LasserNewsToday, Pematangsiantar (Sumut) |
Pandemi Covid-19 yang melanda dunia saat ini sangat berdampak negatif kepada kehidupan masyarakat dunia. Indonesia juga tidak luput dari dampak negatif tersebut, juga masyarakat Sumatera Utara (Sumut). Dampak Covid-19 bukan hanya ada di sektor kesehatan, tapi di sektor ekonomi juga sangat terasa imbasnya sehingga membuat kondisi kehidupan masyarakat khususnya di sektor ekonomi menjadi sangat terpuruk. Tentu hal ini tidak dapat dibiarkan, berbagai upaya harus segera dilakukan, baik oleh Pemerintah maupun masyarakat, agar kondisi ekonomi yang sudah terpuruk dapat bangkit kembali.
Terkait hal itu, Bank Indonesia (BI) bersama Pemerintah (pusat dan daerah), sebagai badan yang bertugas di sektor ekonomi, merasa berkewajiban dan bertanggung-jawab untuk mengupayakan perbaikan dan peningkatan kondisi ekonomi masyarakat. Berbagai upaya telah dilakukan namun upaya-upaya tersebut tidak boleh berhenti pada satu fase tertentu, tetapi harus selalu dilakukan secara bekelanjutan, karena sektor ekonomi adalah salah satu sektor yang terus-menerus ada di sisi kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, upaya perbaikan kondisi ekonomi masyarakat harus senantiasa dilakukan demi mencapai kondisi kehidupan masyarakat yang sejahtera.
Bank Indonesia Perwakilan Pematangsiantar juga telah melakukan berbagai upaya perbaikan/pemulihan dan peningkatan kondisi ekonomi masyarakat agar bisa lebih baik. Pada Selasa (17/11/20200) dari pukul 08.00 – 12.00 WIB, BI Perwakilan Pematangsiantar menggelar seminar secara virtual – Website-Seminar (Webinar). Kegiatan ini adalah salah satu dari sekian banyak kegiatan yang dilaksanakan oleh BI Perwakilan Pematangsiantar sebagai upaya meningkatkan kondisi perekonomian masyarakat agar lebih baik, khususnya di wilayah kerja yang dinaunginya, yaitu, Pematangsiantar, Simalungun, Batubara, Tanjung Balai, Asahan, Labuhan Batu, Labuhan Batu Utara, dan Labuhan Batu Selatan, atau lebih dikenal dengan istilah “Sisi Batas Labuhan”.
Webinar yang berjudul ‘Outlook Perekonomian Nasional dan Provinsi Sumatera Utara 2021’ tersebut mengangkat tema: “Memulihkan Optimisme di Tengah Perbaikan Ekonomi”, dan secara resmi dibuka oleh Wali Kota Pematangsiantar, Dr. Hefriansyah Noor, S.E., M.M, dengan mengundang pembicara yang sangat ahli di bidang ekonomi dan perbankan, yaitu Ibrahim (Kepala Group Advisory dan Pengembangan Ekonomi Bank Indonesia Prov. Sumut, dan Joshua Pardede (Chief Economist Bank Permata). Webinar tersebut dipandu oleh Leonard Samosir (News Anchor Metro Tv).
Mengawali acara, Edhi Rahmanto Hidayat, Kepala Perwakilan BI Pematangsiantar, selaku tuan rumah – pihak penyelenggara webinar – dalam kata pembukanya sebagai menyambut kehadiran seluruh peserta webinar, pada prinsipnya mengatakan, “Bank Indonesia akan memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran Covid-19 dan juga dampaknya terhadap perekonomian nasional dari waktu ke waktu serta melaksanakan berbagai langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makro ekonomi, stabilitas sistem keuangan serta mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang tetap baik dan bertahan.”
Selanjutnya, sebelum membuka secara resmi webinar tersebut, Wali Kota Pematangsiantar, Dr. Hefriansyah Noor, S.E., M.M terlebih dahulu menyampaikan sambutan singkat yang pada intinya mengatakan, “Pemerintah Kota Pematangsiantar sangat menyambut baik penyelenggaraan webinar ini untuk dapat memberikan wawasan terkait kondisi perekonomian terkini. Outlook perekonomian atau gambaran perekonomian pada tahun 2021 akibat dampak Covid-19 terhadap perekonomian global, nasional, regional, termasuk peluang yang bisa kita manfaatkan agar kita bisa bangkit di tengah-tengah pandemi Covid-19 yang kita hadapi.
Selanjutnya, Bank Indonesia bersama narasumber juga menyampaikan prospek, peluang, dan tantangan ekonomi ke depan serta sinergitas yang perlu dilakukan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah tantangan pandemi Covid-19.” Ujar Wali Kota.
Setelah Wali Kota membuka webinar secara resmi, dengan dipandu oleh Leonardo Samosir, acara dilanjutkan dengan pemaparan pandangan dari kedua narasumber, yang didahului oleh Joshua Pardede.
Dalam paparannya panjangnya, yang dilengkapi dengan data-data angka, pada intinya Joshua Pardede mengatakan bahwa kondisi yang terjadi sekarang bermula dari isu kesehatan yang kemudian berimbas kepada kondisi ekonomi yang jadi terpuruk hampir di 200 negara. Pada kuartal pertama sejak mewabahnya Covid-19 kondisi perekonomian di banyak negara hampir seluruhnya terpuruk, namun pada kuartal kedua dan ketiga kondisi ini bisa direcovery (dipulihkan) secara perlahan dan hasilnya bisa semakin baik kondisinya.
Secara nasional, bahwa kondisi ekonomi Indonesia, sebenarnya tidak lebih buruk bila dibandingkan misalnya dengan negara-negara di kawasan ASEAN, seperti Malaysia, Singapura Filipina, Thailand dimana pertumbuhan ekonominya pada kuartal kedua dan ketiga kontraksinya atau pertumbuhan negatifnya cukup tinggi, yaitu di atas 10 persen. Sedang pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal kedua saja masih bisa bertahan di angka 0,3 persen. Di kuartal ketiga, kondisi ekonomi sudah lebih baik lagi. Gambaran ini menjadi suatu hal yang menumbuhkan optimisme bagi kita, khususnya bagi pelaku ekonomi.
Lalu prediksi untuk prospek di tahun 2021, memang ada kemungkinan bahwa di kuartal pertama dan kedua pertumbuhan ekonomi diperkirakan masih negatif, namun di kuartal ketiga dan keempat di tahun 2021, optimis, diperkirakan akan bisa bertumbuh lebih positif dan, bertumbuh lebih baik lagi.
Untuk Sumatera Utara (Sumut), dari sisi mobilitas masyarakat Sumut, trendnya tampak hampir mengikuti trend secara nasional. Di kuartal pertama dan kedua 2020, mobilitas masih terbatas, sedang di kuartal ketiga mobilitas sudah mulai meningkat, sehingga aktivitas ekonomi masyarakat juga meningkat. Sedang prediksi kondisi ekonomi di tahun 2021 mendatang diyakini akan bisa lebih baik lagi. Optimis, karena sumber-sumber ekonomi Sumut ini sangat banyak seperti pertanian, perkebunan, perdagangan, jasa dan sebagainya, tentunya sumber-sumber ini akan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih baik. Tentu dengan berpegang pada penerapan disiplin kepatuhan terhadap protokol kesehatan juga.
Narasumber kedua, adalah Ibrahim. Secara umum, apa yang disampaikan ada persamaan dengan apa yang disampaikan oleh narasumber sebelumnya, bahwa di kuartal pertama dan kedua sejak pandemi Covid-19 kondisi perekonomian secara global, nasional dan regional mengalami keterpurukan, dan di kuartal ketiga kondisi membaik itu pun muncul.
Namun secara spesifik Ibrahim mengatakan bahwa diperkirakan pemulihan ekonomi Sumut, akan bisa didongkrak dari sektor pertanian. Dan seharusnya sektor ini bisa menjadi penopang untuk pemulihan ekonomi Sumut di 2021.
Selanjutnya dikatakan bahwa potensi yang menjanjikan perbaikan ekonomi di Sumut adalah sektor pertanian. Ada 11 kabupaten kota di Sumut yang pertanian bisa dikembangkan karena potensinya besar dan potensi resiko penularan Covid-19 juga masih relatif rendah. Sementara di industri pengolahan sebagai salah satu sektor yang berdampak positif ekonomi cukup relatif yang tinggi tetapi berdampak resiko yang relatif cukup tinggi juga.
Dari paparan kedua narasumber tersebut dapat diketahui bahwa kondisi ekonomi baik secara global, nasional dan regional di kuartal pertama dan kedua 2020 sejak pandemi Covid-19 melanda memang sempat terpuruk, namun di kuartal ketiga dan diperkirakan pada kwartal keempat tahun 2020 ini, optimis akan dapat mengalami peningkatan. Demikian juga untuk tahun 2021, kemungkinan perkembangan dan peningkatan ekonomi akan besar, meski ada perkiraan bahwa di kuartal pertama dan kedua tahun 2021 masih mengalami kendala, tapi selanjutnya di kuartal ketiga dan keempat, kemudian akan dapat ditingkatkan kembali.
Menerapkan protokol kesehatan secara disiplin adalah salah satu faktor utama untuk recovery (pemulihan/perbaikan dan peningkatan) kondisi perekonomian menuju arah yang lebih baik.
Selanjutnya, setelah kedua narasumber selesai memaparkan pandangannya, dilanjutkan dengan acara tanya jawab dengan para peserta webinar.
Webinar tersebut diikuti oleh berbagai pihak, seperti para Bupati/Walikota dan pejabat yang wilayahnya dinaungi BI Perwakilan Pematangsiantar, Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI), Kepala Cabang dan Direktur Perbankan, Perwakilan para Pelaku Usaha, Akademisi, Pimpinan BUMN/BUMD, Media, dan undangan lainnya.
Akhirnya, webinar ditutup dengan pengumuman peserta yang mendapat doorprize dan pemenang pertanyaan terpilih.
(MN/Red)
Discussion about this post