LasserNewsToday
Senin, Januari 18, 2021
  • HOME
  • BERITA
    • Artikel
    • Opini
    • Nasional
    • Jabodetabek
    • Lingga
    • Sumut
    • Seputar Kota
    • Medan
    • Siantar
    • Simalungun
    • TNI-Polri
  • INTERNASIONAL
  • HIBURAN
    • Entertainment
    • Inspirasi
    • Kisah
    • Wisata
    • Kuliner
  • OLAHRAGA
  • TEKNOLOGI
    • Gadget
    • Internet
    • Aplikasi
  • TIPS
    • Tips Sehat
    • Manfaat
  • IKLAN
No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
    • Artikel
    • Opini
    • Nasional
    • Jabodetabek
    • Lingga
    • Sumut
    • Seputar Kota
    • Medan
    • Siantar
    • Simalungun
    • TNI-Polri
  • INTERNASIONAL
  • HIBURAN
    • Entertainment
    • Inspirasi
    • Kisah
    • Wisata
    • Kuliner
  • OLAHRAGA
  • TEKNOLOGI
    • Gadget
    • Internet
    • Aplikasi
  • TIPS
    • Tips Sehat
    • Manfaat
  • IKLAN
No Result
View All Result
LasserNewsToday
No Result
View All Result

Ahli Waris Pertanyakan Sejumlah Bangunan di Pinggiran Danau Toba, Sibaganding

by REDAKSI
12 Agustus 2018
602
SHARES
3.7k
VIEWS
Share on WhatsAppShare on FacebookShare on TwitterShare to mail

LasserNewsToday, Simalungun (Sumut) |

Keberadaan sejumlah bangunan diduga liar yang berdiri di pinggiran Danau Toba kawasan Batu Gantung, Nagori Sibaganding, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun, dipertanyakan.

Pasalnya, bangunan yang saat ini sengaja dipergunakan untuk warung-warung /kedai kopi dan nasi tersebut dinilai merusak situs Geopark Batu Gantung dan sangat rentan dengan rawan longsor sehingga dapat mengancam nyawa manusia.

Saya heran, kenapa bangunan warung/kedai itu bisa berdiri didaerah rawan longsor itu, padahal sepengetahuannya diduga izinnya untuk mendirikan bangunan itu tidak jelas. Ungkap Mikael Sinaga warga jakarta utara salah satu ahli waris dari Oppung Baganding kepada wartawan di Parapat , Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Simalungun, Minggu (12/08/2018).

Menurutnya , kedai – kedai liar tersebut berdiri di atas tanah yang terjal dan rawan longsor . Keberadaan bangunan /kedai diduga liar itu dapat merusak ekosistim dan tentunya tidak mampu menahan beban yang berlebihan.

Dijelaskannya , sudah pernah 3 kali bangunan / kedai di di daerah itu yang rubuh, namun tetap saja mereka mendirikan bangunan meskipun diragukan izinnya.

Yang lebih konyolnya, kata Mikael Sinaga , bahwa beberapa pedagang liar tersebut mengaku memiliki IMB dan izin usaha. Namun saat dikonfirmasi, mereka tidak mampu menunjukkan dokumen tersebut, sehingga rencana Pemerintah menjadikan kawasan Danau Toba sebagai Pariwisata Geopark Dunia dari UNESCO pun terancam gagal kembali.

Menurut Mikael Sinaga ahli waris generasi ke-4 oppung Baganding tersebut, sekitar tahun 2005 hanya 2 atau 3 kedai saja yang diizinkan oppung kami mendirikan bangunan disekitar pinggiran Baganding tersebut, namun setelah itu hingga tahun 2018 sudah hampir 50 bangunan berdiri .

Pantauan reporter Minggu (12/8/2018) di lapangan terlihat, sekitar puluhan kedai panatapan yang dimiliki oleh oknum – oknum penggarap, salah satunya bernama Herlina Butar butar yang mengusahai kedai/warung “Putra Kembar”.

Terkait dengan menjamurnya bangunan kedai-kedai liar itu, Mikael Sinaga sudah pernah audensi ke Dinas Satuan Polisi Pamong Praja Simalungun yang diterima Sekretaris Dinasnya nya bermarga Napitupulu mengatakan sudah pernah akan membongkar bangunan diduga liar itu, namun ada perlawanan dari warga.

“Tapi Saya ragu dan tak pernah melihat secara langsung yang dilakukan oleh Polisi Pamong Praja terhadap bangunan liar tersebut, ujar Sinaga.

Disamping itu, kata Sinaga terkesan instansi terkait tak berani memeriksa izinnya diduga oknum-oknum yang menangani terkait dengan bangunan liar itu tak berani bertindak dengan membongkar kedai-kedai yang sudah permanen dan semi permanen itu.

Diduga mereka, oknum petugas terkait sudah memungut /menerima sewa dari pengguna/pemilik kedai itu. Terkesan petugas terkait itu juga sengaja membiarkan dan tutup mata dengan keberadaan kedai-kedai dipinggiran jurang hutan Sibaganding itu .

Padahal menurutnya, sudah tak pantas dan tak layak keberadaan bangunan di sekitar kawasan pinggirang jurang Danau Toba terbesar di Asia itu.

Hentikan Bangunan

Dia meminta kepada Pemerintah dan Badan Otorita Kawasan Pariwisata Danau Toba untuk segera mengeluarkan surat penyetopan pembangunan di areal tersebut serta meminta penegasan kepada pemerintah setempat siapa oknum yang memberi izin bangunan dan menerima sewanya terhadap bangunan liar tersebut.

“Sangat disayangkan program Presiden Joko Widodo untuk pariwisata Danau Toba terhambat yang dilakukan oleh oknum – oknum yang membuat kedai liar semacam ini, tegasnya.

Pantauan reporter, Minggu (12/8/2018) di sekitar panatapan Nagori Sibaganding Kecamatan Girsang Sipangan Bolon terlihat, sekitar puluhan warung-warung berdiri yang sengaja dibangun oleh orang yang mengklaim pemilik tanah tersebut.

Menurut salah seorang pekerja bangunan yang dimintai keterangannya mengakui , bahwa bangunan yang akan berdiri ini milik H boru Butar-Butar . “Setahuku tanah ini dikuasai tuan Takur Baganding,” ujar pria setengah baya tersebut.

Reporter pun langsung melihat bangunan persisnya di dekat warung “Putra Kembar” yang akan berdiri lokasinya curam dan terdapat potongan pagar /pembatasan pengaman jalan terbuat dari besi, yang panjangnya sekitar 3 meter dan diduga sengaja dirusak untuk memperluas bangunan mereka.

Disampingi itu, terdapat kurang lebih 3KM di sepanjang Jalan Negara /Nasional Pematangsiantar – Parapat KM 168 – 172 yang dirusak untuk pembangunan kedai liar yang ada di Panatapan Nagori Sibaganding.

(dvd/Red)

SendShare273Tweet137Send

Artikel Terkait

Diduga ‘Diberi Izin’ Kasat Reskrim, 2 Bandar Judi ‘Berstatus DPO’ Sahat Nainggolan dan Ramses Simanjuntak Join Buka Judi Togel Di Wilkum Polres Simalungun

by REDAKSI
17 Januari 2021
0

LasserNewsToday, Simalungun (Sumut) | Persaingan bisnis haram judi togel di kabupaten Simalungun semakin ketat, siapa yang mampu melobby jajaran petinggi...

Ilustrasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). DOK: VIBIZMEDIA.COM

Di Kabupaten Simalungun, Bantuan Untuk UMKM 2021 Belum Jelas

by REDAKSI
13 Januari 2021
0

LasserNewsToday, Simalungun (Sumut) | Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Kabupaten (Kab) Simalungun mengusulkan sebanyak 94.244 calon penerima bantuan...

Discussion about this post

TRENDING

  • Studio 21 Milles ‘Digrebek’ Satnarkoba Polresta Siantar.! 2 Orang Pengedar Diamankan, Diduga Bandar Ekstasi Berinisal Bud Masih Berkeliaran

    728 shares
    Share 291 Tweet 182
  • Diduga Kapolresta Siantar dan Pengusaha Studio 21 Milles Sudah Akur, Kasus Pil Ekstasi Diduga Tidak Dilakukan Pengembangan Ke Bandar Besar

    636 shares
    Share 254 Tweet 159
  • Diburu Satnarkoba Polresta Siantar.! Bandar Narkoba Kampung Banjar ‘RK dan Bedol’ Diduga Akan Pindah Lapak Jual Sabu Ke Wilayah Hukum Polres Simalungun

    631 shares
    Share 252 Tweet 158
  • Dikonfirmasi Terkait Bandar Ekstasi Berinisial BUD, Kapolresta Siantar ‘Buang Badan’ dan Kasat Narkoba ‘Bungkam’

    624 shares
    Share 250 Tweet 156
  • Terkait Penangkapan 2 Orang Pengedar Ekstasi Di Studio 21 Milles, Ketua JPKP: Desak Kapolresta Siantar Usut Tuntas Sampai Ke Bandar Besarnya

    624 shares
    Share 250 Tweet 156
  • Jerit Tangis Pilu Sambut Jenazah Asner Silalahi, Wali Kota Terpilih Kota Pematangsiantar di Rumah Duka

    619 shares
    Share 248 Tweet 155
  • Redaksi
  • Contact
  • Terms
  • Disclaimer
  • Kode Etik
  • Pedoman
  • Policy

© 2020

No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
    • Artikel
    • Opini
    • Nasional
    • Jabodetabek
    • Lingga
    • Sumut
    • Seputar Kota
    • Medan
    • Siantar
    • Simalungun
    • TNI-Polri
  • INTERNASIONAL
  • HIBURAN
    • Entertainment
    • Inspirasi
    • Kisah
    • Wisata
    • Kuliner
  • OLAHRAGA
  • TEKNOLOGI
    • Gadget
    • Internet
    • Aplikasi
  • TIPS
    • Tips Sehat
    • Manfaat
  • IKLAN

© 2020