LasserNewsToday, Pematangsiantar (Sumut) |
Demi menjaga penyebaran Covid-19, pihak Pemko Pematangsiantar melalui Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Dinas Pencegah dan Pemadam Kebakaran (Damkar) melakukan pembubaran kerumunan warga di Lapangan Merdeka atau yang lebih dikenal dengan nama Taman Bunga, Selasa (26 Mei 2020).
Di hari ke-3 Lebaran, pihak Pemko Pematangsiantar gencar melakukan patroli di sekitar Taman bunga Kota Pematangsiantar dengan tujuan untuk menghindari terjadinya kerumunan warga yang berkunjung ke sana dalam rangka suasana Lebaran. Satpol PP dan Damkar selalu berkeliling sambil menyerukan himbauan melalui pengeras suara agar warga tidak berkumpul dan wajib memakai masker. Bagi warga yang dianggap ‘membandal’ karena tidak mengindahkan himbauan tersebut dibubarkan dengan menyemprotkan air dari truk Dampkar sehingga warga membubarkan diri.

Salah seorang warga, Juliana, yang tadinya duduk bersama keluarga di Taman Bunga ketika diminta tanggapannya terkait penertiban tersebut, mengatakan, “Kenapa harus dilarang? Kan, ini suasana Lebaran? Bukan terus-terus kita kemari dan kita tidak ada yang sakit Corona.” Ungkapnya dengan nada kesal.
Ketika awak media ini mencoba menjelaskan si ibu (warga) tersebut bahwa semua itu dilakukan sesuai protokol kesehatan sesuai aturan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah tidak boleh kumpul-kumpul di luar rumah. Langsung si ibu tampak kesal dan pergi meninggalkan awak media ini, tidak terima dengan penjelasan yang diberikan oleh awak media ini.
Berbeda dengan Junaidi, warga lain yang juga dimintai tanggapannya oleh awak media ini terkait dengan penertiban yang dilakukan oleh pihak Pemko Pematangsiantar mengatakan, “Itu sudah benar. Memang kita salah dalam hal ini, karena Pemerintah sudah menganjurkan agar jangan berkumpul di luar. Tapi karena anak-anak kepingin duduk sebentar, eeh, sudah dibubarin, Pak! Tapi itu bagus, memang Pemerintah harus tegas supaya Covid-19 cepat teratasi dan kita bisa menikmati hari yang akan datang dengan normal.” Ungkap Junaidi.
Mungkin ini sebagai gambaran bahwa masih ada di antara kalangan masyarakat kurang menyadari atau mungkin kurang mengerti dengan baik tentang resiko penyebaran Covid-19 apabila tertular kepada warga yang ada di kalangan masyarakat.
(Bang Lahi/ed. MN-Red)
Discussion about this post