LasserNewsToday, Simalungun (Sumut) |
Terkait rekrutmen jasa pengamanan Security Outsourching yang dikelola oleh PT. Jaya Wira Manggala di PTPN IV ternyata banyak menuai protes dari masyarakat sekitar kebun unit se PTPN IV, karena dinilai malah semakin memperlihatkan kesenjangan sosial dan tidak efektif serta hanya menghamburkan anggaran keuangan PTPN IV.
Hal ini dikatakan oleh Ketua Investigasi LSM PPLH Sumut Robert Indra Girsang kepada reporter. Rabu (07/08/2019), pihak nya meminta kepada Manajemen PT. Jaya Wira Manggala agar lebih Transparan, Profesional serta memprioritaskan masyarakat sekitar perusahaan dalam hal perekrutan tenaga kerja Security guna mencegah timbulnya gejolak sosial di tengah-tengah masyarakat. Sebab masih banyak anak-anak muda dan masyarakat setempat yang belum mendapat pekerjaan dan sangat layak direkrut untuk mengisi formasi di bidang security pengamanan, Ucap Robert.
Robert menambahkan, jangan lagi Provider PT. Jaya Wira Manggala mendatangkan, dan merekrut orang dari luar untuk dijadikan security di wilayah kebun unit sePTPN IV, seperti yang terjadi saat ini di kebun Unit Balimbingan dan kebun unit Marihat, sangat miris memang tidak ada satu orang pun anak karyawan, putra daerah yang berdomisili disekitar kantor besar kebun Marihat yang diterima masuk, kalau pun ada satu dua orang itu bukan rekrutan baru, mereka security yang tadinya berada di kebun unit Bahjambi, Tinjowan dan sengaja dipindahkan ke kebun unit Marihat, imbuhnya.
Seharusnya Provider PT. JWM lebih respek dan memanfaatkan potensi yang ada di daerah sekitar perusahaan, karena jika di abaikan kedepan bisa di pastikan akan menimbulkan gejolak dan kecemburuan sosial yang dapat memicu aksi-aksi dan protes dari masyarakat setempat. Tutup Robert.
Ditempat terpisah Madhan dari LSM PMPRI Simalungun menanggapi kenapa hal ini bisa terjadi, kemungkinan disebabkan karena dalam perekrutan tenaga kerja security yang dikelola oleh PT. Jaya Wira Manggala banyak sekali yang bisa masuk karena merupakan titipan dari oknum-oknum tertentu, sebab bukan rahasia lagi kalau dalam perekrutan tenaga security Outsourching ini diduga banyak terjadi kong kalikong, suap menyuap dan menjadi ajang bisnis bagi sekelompok orang. Ucap Madhan.
Kami harapkan PT. Jaya Wira Manggala untuk secepatnya memberikan kesempatan kepada anak-anak muda setempat dalam pemberdayaan dan perekrutan tenaga kerja lokal sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Tutupnya.
Sementara Iwan salah seorang perwakilan putra daerah/ masyarakat setempat yang berada di sekitar kantor besar kebun unit Marihat menyatakan merasa sangat kecewa dengan pihak Provider PT. Jaya Wira Manggal yang tidak mau memberdayakan masyarakat setempat utk dijadikan security, padahal kami sudah banyak yang membuat surat lamaran ke PT. Jaya Wira Manggala di Medan, namun sampai detik ini tidak ada satu orang pun yang dipanggil. Ungkapnya.
Amatan reporter terkait jasa pengamanan security Outsourching di PTPN IV ini hanya terkesan buang anggaran saja dan tidak efektif, karena hampir semua Outsourching yang bekerja disetiap kebun unit ini tidak memahami peta areal wilayah HGU karena banyak orang dari luar daerah, sehingga nantinya akan tetap terjadi pencurian karena adanya kesenjangan sosial dikalangan masyarakat sekitar kebun.
Padahal beberapa waktu lalu ide Security Outsourching di PTPN IV ini sempat dihentikan, namun karena PT. Jaya Wira Manggala diduga dibekingi oleh menantu Presiden Jokowi sehingga bisa kembali mendapatkan kontrak jasa Pengamanan di PTPN IV ini kembali, padahal jelas sudah tidak efektif dan merugikan keuangan perusahaan PTPN IV namun tetap dipaksakan anggaran nya. Lebih efektif lagi karyawan security PTPN IV sebelumnya yang lebih terlatih dan memahami zona wilayah kerjanya.
(Sampai berita ini diturunkan ke Redaksi. Jajaran Direksi PTPN IV dan Direktur PT. Jaya Wira Manggala belum berhasil dikonfirmasi untuk dimintai komentar dan keterangannya terkait jasa Security Outsourching ini).
(LNT/Red)
Discussion about this post