LasserNewsToday, Karo (Sumut) |
Pembagian bantuan beras dan uang tunai bagi warga Kabupaten Karo yang terdampak penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan dinyatakan terdaftar sebagai penerima Bantuan Sosial Tunai (BST) dari Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos RI) sontak diserbu ratusan warga yang tanpa ada pengawasan yang ketat dari aparat terkait.
Pembagian BST tersebut bertempat di Kantor Pos Kabanjahe dan hanya tampak dilayani beberapa pegawai Kantor Pos dan pegawai Dinas Sosial Kabupaten Karo, Selasa (27/07/2021) sekira pukul 11.00 WIB.
Tak ayal ratusan warga pun sontak memadati pelataran parkir Kantor Pos Kabanjahe tanpa mengatur jarak dan ada beberapa orang yang tak menggunakan masker. Sebagian dari warga juga terlihat mengenakan masker di bawah dagu dan duduk berdekatan sambil ngobrol.
Mengingat Kabupaten Karo saat ini telah menyandang status zona merah penyebaran Covid-19 namun masih banyak masyarakat yang tidak sadar dan kurang paham betapa pentingnya mengikuti arahan Pemerintah dan himbauan protokol kesehatan yang telah ditentukan dalam upaya mengantisipasi meluasnya sebaran virus Covid-19.
Beberapa kalangan masyarakat yang dijumpai awak media di lokasi penyerahan BST di halaman Kantor Pos Kabanjahe sangat menyayangkan hal tersebut.
Pasalnya, panitia penyelenggara pembagian BST PKM yang dipercayakan pendistribusiannya oleh PT. Pos Indonesia Cabang Kabanjahe terkesan kurang profesional dan bisa jadi dikarenakan oleh faktor keterbatasan karyawan dan lokasi pembagian yang tak memungkinkan menampung jumlah warga yang datang. Begitu juga dengan peran, tugas dan fungsi pengawasan dari Pemerintah Daerah Kabupaten Karo yang dianggap lalai dan kurang koordinasi, sehingga terkesan ada pembiaran tentang kerumunan. Demikian ungkapan kesal salah seorang warga.
Menurut data yang diperoleh dari pihak Satgas Penyaluran Beras PPKM dan BLT PT. Pos Indonesia Cabang Kabanjahe, Tangkas Ferdinan Ginting mengatakan, “Warga penerima manfaat bansos berasal dari 8 (delapan) desa/kelurahan dengan jumlah total sebanyak 342 Kepala Keluarga (KK) yang berasal dari, Desa Kacaribu, Desa Bekerah, Desa Kuta Gugung, Desa Gung Pinto, Desa Kebayaken, Desa Suka Ndebi, Desa Kuta Mbelin dan Desa Suka Tepu.” Terangnya
Saat hal ini dipertanyakan kepada Pelaksana Harian Satuan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Karo, Mulianta Tarigan melalui pesan singkat WhatsApp, pihaknya menjawab, “Kata Dinsos semalam sudah berkordinasi dengan pihak Kantor Pos pengaturannya. Namun begitu terima kasih infonya, Pak. Segera Satpol PP dan Dinsos menuju ke lokasi.” Balasnya singkat
Kurang lebih 15 menit pasca terkait kerumunan pada pembagian bansos tersebut dikonfirmasi ke sejumlah pejabat terkait, puluhan personil dari Satuan Polisi Pamong Praja (Sat-Pol PP) Kabupaten Karo tampak mendatangi lokasi, berupaya mengurai kerumunan serta menghimbau kepada sejumlah warga agar mengatur jarak dan mengenakan masker dengan baik. Dan akhirnya kerumunan pun terurai dan acara pembagian bansos berjalan lancar dan tertib.
Sekertaris Sat-Pol PP Kab. Karo, D.C Sembiring beserta puluhan personilnya yang turun langsung ke lokasi pembagian bansos, saat dimintai tanggapannya, kepada tim awak media mengatakan, “Kerumunan terjadi diakibatkan keterlambatan datangnya beras bantuan dan ini sedang kita upayakan mengurai kerumunan dan memberikan himbauan kepada warga agar tidak berkumpul, memakai masker yang baik dan benar serta menjaga jarak. Sebelumnya memang tidak ada pemberitahuan atau surat kepada Sat-Pol PP dari PT. Pos terkait permohonan pengawasan bersama dalam kegiatan ini. Kalau soal keterlambatan datangnya beras bantuan silahkan konfirmasi ke pihak PT Pos.” Pungkasnya.
(Nur Kennan Tarigan/ed. MN-Red)
Discussion about this post