LasserNewsToday, Karo (Sumut) |
Getirnya harus menjalani hidup berpindah-pindah karena adanya erupsi Gunung Sinabung, dan karena desa mereka terdampak, namun tidak membuat anak-anak Sinabung ini menyerah, bahkan mereka mengharumkan nama Taneh Karo Simalem di tingkat nasional, di cabang olah raga bela diri Wushu. Salah satu atlitnya adalah Feni Stefani Br Ginting, warga Desa Jeraya, Kecamatan Simpang Empat, pendulang prestasi dan juara sebanyak 9 kali di kejuaraan Bela diri Wushu di tingkat daerah maupun nasional.
“Harapan saya, semoga penggiat olahraga seperti atlit di Kabupaten Karo dapat terus berprestasi, karena dimana olahraga adalah salah satu kegiatan yang mendukung para pemuda untuk lebih positif dan sehat, supaya olahraga jangan diabaikan.” Ujar Feni, Rabu (10/03/2021) di sela-sela latihan di Desa Pintumbesi, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo, Sumatera Utara.
Pelajar SMU Negeri 1 Kabanjahe ini menambahkan, “Kami berharap Pemkab Karo agar memantau dan juga memberi penghargaan yang membuat para pemuda yang berprestasi merasa di hargai dan motivasi untuk tetap berlatih.” Katanya.
“Besar harapan saya agar tidak patah semangat buat seluruh atlet, walau masih dalam suasana Covid-19 dan dampak Gunung Sinabung terus menghantui.” Kata wanita cantik kelahiran Kabanjahe, 1 Desember 2002 ini didampingi Brendy Ginting dan Catrin Nadia Br. Ginting.
Sementara Kepala Desa Pintumbesi menjelaskan. “Di sinilah, di depan halaman kita ini mereka selalu berlatih, berlantaikan tanah, tapi semangat mereka memag betul-betul tinggi, jadi harapan kita supaya mereka-mereka ini ada yang memperhatikan,.” Ujarnya.
Sedangkan Ketua Yayasan Anak Bangsa Sumatera Utara jetika diminta tanggapannya terkait kepeduliannya terhadap para generasi muda yang berprestasi dalam cabang olahraga Wushu tersebut, mengatakan, “Ya, sudah seharusnya Pemkab memperhatikan dan betul-betul peduli. Ini aset Kabupaten Karo. Mereka duta yang mengenalkan Karo ini keluar sana. Semoga nanti Bupati terpilih lebih bisa peduli terkait olahraga dan narkoba.” Ujarnyanya.
(Nur Kennan Tarigan/ed. MN-Red)
Discussion about this post