LasserNewsToday, Simalungun (Sumut) |
Akibat kurangnya perhatian Pemerintah Kabupanten Simalungun Terhadap Para Honorer di Kabupaten Simalungun Provinsi Sumatera Utara, terkhusus kepada Guru Honorer dan Honorer Kesehatan, yang akan di pangkas (Di tebas/Red) dari Pemerintahan Kabupaten Simalungun, sesuai dengan pernyataan Sekda Pemkab Simalungun Gideon Purba beberapa waktu lalu di sejumlah media. Jumat (21/09/2018).
Hal itu membuat para Honorer di Kabupaten Simalungun semakin geram terhadap pernyataan Sekda Pemkab Simalungun tersebut. Ketua Forum Guru Honorer Simalungun Ganda Armando Silalahi mengatakan bahwa dalam waktu dekat akan melakuka aksi Unjukrasa di Kantor Bupati Simalungun dan di Kantor DPRD Simalungun.
“25 september ini, kita akan melakukan aksi unjukrasa, kali ini unjukrasanya gabung dengan Honorer Kesehatan, oleh karena itu kita perlu diskusikan bersama di sini”. Katanya.
Hal senada juga di tambahkan Benny Polin Purba dari Forum Guru Honorer Simalungun saat berdiskusi bersama dengan Forum Tenaga Kesehatan Simalungun, mengungkapkan bahwa berharap agar seluruh Forum Honorer baik dari Tenaga Pendidik (Guru/Red) dan Forum Tenaga Kesehatan Honorer Simalungun agar bersatu pada aksi Unjukrasa yang akan di laksana di Kantor Bupati Simalungun dan Kantor DPRD Kapupaten Simalungun pada tanggal 25 September 2018 mendatang.
Seperti diketahui, sebanyak 1.502 guru honorer di Simalungun belum menerima gaji dari Juni 2018 hingga September 2018. Selain tak terima gaji, Pemkab Simalungun juga memangkas gaji guru dari Rp 2 juta menjadi Rp 1 juta per bulan.
(Joe/Red)
Discussion about this post