LasserNewsToday, Parapat (Sumut) |
Rasanya kami sebagai warga di kota wisata Danau Toba Parapat, secara khusus yang tinggal di seputaran pantai Danau Toba Kelurahan Tigaraja, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon Kabupaten Simalungun Sumatera Utara ini sudah bosan menunggu kapan geliat pemerintah menggerakkan hati warga untuk bergotongroyong membersihak Eceng Gondok (Egon) dari pantai Danau Toba yang kerab dikunjungi wisatawan ini.
Benar saya memberikan tantangan kepada masyarakat dan bahkan pemerintah yang mau ikut serta membersihkan Egon dari Danau Toba kita ini kita beri bonus Rp 3.000/karung, dan sudah kita mulai dengan area pantai dekat Pelabuhan Wisatawan Tigaraja, Hal ini diungkapkan Re Member (Ingot Sirait), Rabu (16/5/2018).
“Saya sudah lama merantau dan baru setahun dikampung halamanku ini, namun saya tunggu dan tunggu, kog gak ada gerakan yang berkeinginan membersihkan tumbuhan liar itu (Egon/red) dari bibir Danau Toba, yang berdampingan dengan pelabuhan wisatawan tujuan Tuktuk Samosir. Egon-egon itu kerab difoto tamu (wisatawan manca negara), kemungkinan mereka berfikir mengapa tak bisa dibersihkan dan atau baiknya dapat diolah menjadi kompos, namun kog dibiarkan hampir menutupi bibir danau seluas 1 Ha,” Kata Re Member.
Untuk hari ini kami sudah kumpulkan 100 karung Egon, dan akan berlangsung setiap hari sampai tepi danau ini bersih, jadi saya masih menunggu siapa lagi kawan-kawan yang mau ikut bersih-bersih Egon dengan harga Rp 3.000/karung, kendati dari berbagai lapisan warga, perkumpulan dan organisasimanapun dia ayohlah bergabung, dan saya pikir apa yang kita kerjakan ini sangat mulia juga, demi kebersihan dan keindahan kota wisata danau Toba kita, Ujar Sirait.
Re Member yang juga personel Robuz Band Inna Parapat ini, akan memberikan Egon ini kepada yang membutuhkannya untuk kompos pertanian atau petani kopi disekitar danau Toba, “Benar, Kita berikan kepada petani kopi di kawasan Nagori Sipangan Bolon sembari menunggu cara pengolahan yang lebih simpel, kami akan mengupayakannya, sehingga Egon ini tidak lagi menjadi biangkerok di Danau Toba”, Katanya.
Salah seorang warga Tigaraja L Gurning (50) sangat merespion apa yang digerakkan warga itu, terlebih Re Member yang menyiasati pembersihan Egon dari danau Toba kita ini dengan harga Rp 3.000/karung. Sebenarnya itu hanya memancing animo masyarakat sekitar terlebih yang berdekatan dengan tepi danau, dan menurut saya ada baiknya seperti pihak PT Inalum di Asahan sana membantu karya para anakmuda kita itu, sebab Inalum memiliki CD/CSR, kemana saja dana CD Inalum itu dibuat? Sesekali ajaklah masyarakat bergotongroyong membersihakn Danau Toba dimasing-masing daerahnya tentu dengan bantuan Dana dari CD Inalum itu.
“Baiknya pihak PT Inalamu jangan hanya menguras air danau Toba saja, bantulah gerakan warga kita ini dan sebagai perusahaan raksasa Inalum itu harus lebih merespon kegiatan-kegiatan positif dari kalanagan grassroot seperti ini,” Ujar Gurning. (ron/Red)
Discussion about this post