPATK. Apa yang menimpa 79 rekeningnya bank itu juga bisa menimpa rekening milik masyarakat lainnya.

Masyarakat tak merasa memiliki jaminan keamanan, karena tidak ada ukuran objektif dalam pemblokiran. Semua sangat subjektif, terserah PPATK. Terakhir, rekening keluarga milik Munarman yang peruntukannya untuk berobat ibundanya, juga menjadi sasaran kengawuran PPATK.

Masyarakat tentu tak ingin, pemblokiran itu terjadi pada rekening mereka. Karena itu, masyarakat bisa saja melakukan sejumlah tindakan antisipasi dengan cara:

Pertama, mengosongkan deposit uang di rekening bank dengan menyimpannya dalam bentuk cash.

Kedua, tidak mengintegrasikan pendapatan mereka baik dari gaji atau keuntungan usaha pada sistem perbankan, melainkan disimpan dalam bentuk cash dirumah-rumah mereka.

Ketiga, untuk uang yang agak besar, masyarakat akan beralih menyimpannya dalam bentuk emas baik dalam bentuk perhiasan maupun emas murni (batangan), ketimbang menyimpan uangnya dalam bentuk deposito di bank.

Kalau perlawanan masyarakat ini menjadi perlawanan semesta, terjadi penarikan uang dalam jumlah besar (Rush Money) yang menyebabkan Capital Adequaty Ratio (CAR) perbankan ambles, Ini bisa memicu kebangkrutan dunia perbankan.

Masyarakat tidak perlu menarik keseluruhan dana, jika penarikan itu sampai 10 persen saja dari total dana simpanan nasabah, artinya, jika ada 100 nasabah, 10 nasabah saja yang melakukan tindakan Rush Money, ini akan membangkrutkan perbankan. Sebab, kekuatan CAR perbankan hanya 8 persen saja. Jika ada Rush Money melebihi 8 persen, maka modal perbankan tidak akan mungkin sanggup menambal kebutuhan dana untuk melayani kebutuhan dunia usaha.

Apakah PPATK tidak menyadari bahaya dari tindakannya yang diktator? Apakah perbankan tidak juga mengingatkan PPATK? Sebab, jika masyarakat melawan PPATK dengan melakukan Rush Money, yang terimbas bukan PPATK tetapi perbankan.

Tindakan PPATK ini tentu malah membahayakan dunia perbankan dan sistem keuangan nasional. Kepercayaan terhadap perbankan akan berkurang, karena masyarakat merasa tidak aman, tidak nyaman, dan tidak terlindungi menyimpan dananya di perbankan.

(LNT/Red)

SendShare222Tweet139Send

Artikel Terkait

Ilustrasi: OYO Hotels & Homes (Foto: Bisnis.com)

Indonesia Jadi Pasar Utama OYO Karena Hal Ini

9 November 2022

"Indonesia merupakan pasar terbesar OYO selain India, Malaysia, dan Eropa." (Oleh: Kadijah Shahnaz) LasserNewsToday, Jakarta - OYO, sebagai salah satu...

Kemandirian Pers Indikator Kemajuan Bangsa dan Negara

29 Juli 2021

(Oleh: Wesly H. Sihombing) LasserNewsToday, Jakarta | Keadilan sosial dan kepastian hukum yang sukar diperoleh akan mengakumulasi pandangan masyarakat yang...

Discussion about this post

TRENDING

  • Inilah Jenis Ulat yang Bisa Berubah Menjadi Kupu-kupu Super Cantik

    986 shares
    Share 394 Tweet 247
  • Sah..!! Ini Dia Nama 72 Kepala Desa Sekabupaten Simalungun Yang Dilantik Bupati Simalungun DR JR Saragih SH MM

    859 shares
    Share 344 Tweet 215
  • Selain Beroperasi & Ongkos Berlipat, Paradep Taxi Jamin Penumpang Bebas Penyekatan Tanpa Rapid Test

    933 shares
    Share 373 Tweet 233
  • Beutamin Hydrogen Plus Bukan Herbal Melainkan Detoks Air Dari Produk Biovital Sembukan Berbagai Penyakit

    1073 shares
    Share 429 Tweet 268
  • Info Buat Pemko Siantar, Jembatan Merah Sungai Bah Bolon Dikhawatirkan Bisa Rusak Oleh Tumbuhan yang Tumbuh di Bawahnya

    626 shares
    Share 250 Tweet 157
  • Gawat..!! Graha Sikhar Tidak Aman Bagi Pengunjung Yang Ingin Menginap

    792 shares
    Share 392 Tweet 167
  • Contact
  • Terms
  • Disclaimer
  • Kode Etik
  • Pedoman
  • Policy

© 2018-2021 Lasser News Today

wisata indonesia - destinasi wisata terpopuler Rotasi Asia - Berita Terkini Spot Wisata Danau Toba TerbaikBarak ID

No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
    • Artikel
    • Opini
    • Nasional
    • Jabodetabek
    • Lingga
    • Sumut
    • Seputar Kota
    • Medan
    • Siantar
    • Simalungun
    • TNI-Polri
  • INTERNASIONAL
  • HIBURAN
    • Entertainment
    • Inspirasi
    • Kisah
    • Wisata
    • Kuliner
  • OLAHRAGA
  • TEKNOLOGI
    • Gadget
    • Internet
    • Aplikasi
  • TIPS
    • Tips Sehat
    • Manfaat
  • IKLAN

© 2018-2021 Lasser News Today

wisata indonesia - destinasi wisata terpopuler Rotasi Asia - Berita Terkini Spot Wisata Danau Toba TerbaikBarak ID