LasserNewsToday, Simalungun (Sumut) |
#KamiTidakTakutTeror
#DukaKamiUntukPahlawan
Tujuan teroris untuk membuat situasi negara Indonesia yang selama ini aman dan kondusif menjadi terusik dengan kejadian teror yang mereka lakukan. Hingga akhirnya membuat masyarakat untuk takut.
Kejadian teror yang terjadi di Mako Brimob Kelapa dua dan menyebabkan gugurnya 6 Bhayangkara terbaik anggota Densus 88, membuat masyarakat memberikan dukungan kepada Polri untuk memberantas terorisme melalui tanda tangan yang dibubuhkan oleh masyarakat
Polres Simalungun menggalang dukungan dari masyarakat, atas peristiwa kerusuhan di Rutan Mako Brimob dan ledakan bunuh diri di tiga Gereja Surabaya, Minggu (13/5/2018) siang dengan tanda tangan #KamiTidakTakutTeror #DukaKamiUntukPahlawan
Dukungan dengan pembubuhan tanda tangan di atas banner itu berlangsung di pinggir jalan depan Asrama Polisi (Aspol) Siantar-Simalungun jalan Sang Nauwaluh kelurahan Siopat Suhu Pematangsiantar, Senin (14/5/2018)
Amatan Reporter, masyarakat yang lewat di depan Aspol tersebut, membubuhkan tanda tangannya mendukung terhadap Polri, atas gugurnya anggota Polri dalam aksi terorisme.
Mereka yang tanda tangan kebanyakan adalah pengguna jalan raya yang melintas depan Aspol. Terutama pengendara sepeda motor. Mereka berhenti untuk kemudian membubuhkan tanda tangan.
“Sebagai masyarakat kami ikut berduka dan sedih. Kami tidak takut teror, dan masyarakat siap melawan terorisme,” ungkap bermarga panjaitan warga Siantar, usai membubuhkan tandatangan.
Enam anggota Polri yang gugur saat kerusuhan di Mako Brimob itu adalah Brigpol Fandy Setyo Nugroho, Aipda Denny Setiadi, Iptu Yudi Rospuji Siswanto, Briptu Syukron Fadhli, Briptu Wahyu Catur Pamungkas, dan Aipda Marhum Frenje.(LNT/Joe/Red)
Discussion about this post