LasserNewsToday, Perdagangan (Sumut) |
Pihak PTPN III Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei, Kecamatan Bosar Maligas, Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara diduga tidak memiliki SDM yang mumpuni untuk mengoperasikan PLTBS (Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa Sawit).
PTPN III juga tidak memperhitungkan dengan cermat sebelum membangun pembangkit listrik akan ketersediaan dan kesinambungan pasokan bahan bakar cangkang sawit untuk pengoperasian, sehingga PLTBS tersebut tidak beroperasi sejak 2016 silam.
PLTBS dengan kapasitas 2 X 3,5 MW yang diharapkan untuk memenuhi pasokan listrik di kawasan, merupakan salah satu proyek PTPN lll tahap pertama yang menelan anggaran Rp 54 Milyar rupiah setelah resmi ditunjuk pemerintah sebagai badan usaha yang mengelola KEK Sei Mangkei pada 30 Januari 2013 untuk percepatan pembangunan yang mana sebelumnya telah dikeluarkan Peraturan Pemerintah no 29 tahun 2012 tentang Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei.
Selama 2 (dua) tahun terhitung sejak tahun 2016 sampai tahun 2018 PLTBS tidak beroperasi alias mangkrak hingga diberitakan berbagai media massa. Akhirnya PTPN III berinisiatif menggandeng mitra dengan membuat pengumuman terbuka dan membentuk Tim Panitia Pemilihan Mitra Sewa PLTBS Sei Mangkei pada tanggal 8 Maret 2018.
Batas pendaftaran mitra dimulai 12 Maret 2018 pukul 09:00 Wib dan berakhir 16 maret 2018 pukul 12:00 Wib.
Di dalam pengumuman dicantumkan latar belakang kerja sama dengan mitra karena sejak Mei 2016 PLTBS tidak beroperasi akibat kurangnya ketersediaan bahan bakar cangkang. Sementara ruang lingkup kerja sama meliputi pengoperasian, pemeliharaan dan alih pengetahuan (Transfer of Knowledge) yang menimbulkan berbagai tanda tanya tentang kemampuan PTPN lll dalam mengelola KEK Sei Mangkei yang terkesan dipaksakan.
Amatan Reporter LasserNewsToday di lapangan, Kemarin Rabu (16/5/2018) sekitar pukul 12:20 Wib, tampak pabrik dalam keadaan sepi tanpa aktifitas sama sekali dan hanya dijaga oleh 1 (satu) orang petugas keamanan yang menunjukan sikap tidak bersahabat saat Reporter mengambil foto-foto untuk dokumentasi.
“Mau apa? Jangan foto-fotolah, nanti nggak enak kalau dilihat orang,” ujar petugas keamanan sambil berlalu pergi kembali ke pos penjagaannya.
Seorang narasumber mengatakan PLTBS tersebut sudah lama tidak beroperasi. Bahkan sebelumnya rumput-rumput liar merambat disela-sela dinding bangunan dan pagar sehingga terkesan tidak dirawat sama sekali.
“Sudah lama pabriknya tidak jalan pak. Baru-baru ini aja dibersihkan. Sebelumnya rumput ya menjalar ke dinding pabrik sama pagar-pagarnya” ungkap sumber.
PT. KINRA selaku anak perusahaan PTPN III yang mengelola KEK Sei Mangkei melalui Direkturnya Rinaldy ketika dikonformasi oleh Reporter Via layanan pesan aplikasi WhatsApp, Kemarin. Sabtu (19/5/2018) sekitar pukul 19.00 Wib membalas, “Terkait PLTBS dikelola oleh unit bisnis KISMK PTPN III, bukan PT KINRA. Tks” tulisnya.
(Sampai berita ini diturunkan ke Redaksi, reporter LasserNewsToday masih berupaya menghubungi pihak-pihak terkait terutama pihak PTPN III pusat, Kementrian BUMN dan Kementrian Perindustrian terkait tentang mangkraknya PLTBS tersebut). (LNT/Dooms/Red)
Discussion about this post