LasserNewsToday, Asahan (Sumut) |
Sebagai bentuk kepedulian dan turut mensejahterakan masyarakat untuk kesekian kalinya, PT Federal International Finance (FIFGROUP) tetap berkomitmen mendukung pengembangan Usaha Mikro dan Menengah (UMKM) di seluruh Indonesia dengan memberikan dukungan dan mengimplementasikan salah satu program Corporate Sosial Responsibilty (CSR) yaitu Program Dana Bergulir.
Kegiatan ini dikemas dan diluncurkan secara virtual dalam webinar yang diikuti sedikitnya 900 peserta se-Indonesia, yang dengan antusias dan meramaikan webinar dan kick off yang dimulai sekitar pukul 14.00 WIB, Kamis, (25/0/2021) di Zoom Meeting.
FIFGROUP sebagai anak perusahaan PT. Astra International Tbk itu, berkaloborasi dengan Group Astra lainya, seperti Astra Internasional Tbk, Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA), Yayasan Pendidikan Astra -Michael D Ruslim (YPA-MDR) dalam melakukan pengembangan dan pembinaan untuk 500 UMKM baru.
Hal ini sebagai wujud nyata FIFGROUP turut andil peduli nasib UMKM di tengah gempuran pandemi Covid-19 yang tak berkesudahan. Salah satunya dengan meluncurkan dana bergulir untuk 588 UMKM di seluruh wilayah Indonesia.
Total bantuan yang diluncurkan senilai Rp1,6 miliar yang tersebar di 242 titik seluruh Indonesia. Termasuk di dalamnya UMKM yang berada di bawah naungan Cabang FIFGROUP Kisaran yang dikomandoi oleh Zulkhaidir, Kepala Cabang FIF Kisaran, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara (Sumut).
Peluncuran program itu dilakukan secara simbolis melalui virtual dan dikemas dalam webinar yang diikuti sedikitnya 900 peserta se-Indonesia telah antusias dan meramaikan webinar dan kick off mengusung tema “Kolaborasi Pembinaan dan Pengembangan UMKM”.
Selain peluncuran program, kesempatan webinar itu juga diisi dialog interaktif terkait pengembangan UMKM. Hal itu untuk semakin memberi bekal kepada UMKM binaan agar lebih mandiri dan maju di tengah pandemi Covid-19. Tentunya juga dihadirkan sejumlah pelaku UMKM yang telah sukses mengelola usahanya untuk menularkan ilmu kepada pelaku UMKM yang hadir.
Chief Executive Officer (CEO) FIFGROUP, Margono Tanuwijaya dalam zoom meeting tersebut mengungkapkan bahwa program dana bergulir itu memang sejalan dengan filosafi catur dharma Astra. Dimana sebagai perusahaan yang harus senantiasa berusaha mencapai yang terbaik dan menjadi milik yang bermanfaat bagi bangsa dan negara.
“Jadi pelaku usaha perlu didukung dengan pelatihan ataupun program pengembangan UMKM lainya.” Sebut Margono.
Apalagi, lanjut Margono, kondisi pandemi Covid-19 yang semakin menghimpit para pelaku UMKM.
“Jadi harus yakin dan bangga atas hasil karya anak-anak negeri. Mereka harus kreatif dan mampu bersaing dan berkontribusi positif untuk penyelamat ekonomi bangsa.” Terangnya.
Sementara itu, Chief of Corporate Affairs PT. Astra International Tbk, Riza Deliansyah menambahkan bahwa program kolaborasi yang digagas oleh FIFGROUP bersama Grup Astra dan Yayasan ini adalah upaya yang baik guna mengatasi masalah yang dialami UMKM yaitu permodalan. Program ini diharapkan tidak hanya berhenti pada peminjaman modal usaha saja, tetapi juga bisa mendorong terciptanya banyak kolaborasi baik antar UMKM maupun UMKM dengan Grup Astra.
“Hingga saat ini Astra telah membina 14.711 UMKM.” Jelas Riza.
Masih di kesempatan yang sama, General Support (GS) and Corporate Communication Director, Esther Sri Harjati menuturkan bahwa program dana bergulir itu juga berkolaborasi dengan 242 cabang FIFGROUP di seluruh Indonesia. Konsepnya setiap cabang membina 2 UMKM.
“Harapannya, dengan program dana bergulir FIFGROUP dapat hadir untuk membawa manfaat kepada masyarakat. Khususnya bagi masa depan UMKM, sehingga mampu menggerakkan perekonomian juga.” Kata Esther Sri Harjati.
Lanjut Esther menguraikan bahwa perjalanan bantuan dana bergulir yang berasal dari dana sosial syariah FIFGROUP itu dimulai tahun 2016 lalu. Dana diberikan ke 26 UMKM dengan total Rp 65 juta. Tahun 2017 bertambah dan disalurkan kepada 35 UMKM dengan nilai Rp 124,5 juta. Tahun 2018 ke 67 UMKM dengan nilai Rp 152,5 juta. Tahun 2019 kepada 97 UMKM dengan nilai Rp298 juta dan tahun 2020 kepada 54 UMKM dengan nominal Rp 206,5 juta.
Lebih jauh Esther menguraikan bahwa jika UMKM yang mendapat kucuran dana juga bukan sembarangan. Artinya, perusahaan juga telah melakukan seleksi atau monitoring kepada UMKM yang dipilih. Yakni dilihat dari usaha yang dimiliki, tempat usaha, lama berusaha dan kemampuan untuk angsuran.
“Ini betul-betul tanpa bunga. Program ini tidak untuk cari untung. Tetapi betul-betul untuk membantu UMKM agar mereka juga tidak terbebani.” Pungkasnya.
(LNT-Maston/ed. MN-Red)
Discussion about this post