LasserNewsToday, Padang Lawas (Sumut) |
Hari Guru Nasional yang diperingati setiap tanggal 25 Nopember, menjadi momen penting bagi para pahlawan tanpa tanda jasa. Berbagai persoalan penting terkait pendidikan diharapkan bisa lebih baik, termasuk soal kesejahteraan maupun sistem belajar dan mengajar yang tidak memberatkan murid juga guru sebagai tenaga pengajar.
Pelaksanaan Hari Guru Nasional (HGN) Ke-72 Tahun 2017 di Pondok Pesantren Gunung Selamat (Ponpes) yang diperingati pada hari ini, Sabtu Tanggal 25 Nopember 2017, kali ini berbeda dengan tahun sebelumnya, karena tahun yang lewat diadakan bersama-sama di lapangan bola kaki Aek Nabara Tonga.
Untuk upacara Hari Guru Nasional kali ini diadakan di lapangan utama Ponpes Gunung Selamat, yang diikuti 3 tingkatan dibawah naungan Ponpes Gunung Selamat, yaitu : Mts Al Furqon, MAS Al Falah dan SMK Al Huda yang dikuti Tenaga Pendidik dan Kependidikan dan juga kurang lebih dari 300 siswa-siswi dari pantauan Wartawan Media Online LasserNewsToday di lokasi.
Petugas upacara dilibatkan dari pengurus OSIS, Sebagai Ketua Osis Andi Mandala Rizky Pulungan Kelas 12 MAS Al Falah, kemudian yang menjadi Pembina Upacara adalah Karyati Kamal, M. Psi selaku Istri Pimpinan Ponpes Gunung Selamat.
Karyati Kamal, M. Psi menyampaikan amanat dan tausyiahnya dihadapan para dewan guru dan siswa-siswi, mengungkapkan “Ki Hadjar Dewantara menggunakan 3 Semboyan dalam sistem pendidikanya yang hingga saat ini masih dipakai, bahkan salah satu semboyannya dijadikan slogan Kementerian Pendidikan Nasional Indonesia. Karena jasanya yang besar bagi kemajuan pendidikan di Indonesia,maka ia dijuluki sebagai Bapak Pendidikan Nasional.
Berikut ini adalah ketiga semboyan tersebut
- Ing Ngarso Sung Tulodo “Di Depan memberi contoh”
Kata “tulodo” pada semboyan ini memiliki arti teladan. Itu artinya seorang pemimpin harus dapat memberikan teladan atau harus dapat menjadi panutan. Kita harus dapat memberikan contoh-contoh yang baik terhadap orang-orang sekitar. - Ing Madyo Mangun Karso “Di Tengah memberi Semangat”
Kata ” Mangun” memiliki arti membangun sedangkan kata “Karso” memiliki arti niat. Jadi,maksudnya guru harus dapat memberikan inspirasi/motivasti berupa ide ketika berada diantara murid. - Tut Wuri Handayani “Di Belakang memberi Dorongan”.
“Hadyani” memberikan dorongan dan motivasi.
Ummi Karyati menambahkan pesan moral dan motivasi kepada dewan guru, bahwasanya Guru harus lebih memperhatikan karakter siswa kita saat ini, karena siswa kita adalah salah satu “Agen of Change” untuk kemajuan suatu negara khususnya di bidang pendidikan.
Peringatan Hari Guru Nasional kali ini ada pengumuman hasil kinerja guru dari Pimpinan Ponpes Gunung Selamat H. Kamaluddin Hasibuan, SH untuk Guru Laki-Laki dan Guru Perempuan untuk 2 Kategori, yaitu Kategori Guru Paling Disukai dan Kategori Guru Paling Rajin.
Untuk guru laki-laki yang disukai adalah Marwan Harahap untuk guru bidang studi olah raga, sedangkan guru laki-laki yang paling rajin adalah Syafrijal Siregar, S. Pd yang juga Kepala Mts Al Furqon yang mengemban mapel Bahasa Inggris.
Sedangkan untuk guru perempuan yang paling disukai adalah Murniati Tanjung, S.Pd.I mengemban mapel Akidah Akhlak, kemudian untuk guru perempuan yang paling rajin adalah Sarianti Siregar, S.Pd. I untuk mapel kitab kuning.
Upacara Hari Guru Nasional diakhiri dengan menyanyikan Hymne Guru oleh paduan suara yang sudah ditentukan. sambil salam salaman antara siswa siswi dengan dewan guru dengan ucapan selamat hari guru. Kemudian dilanjutkan acara lomba masak memasak antar kelas yang dinilai langsung oleh dewan guru yang dipercayakana sebagai jurinya. (AEH/RED)
Discussion about this post