LasserNewsToday, Samosir (Sumut) |
Pada hari Minggu (12/07/2020), dalam sebuah acara adat Batak Toba, Vandiko Gultom diberangkatkan dengan doa oleh Tulang (Paman)-nya Raja Tindaon dan Raja Naibaho. Dalam acara pemberangkatan tersebut diharapkan agar Vandiko Gultom kelak bisa menjadi “parhobas” (Red. pekerja/pimpinan) di Kabupaten Samosir sesuai dengan harapan masyarakat Samosir.
Kegiatan tersebut diawali dengan kebaktian bersama yang dipimpin oleh Pendeta Demak Simajuntak, S.Th dan dihadiri oleh sekjen PPRNB (Punguan Pomparan Raja Naibaho dohot Boruna) sedunia, Richad Naibaho dan Ketua Umum Tindaon Sedunia, Carles Tindaon, ST, dan “suhut” (Red. tuan rumah) dari Naibaho Hutaparit, Binsar Naibaho.
Dalam khotbahnya, Pendeta Demak Simanjutak mengatakan, “Untuk mencapai sesuatu apalagi sebagai pimpinan tentu akan banyak tantangan dan lawan atau bahkan musuh. Oleh sebab itu, semua tantangan yang muncul, baik dari lawan atau bahkan musuh, jadikan semua itu sebagai penyemangat perjuangan. Jadikanlah lawan atau bahkan musuh bila ada muncul kelak, sebagai saudaramu sendiri yang akan menambah semangat dalam perjuangan untuk mencapai suatu tujuan yang baik tersebut. Segala perbuatan yang tidak baik dari pihak lawan jangan simpan dalam hati dan pikiran kita karena bila disimpan dalam hati dan pikiran hal ini akan bisa mengganggu dan melemahkan diri sendiri.”
Dalam kegiatan tersebut, kepada Vandiko Gultom diberikan ulos batak sebagai “panggom-gomion” (Red. penyertaan dan perlindungan dari Tuhan) dan ikan mas “nadiarsik” (Red. ‘arsik’ adalah jenis masakan khas Batak Toba) sebagai sebagai ungkapan doa permohonan berkat Tuhan dalam pemberangkatan yang diberikan oleh Tulang dari Raja Tindaon dan Raja Naibaho.
Acara tersebut dilaksanakan di Tanah Ponggol, Kelurahan Siogung-ogung yang dihadiri sekitar 3.000 orang masyarakat Samosir.
Adapun penyelenggaraan kegiatan ini didasari atas keyakinan Vandiko Gultom sendiri bahwa oleh iringan doa restu Tulang Raja Tindaon dan Raja Naibaho, Vandiko Gultom kelak akan bisa terwujud menjadi “parhobas” di Kabupaten Samosir.
Lebih jauh dijelaskan, bahwa acara pemberangkatan seseorang untuk kelak menjadi pimpinan adalah lazim dilaksanakan bagi masyarakat Batak Toba, yang biasanya pemberangkatan tersebut dilakukan dengan acara meminta doa dari Tulang (Paman) dari orang yang akan diberangkatkan.
(TBN/ed. MN-Red)
Discussion about this post