LasserNewsToday, Berastagi (Sumut) |
Warga sempat terkejut karena ada kabar seorang bahwa seorag pria yang kemudian diketahui bernama Hendra Pakpahan (±30), ditemukan sudah tak bernyawa di dalam kamar kosnya, Minggu (17/01/2021) sekira pukul 08.00 WIB di Kampung Asam, Lingkungan 2, Kelurahan (Kel) Tambak Lau Mulgap 1, Kecamatan (Kec) Berastagi, Kabupaten (Kab) Karo, Provinsi Sumatera Utara (Prov. Sumut).
Dedi Sitanggang, teman satu kamar kost korban melihat kalau korban sudah tidak bernyawa. Kejadian itu membuat Dedi melaporkan hal tersebut ke pemilik kost-kostan. Pemilik kost yang mendapat laporan tersebut langsung melakukan pemeriksaan atas laporan teman korban tersebut serta melaporkan hal tersebut ke pihak kepolisian setempat.
“Begitu mendapat laporan, kita pihak Polsek Beratagi, bersama tim langsung terjun ke lokasi dan kita sudah menemukan korban dalam kondisi kaku, dan korban dalam posisi telentang. Kedua tangan korban dalam kondisi menggenggam. Dari hidung mengeluarkan darah serta lidah menjulur.” Ujar Kompol. L. Marpaung, Kapolsekta Berastagi didampingi Kanit. Reskrim Ipda. H.F. Marpaung, S.H., M.H.
Kapolsek menambahkan, “Melihat kondisi korban, kita langsung meminta bantuan pihak Inafis Polres Tanah Karo untuk memeriksa lebih lanjut atas temuan tersebut. Dari hasil pemeriksaan polisi, korban diduga tewas karena menahan rasa sakit. Hal itu diyakini di mana tangan korban masih menggenggam. Dan pihak kita tidak menemukan tanda-tanda penganiayaan atas tubuh korban. Korban pun langsung dibawa ke Puskesmas Berastagi menunggu pihak keluarga.”
Masih kata Kompol. L Marpaung, “Kita sedikit kesulitan karena kita tidak menemukan identitas korban seperti KTP atau KK, tapi melihat dari barang milik korban, harta benda milik korban juga tidak ada yang hilang, diduga korban tewas akibat sakit yang dideritanya, dimana sejumlah obat yang ditemukan disekitar korban, ada sejumlah obat asam lambung.” Ujarnya.
Kapolsek Berastagi menghimbau kepada kerabat atau keluarga korban dapat mengunjungi Polsek Berastagi agar bisa mengebumikan korban secara wajar. Begitu juga bagi masyarakat yang mengetahui, agar mengabari keluarganya, pihak kepolisian juga sudah menitipkan sejumlah barang berharga milik korban kepada pemilik kos-kosan, dan bila perlu layanan kita bisa menghubungi nomor 0813-7632-0016.
Menurut informasi yang didapat, Hendra Pakpahan yang sehari-hari sebagai wiraswata tersebut memiliki ciri-ciri, tahi lalat di sebelah bibir kanan, tinggi lebih kurang 164 cm, berat badan ditaksir 60 kg, rambut hitam ikal, muka bulat, dan dari keterangan teman sekamar korban, bahwa korban selama ini memang memiliki riwayat penyakit asam lambung dan korban disebutkan sering telat makan dan mengkonsumsi mie instan sebagai makanan sehari-hari korban.
(Nur Kennan Tarigan/ed. MN-Red)
Discussion about this post