LasserNewsToday, Simalungun (Sumut) |
Sumber air dan air yang terdistribusi kepada Masyarakat melalui pipa-pipa transmisi saluran milik PDAM Tirta Lihou di Kecamatan Tanah Jawa. Kabupaten Simalungun. Provinsi Sumatera Utara ‘Terkontaminasi’ dan rawan tercemar kotoran ternak.
Betapa tidak, umbul yang terletak di Huta Pendowo lima, Nagori Bahkisat, Kecamatan Tanahjawa, kabupaten Simalungun ini tidak Terisolasi dan ter sterilisasi dengan layak.
Sumber Air (Umbul) ditempat ini dalam kondisi terbuka tanpa memiliki penutup yang berfungsi sebagai pelindung dari masuknya benda- benda atau cairan yang dapat mencemari umbul itu.
Padahal, air dari umbul tersebut langsung terdistribusi kerumah-rumah warga melalui pipa induk berukuran 12 Inci.
Hal ini diketahui saat reporter mengkonfirmasi kepada Pangulu Bahkisat Mislan dan beberapa warganya di Nagori tersebut. Kemarin. Sabtu (18/08/2018) sekira pukul 10.30 wib mengatakan, bahwa sumber air tersebut sering tercemar oleh air hujan bercampur lumpur yang masuk kedalam umbul.
Bahkan, menurut Mislan dan warga itu, tak jarang air hujan tersebut bercampur dengan kotoran Ternak Sapi yang berada disekitaran Umbul.
Masih menurut warga Bahkisat, parahnya lagi, tak jarang anak-anak yang mengembalakan ternak jenis Sapi didaerah sekitaran umbul kerap mandi kedalam sumber air tersebut.
Herannya lagi, kata warga, mereka jarang sekali melihat petugas dari PDAM Tirta Lihou datang kelokasi umbul tersebut untuk melakukan pengawasan dan pemeriksaan, ini dapat dibuktikan dengan kondisi nyata di umbul yang dipenuhi tumbuhan jenis Ganggang yang mengapung bercampur dengan bermacam virus.
Untuk itu, masyarakat sangat mengharapkan perhatian dari PDAM Tirta Lihou atas kondisi ini, jangan taunya hanya mengeksploitasi sumber air di Nagori mereka, keluh Pangulu dan warga.
Sementara itu. Selasa (21/08/2018) sekira pukul 11.30 wib, ketika dikonfirmasi kepada Kabag Produksi PDAM Tirta Lihou Bahagia Ginting dikantornya, Pematangraya, Kabupaten Simalungun terkait Pengamanan dan Sterilisasi terhadap Umbul menjawab, hal itu diserahkan kepada UPTD (Unit Pelayanan Teknis Dinas) masing-masing di Kecamatan, pihaknya hanya menerima laporan dari UPTD setempat, saat ditanyai apakah ada menerima laporan tersebut.
Bahagia Ginting dengan “mimik” bingung langsung mengkonfirmasi ulang kepihak UPTD melalui Handphone didepan Reporter. Hasilnya, didapat jawaban pernah tanpa merinci secara detail.
Kemudian untuk pemeliharaan sendiri di akuinya ada, namun sifatnya situasional pada saat selesai hujan saja. Kata Bahagia menjawab Reporter.
Saat dipertegas mengapa Situasional, bukankah ada biaya pemeliharaan rutin, Ginting berkilah bahwa kemampuan Dana di PDAM Tirta Lihou terbatas.
Senada dengan Ginting, Idris Purba selaku Dirtek (Direktur Tehnik) PDAM Tirta Lihou mengatakan pihaknya hanya menerima laporan dari UPTD di Kecamatan, dan untuk pemeliharaan sendiri tetap mereka lakukan dengan dana terbatas.
Idris Purba menjelaskan, dalam program PDAM Tirta Lihou kedepannya, yang sudah tertampung Tahun ini, akan menginventarisir ulang sumber sumber air yang dikelola oleh pihaknya, selanjutnya setelah terinventarisir, PDAM akan meningkatkan pengamanan melalui pemagaran disekeliling umbul.
Dikatakannya, hal ini dilakukan untuk meningkatkan keamanan dan terjaminnya kualitas air yang sampai kemasyarakat. Ucap Idris Purba.
Sekedar diketahui. Bahwa PDAM Tirta Lihou Simalungun kerap mendapatkan bantuan dari APBN setiap tahunnya. Namun sangat disayangkan pelayanan dan pendistribusian air PDAM sangat mengecewakan.
Seperti keluhan beberapa warga Huta Andarasi. Nagori Parbalogan. Kecamatan Tanah Jawa. Kabupaten Simalungun yang kekurangan jatah pendistribusian air minum. Dengan alasan bahwa pemukiman berada diketinggian sehingga air sulit terdistribusi ke rumah warga Huta Andarasi.
(Sampai berita ini diturunkan ke redaksi. Dirut PDAM Tirta Lihou Simalungun. Betty Sinaga yang baru saja dilantik Bupati Simalungun DR JR Saragih belum berhasil dikonfirmasi untuk dimintai komentar dan keterangannya).
(LNT/DvD/Red)
Discussion about this post