LasserNewsToday, Pematangsiantar (Sumut) |
PK IMM STAI UISU Pematangsiantar melaksanakan Diskusi Umum sebagai bagian Refleksi Milad IMM yang ke 57 dengan tema “Membumikan Gagasan dan Membangun Peradaban” bertempat di SD Muhammadiyah 01 Pematangsiantar. Minggu (04/04/2022), diskusi ini diikuti oleh kader kader PK IMM STAI UISU dan PK IMM UESA.
Pada kali ini yang menjadi pemantik diskusi adalah Ketua Umum PK IMM STAI UISU IMMAWAN Bill Fatah Paduanta Ilyin Nasution, Beliau menyampaikan sedikit kilas balik sejarah perjuangan berdirinya IMM di Indonesia, yang berdiri pada 14 Maret Tahun 1964 dimana pada saat itu indonesia sedang banyak mengalami proses pergulatan dan dengan Tantangan pemberontakan dari Partai Komunis Indonesia (PKI).
IMM Hadir sebagai Wadah yang menghimpun Mahasiswa yang bergerak di bidang keagamaan kemahasiswaan serta kemasyarakatan sebagai jawaban atas problematika yang terjadi. Pada saat itu juga setiap mereka yang memakai warna merah selalu di identikkan dengan komunis.
IMM dengan JAS merah Maroon nya membantah hal tersebut bahwa warna tidaklah berideologi beragama apapun karena pada dasarnya warna hanya penambah keindahan.
Bill juga menambahkan kita sebagai kader IMM harus menjunjung tinggi nilai nilai keagamaan yang ada di indonesia. Sebagai citra Mahasiswa haruslah giat membaca dan berdiskusi tentang segala hal yang terjadi menyangkut kebaikan terutama untuk kemajuan kota Pematangsiantar. Provinsi Sumatera Utara ini. Karena sesuai dengan tema Milad IMM Gagasan-gagasan hanya akan timbul dari kita yang melek akan literasi di setiap perubahan yang terjadi. karena Muhammadiyah sendiri adalah gerakan Islam dan dakwah amar ma’ruf nahi mungkar, berakidah Islam dan bersumber dari Al-Quran dan Sunnah.
Sebagai gerakan dakwah Islam Muhammadiyah memiliki tujuan untuk menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar- benarnya. Sehingga kader IMM siantar harus mampu memberikan kritik yang membangun guna terciptanya kota Pematangsiantar yang Baldatun Thoyyibatun Warrobbun Ghofur. “Tutupnya.
(LNT/Red)
Discussion about this post