LasserNewsToday, Paluta (Sumut) |
Masyarakat Kabupaten Padanglawas Utara (Paluta), khususnya di bagian desa pelosok mengeluhkan seringnya listrik mati pada saat menjelang maghrib dan subuh.
Listrik padam adalah salah satu kondisi yang bisa mengganggu aktivitas. Apabila sedang bekerja dan tiba-tiba listrik padam secara mendadak tentunya akan bisa membuat kehilangan seluruh file pekerjaan yang belum disimpan. Dan juga kepada ibu-ibu rumah tangga yang sedang beraktifitas di dapur.
Ada banyak hal yang bisa menyebabkan terjadinya listrik padam di rumah dan di bawah ini adalah beberapa contoh penyebabnya:
- Terjadi pemadaman secara terpusat.
- Terdapat peningkatan daya listrik secara mendadak.
- Tingginya kebutuhan listrik pada suatu daerah.
- Terjadi korsleting arus listrik.
- Terdapat banjir pada wilayah tempat tinggal anda.
- Kabel listrik yang terkena dahan pohon.
- Kabel listrik terputus karena angin yang kencang.
- Terjadinya power SAG.
- Terjadi electrical line noise.
- Rusaknya gardu pemasok listrik pada satu wilayah.
- Terjadi gempa bumi.
- Terkena layangan atau tersangkut benda yang lainnya.
- Kebakaran rumah warga.
Juga bisa terjadi pemadaman secara terpusat perusahaan listrik karena perlu melakukan perawatan peralatan penyalur daya secara berkala dan juga bisa karena pembersihan jaringan listrik dan ranting pohon
Namun apa yang terjadi di desa pelosok wilayah Paluta? Ternyata penyebabnya adalah hewan/binatang, yaitu kawanan monyet pulang ke sarangnya saat menjelang maghrib dan pada waktu subuh binatang/hewan ini mulai melakukan runitas mencari makan.
Hal itu disampaikan Najamuddin Lubis, (Supervisor Teknik) PT. (Persero) UL PLN Gunungtua, saat dikonfirmasi di Kantor PT. Reihan Prada Nassindo, Jalan S.M. Raja, Perumahan Baim, Senin (02/11/2020) terkait seringnya terjadi listrik padam di desa pelosok di wilayah Paluta.
“Salah satu penyebabnya adalah faktor alam. Kawanan monyet pada saat itu pulang ke sarangnya pada saat menjelang maghrib, dan pada menjelang subuh memulai memulai rutinitas mencari makan yang melintasi kabel listrik sehingga terjadi gangguan, seperti kabel JTM 20 KV putus.” Ungkap Najamuddin lubis.
Selain monyet, dikatakannya, gangguan binatang lain seperti burung dan adanya petir yang menyambar, ranting pohon dari kebun masyarakat seperti pelepah sawit dan rambung menjadi permasalahan dan menjadi penyebab seringnya listrik mati saat menjelang maghrib.
“Tapi jika terjadi listrik mati, kami dari PLN akan mencari sumber penyebab matinya listrik tersebut dan sesegera mungkin melakukan perbaikan agar secepatnya pula listrik kembali hidup.” Pungkasnya.
“Meskipun jarang terjadi akan tetapi jika ada kabel listrik bertegangan tinggi yang terkena ranting, pelepah ataupun benda asing lainnya maka tidak menutup kemungkinan bisa terjadinya korsleting yang menimbulkan percikan api. Kondisi ini sangatlah berbahaya karena selain bisa menyebabkan listrik menjadi padam, percikan api juga bisa mengakibatkan kebakaran dan mengancam nyawa manusia akibat kesetrum melalui pohon rambung dan sawit yang mengena ke kabel telanjang bertegangan tinggi.
Kabel listrik terputus karena angin yang kencang. Ketika memasuki musim penghujan ataupun kemarau akan terjadi beberapa saat di mana intensitas angin akan mengalami peningkatan. Apabila angin tersebut berhembus terlalu kuat maka terdapat kemungkinan bisa memutus kabel listrik secara tidak disengaja dan mengakibatkan padamnya listrik pada satu wilayah.
Terdapat banjir pada wilayah tempat tinggal juga bisa jadi penyebab padamnya listrik. Ketika terjadi banjir maka kewajiban paling utama dari petugas listrik adalah untuk mematikan pasokan listrik pada satu wilayah yang terdampak banjir. Hal tersebut dimaksudkan agar mengurangi risiko terjadinya seseorang yang tersetrum apabila secara tidak sengaja bersentuhan dengan berbagai perangkat elektronik yang ada.” Jelas Najamuddin.
Lebih jauh Najamuddin lubis menghimbau agar kiranya masyarakat memberikan izin ikhlas merampal ranting pohon yang dekat jaringan listrik dan penaman pohon dari tiang jaringan listrik berjarak sekitar 5 meter.
Kepada stakeholder ULP Gunung Tua, agar kiranya menanggapi keluhan pengaduan pelanggan masyarakat dan menyampaikan kepada petugas layanan pelanggan ULP Gunung Tua atau ke call center 123.
Motto pelayanan tehnik pelanggan adalah: “Pantang Pulang Sebelum Nyala”
(MS/ed. MN-Red)
Discussion about this post