LasserNewsToday, Madina (Sumut) |
Miris..! Diduga telah terjadi ‘penghianatan’ Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Madina dan oknum DPRD kepada masyarakat Mandailing Natal. Tak habis pikir, baru hitungan bulan kejadian mematikan gas maut di lokasi PT. SMGP yang telah merenggut 5 nyawa Masyarakat Sibanggor Julu, termasuk 2 diantaranya anak-anak, namun Pemda Madina dan oknum DPRD Madina serta Kadin Madina terlihat sangat mementingkan proyek dari perusahaan ‘pencabut nyawa’ ini.
Hal ini diketahui berdasarkan undangan dari pihak PT. SMGP untuk Kadin dan Pemda serta Pengusaha yang terkesan di pihak Pemda, kemarin, Selasa (06/04/2021) dilakukan sosialisasi atau yang lebih mirip “Bagi-bagi Proyek”. Demikian menurut pandangan Kader AMPI Madina, Muliya Harisandi.
Berdasarkan draft undangan dan gambaran sosialisasi atau “Bagi-bagi Proyek” tersebut, “Sosialisasi Persyaratan Vendor sebagai Rekanan PT. SGMP”. Sesuai Surat Undangan Nomor: SM2675/210331/PRJ tanggal 31 Maret 2021 YANG ditandatangani oleh Direktur Utama PT SMGP atas nama Yan Tang.
Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Selasa tanggal 06 April 2021 pukul 09.00 WIB di lokasi Bagas Godang Desa Purba Baru, Kecamatan Lembah Sorik Marapi, Kabupaten Mandailing Natal, Provinsi Sumatera Utara.
PT. SMGP melakukan kegiatan Sosialisasi Pemberdayaan Pengusaha Lokal, dan undangan yang hadir dalam kegiatan sosialisasi tersebut, antara lain dihadiri langsung oleh Bupati Madina, Ibnu Riyanto mewakili dari EBTKE, Riza Pasikki dari PT. SMGP, oknum DPRD Madina, Sobir Lubis, Kadis Perdagangan, Kadis Sosial, Ketua Kadin Madina, Ketua Kadin Tapteng, Camat Puncak, Camat Lembah dan Pengusaha Lokal. Kegiatan sosialisasi ini dihadiri oleh kurang lebih 115 orang yang berasal dari undangan dan panitia pelaksana kegiatan.
Dalam sambutannya, Riza Pasikki mengatakan kepada Bupati Madina, DPRD, Sobir Lubis, bahwa PT. SMGP adalah Proyek KS ORKA bidang listrik panas bumi. Dan Proyek Panas Bumi juga KS ORKA lakukan di wilayah Ende NTT. Target PT. SMGP adalah 240 MW di wilayah Madina. Sehingga menjadi support untuk pengusaha lokal. Tujuan memperdayakan pengusaha lokal. Sesuai persyaratan yang diperlukan. Demikian diungkapkan oleh Riza Pasikki.
Bahrin Daulay, Ketua KADIN Madina, dalam sambutannya mengatakan, “Hubungan kerjasama yang baik antara PT. SMGP dan pengusaha lokal dapat memperdayakan masyarakat dan menciptakan lapangan kerja baru. Tabah jujur setia adalah Moto KADIN.” Urainya.
Lalu Ibnu Riyanto, dari Ditjen EBTKE Kementerian ESDM RI, dalam sambutannya mengatakan, bahwa dirinya sudah 4 kali ini ke Kabupaten Mandailing Natal. Kalau bisa minta marga kepada Bupati. Kementerian ESDM sangat mengapresiasi langkah PT. SMGP untuk memperdayakan pengusaha lokal. Kalau terjadi kecelakaan kerja, yang turun itu adalah Inspektur Panas Bumi, bukan Polisi. Jika 240 MW terpenuhi maka PT. SMGP akan mengurangi kegiatan operasional perusahaan 80 persen. Panas bumi kontrak dengan PLN. Kembali modal 9 tahun mulai tahun 2010. Izin hanya 70 tahun. Sekarang PT. SMGP sudah manajemen baru. Demikian Ungkap Ibu Riyanto.
Di akhir sambutannya, Drs. Dahlan Hasan Nasution, Bupati Madina mengatakan, “Mengajak kita semua, bahwa momen ini adalah untuk bekerja sama. PT. SMGP bukan hanya sumber penerangan namun sumber kehidupan. Bagaimana dengan kontrak sama-sama kita menjaga. Perusahaan punya sistem. Kebersamaan jangan dirusak dan jangan dicederai. PT. SMGP terbuka untuk umum. Tidak ada sembunyi-sembunyi. Jangan ribut kalau harga yang diajukan tidak benar. Mari kita saling membesarkan. Mari kita saling menjaga posisi masing-masing. PT. SMGP diharapkan dapat mencapai target 240 MW dan sampai sekarang masih dalam angka 40 MW.” Ujar Bupati Madina.
Ditambahkan Bupati Madina, “Marilah kita saling menjaga diri. Ayolah, kita menjadi pribadi yang dewasa. Selagi ada rakyat di sekitar atau barangnya di sekitar untuk apa mencari dari luar. Ibu kita hamil atas kerjasama ayah dan ibu. Mulai kita dari lahir sampai besar butuh orang lain. Mati pun dikuburkan orang lain. Kita harus jujur kepada diri sendiri. Saya orangnya lemah lembut tapi keras. Nama saya Sibatu. Siapa pun kalian yang menyalah, ingat baik-baik, saya adalah Sibatu. Yang penting kita semua saling menjaga.” Tutup Bupati Madina
Namun kegiatan ini menuai protes dari Muliya Harisandi, Kader AMPI Madina. Di mana masalah tewasnya 5 warga akibat kebocoran gas maut belum juga selesai, namun pihak Pemkab Madina sepertinya mendukung “pembantaian” yang dilakukan oleh PT. SMGP kepada warganya.
“Lihat, apakah kegiatan PT. SMGP ini direstui masyarakat atau tidak. Kalau hanya menyengsarakan masyarakat, sebaiknya keberadaan PT. SMGP dikaji ulang.” Ungkap Muliya Harisandi beberapa waktu lalu ke reporter media ini.
(LNT-Feronika Yanti Hutagalung/ed. MN-Red)
Discussion about this post