LasserNewsToday, Medan (Sumut) |
Pimpinan Daerah (PD) Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Kota Medan, pada 6 – 7 Februari 2021 lalu menggelar Konferensi Pimpinan Daerah (Konpida), dengan mengangkat tema: Mengontemplasikan Arah Gerakan Menuju IPM Medan Berkemajuan di Perguruan Muhammadiyah. Kopimda tersebut dilaksanakan Muhammadiyah Cabang Tegal Rejo Jalan Mesjid Taufiq Gang Madrasah Kecamatan Tegal Rejo, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara.
Rizkinta Sitepu, selaku Ketua Panitia melaporkan bahwa Konpida adalah kegiatan rutin organisasi. Kali ini Konpida yang diselenggarakan PD IPM Kota Medan di Tegal Rejo ini dilaksanakan dengan mematuhi Standar Operasional Prosedur (SOP) Protokol Kesehatan (Prokes) Covid-19.
Masih dalam laporannya, Rizkinta Sitepu mengatakan bahwa Konpida yang diselenggarakan PD IPM Kota Medan tersebut dihadiri oleh Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Medan, Drs. H. Burhanuddin, M.Ag, Pimpinan Wilayah (PW) IPM Sumatera Utara, dan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) KNPI Kota Medan, Slamet Untung Suropati, serta para kader IPM se-Kota Medan.
Selanjutnya, Ketua PDM Kota Medan, Drs. H. Burhanuddin, M. Ag memberikan nasihat dan bimbingan kepada IPM Kota Medan agar tetap menjalankan amanah organisasi. Harapannya, agar Konpida ini dapat berjalan dengan baik, lancar dan tanpa ada kendala.
“IPM merupakan Organisasi Pelajar Muhammadiyah yang tentunya di bawah naungan kami sebagai ayah kalian. Kalian melaksanakan Konpida berarti nantinya dibahas tentang laporan pertanggungjawaban setengahperiode, yang Insya Allah ke depan kalian akan lebih optimis untuk amanah dan menjalankan program terbaik demi terjalannya roda kepengurusan organisasi IPM. Semoga di acara ini dapat menambah wawasan, meluruskan kesalahpahaman, dan dapat mengambil keputusan dan pertimbangan yang luas, logis, dan benar.” Ujar Ketua PDM Kota Medan itu.
“IPM Merupakan Organisasi Pelajar Muhammadiyah yang tentunya dibawah Naungan kami sebagai Ayah kalian, kalian melaksanakan Konpida berarti nantinya dibahas tentang laporan pertanggung-jawaban setengah periode yang Insya Allah kedepan kalian akan lebih optimis untuk amanah dan menjalankan Program terbaik demi terjalannya Roda kepengurusan organisasi IPM. Semoga diacara ini dapat menambah wawasan, meluruskan kesalahpahaman, dan dapat mengambil keputusan dengan pertimbangan yang luas, logis dan benar”. Ujar Ketua PDM.
Sementara itu, Anshari, Kabid Kewirausahaan PW IPM Sumatera Utara berharap kepada IPM Kota Medan agar dapat berkemajuan. Bila pun ada konflik di Konpida ini, maka itu adalah hal yang wajar-wajar saja.
Untung Suropati, Wakil Ketua KNPI Kota Medan sebagai mewakili DPD KNPI Kota Medan mengapresiasi IPM Kota Medan yang sudah berperan aktif dalam pelaksanaan program pelajar yang berdaya dan berkemajuan di tengah Kota Medan.
Selain itu, PENA IPM Kota Medan, Fadhil Abdillah juga mensupport segala bentuk kegiatan IPM Kota Medan.
“Banyak pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan oleh PD IPM Kota Medan. Revitalisasi organisasi menjadi penting untuk diperbincangkan di Konpida ini. Semoga sukses dan terus bersilaturahim dengan alumni yang lain.” Ujarnya.
Kemudian, Taufik Prima, selaku Ketua Umum PD IPM Kota Medan mengatakan bahwa ajang Konpida ini harus dapat menjunjung tinggi nilai-nilai kebenaran, menjaga silaturahim dan saling menghargai. Beliau juga berharap agar IPM sebagai gerakan berkemajuan harus dimulai dengan gerakan keilmuannya dalam rangka pencerdasan. Maka, optimalisasi gerakan ilmu IPM Kota Medan harus ditingkatkan dalam rangka mempersiapkan kader ideologis yang mampu menyelesaikan persoalan-persoalan zaman.
Taufik juga menambahkan bahwa sebagai pelajar Muhammadiyah harusnya ktia mengedepankan akhlak dalam menyelesaikan suatu masalah. Ada cara-cara organisasi dalam menyelesaikan masalah itu.
“Kami harap Pimpinan Cabang IPM se-Kota Medan semakin baik berpikir dan menjunjung persaudaraan dalam menghadapi situasi konflik ini. Dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga IPM semua sudah diatur. Jangan menabrak dan jangan abai terhadap apa yang sudah diatur.” Tegasnya.
Terkait peristiwa deadlock, Taufik menanggapi bahwa deadlock dalam glosarium pedoman persidangan itu sudah jelas. Ketika dalam suatu persidangan menemui jalan buntu, dan tidak ditemukan jalan keluar atau penyelesaian, dalam proses ini, persoalan yang terjadi adalah persoalan registrasi.
“Tolong dipahami bahwa registrasi itu adalah pintu awal masuk dalam memverifikasi peserta yang berhak masuk atau tidak dalam sebuah persidangan. Yang penting adalah pahami dahulu perbedaan antara registrasi dan persidangan. Kalau persoalan adalah registrasi, maka selesaikan persyaratan, kalau persoalan adalah persidangan, maka selesaikan di persidangan. Ini belum sidang, sudah di deadlock. Tolonglah agak cerdas sedikit.” Harapnya.
Walaupun situasi demikian, Konpida tetap berlanjut sampai selesai.
“Harapannya, kita dapat merajut kembali hubungan yang sempat tegang untuk cair kembali. Hasil Konpida juga sudah ada, maka marilah sama-sama kita dukung kemajuan IPM Kota Medan.” Lanjut Taufik.
“PD IPM Kota Medan sudah terlalu lama larut dalam konflik. Kita punya PR besar dalam menghadapi perkembangan zaman yang merasuk di tubuh pelajar. Maka fokus pada PR itu menjadi lebih penting dari hanya sekedar konflik. Opsi kolaborasi barangkali dapat dirajut kembali untuk Pelajar Muhammadiyah yang lebih baik dan terasa di akar rumput.” Tuturnya lagi.
Selanjutnya PD IPM Kota Medan berharap agar tidak terprovokasi dan mengambil kesimpulan dari beberapa berita yang beredar. Langkah yang baih harusnya meminta keterangan bailik dari pihak yang terkait.
Pada intinya, Konpida IPM Kota Medan yang diwarnai oleh variasi kondisi persidangan berlangsung sukses hingga selesai.
(Jakfar/ed. MN-Red)
Discussion about this post