LasserNewsToday, Pematangsiantar (Sumut) |
Dalam rangka menambah pengetahuan dan pemahaman terkait tugas dan fungsi Bank Indonesia (BI) di daerah dan memperluas pemberitaan melalui berbagai kanal media, serta menjalin hubungan kerjasama yang baik dengan jurnalis di Pematangsiantar dan Simalungun, Kantor Perwakilan BI Pematangsiantar menggelar acara ‘Bank Indonesia Sharing Info dan Komunikasi’ (BISIK), pada Jumat (05/02/2021), pukul 16.00 – 18.00 WIB di Restoran Miagaru Ramen, Komplek Jl. M. H. Sitorus No. 2 Pematangsiantar. Acara tersebut dihadiri oleh para peliput berita (awak media) dari berbagai media online, cetak, dan elektronik.
Pada kesempatan tersebut, Kepala Perwakilan BI Pematangsaintar, Edhi Rahmanto Hidayat menyampaikan berbagai perkembangan terkait kondisi ekonomi terkini di Pematangsiantar. Turut pula disampaikan berbagai kegiatan terkini yang menjadi target pelaksanaan tubas BI di daerah sepanjang tahun 2021.
Pada januari 2021, Sumatera Utara (Sumut) mengalami inflasi sebesar 0,45 persen (mtm), dan Kota Pematangsiantar sebesar 1,13 persen (mtm-month to month ) di atas nasional (0,07). Secara spasial, inflasi terjadi di seluruh kota, IHK (Indeks Harga Konsumen) dengan realisasi tertinggi terjadi di Pematangsiantar. Tekanan inflasi pada periode Januari disebabkan peningkatan harga Ikan Asin Teri, Tarif Rekreasi, dan Daging Babi sepanjang bulan Januari 2021. Komoditas Ikan Asin Teri naik sebesar 29,80 persen (mtm) dengan andil Inflasi sebesar 0,27 persen disusul kenaikan Tarif Rekreasi sebesar 20,00 persen (mtm) dengan andil Inflasi sebesar 0,09 persen. Sedangkan untuk komoditas penahan inflasi disumbang oleh komoditas cabai merah, sawi hijau, bawang merah serta kentang, dan beras.
Untuk tetap menjaga laju inflasi di Kota Pematangsiantar tidak terlepas dari koordinasi dan langkah-langkah pro-aktif yang dilakukan oleh Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Pematangsiantar untuk memonitor dan mengawal kelancaran pasokan komiditas strategi di Kota Pematangsiantar di tengah pandemi Covid-19. Jalur distribusi pangan dan kebutuhan pangan dipersiapkan dengan baik agar mudah diakses oleh masyarakat, baik dalam rangka penjualan ke masyarakat umum maupun dalam rangka program Bantuan Sosial (Bansos).
Ke depan, konsistensi dan komitmen BI dalam menjaga stabilitas harga serta koordinasi antara BI, Pemerintah Kota (Pemko) Pematangsiantar, dan Pemerintah Pusat melalui TPID, TPID dan forum-forum yang ada akan terus dipertahankan untuk mendukung tetap terkendalinya Inflasi Kota Pematangsiantar dan tercapainya sasaran Inflasi Nasional sebesar 3,0% ± 1%. Untuk itu, terwujudnya kesepakatan melalui Kerjasama Antar Daerah (KAD0 merupakan salah satu agenda BI Pematangsiantar di tahun 2021 perlu mendapat dukungan dari seluruh pimpinan dan jajaran Pemko dan Pemkab di ‘Sisi Batas Labuhan’ (Siantar, Simalungun, Batubara, Tanjung Balai, Asahan, Labuhan Batu, Labuhan Batu Utara, dan Labuhan Batu Selatan).
Di sisi Sistem Pembayaran, BI menetapkan pencapaian target 12 juta merchant QRIS (Quick Response Indonesian Standard) secara nasional di tahun 2021. Terwujudnya target QRIS 12 juta merchant tentu akan tercapai melalui langkah sinergi dan kolaborasi antara stakeholders (BI, Pemerintah, dan Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran Bank dan Non-Bank) di pusat dan daerah.
Secara khusus, Kantor Perwakilan BI Pematangsiantar diharapkan mampu memenuhi pencapaian ± 48.600 merchant baru di tahun 2021. Jumlah 10 persen dari target merchant QRIS bari di Sumatera Utara sebanyak 486.000 merchant.
Untuk itu, salah satu strategi perluasan Merchant QRIS di Sisi Batas Labuhan pada langkah awal akan dilakukan perluasan melalui akuisisi nasabah perbankan maupun lembaga keuangan. Selanjutnya target perluasan dilakukan melalui Merchant QRIS yang mampu masuk ke lingkungan lembaga pendidikan (Perguruan Tinggi), Usaha, dan UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) binaan Pemerintah Daerah (Pemda), rumah ibadah, area pariwisata, dan kerjasama lintas Pemda, Puskemas, Pasar Tradisional, Perhotelan, dan lain-lain.
Perluasan Merchant QRIS ini juga sejalan dengan tren digitalisasi Sistem Pembayaran. Tren digitalisasi saat ini telah mengubah perilaku transaksi masyarakat. Modernisasi infrastruktur yang lebih efisien dan aman melalui pemanfaatan teknologi terkini diharapkan mampu memfasilitasi kebutuhan masyarakat akan metode pembayaran digital yang serba mobile, cepat, aman, dan murah. Untuk saat ini, BI sedang melakukan pengembangan BI-FAST sebagai infrastruktur SP ritel nasional yang mendukung ketersediaan layanan pembayaran secara real time, seamless, tersedia 24/7 dengan tingkat keamanan dan efisiensi yang tinggi secara end to end sesuai dengan Visi Blue Print SPI yang mampu menjawab kebutuhan masyarakat saat ini.
Mengakhiri pertemuan, Edhi menyampaikan kegiatan diskusi melalui ‘Bincang Media’ seperti ini diharapkan akan menjadi agenda rutin untuk penguatan fungsi komunikasi BI di daerah serta memberikan informasi terkini tentang tugas dan peran BI di tengah-tengah masyarakat. BI di Setiap Makna Indonesia.
(MN-Rls/ed. MN-Red)
Discussion about this post