LasserNewsToday- Simalungun (Sumut) |
Perangkat Nagori Karang Anyer, Kecamatan Gunung Maligas, Kabupaten Simalungun yang dipimpin oleh Sunardi, sebagai Pangulu (Kepala desa/red), mengelola dana desa yang diperuntukan tahun anggaran 2017 sebahagian untuk membangun infrastruktur pembuatan Rabat beton.
Anggaran yang menelan Rp. 198 juta dengan volume panjang 286 meter, Lebar 2,5 meter dan tinggi 20 cm sepertinya terjadi dugaan mark-up pada pengurangan volume bahan bangunan dan diduga tidak sesuai dengan petunjuk gambar.
Alat-alat bangunan yang dipakai para pekerja sepertinya tidak ada yang dibelanjakan, bahkan papan mal hanya dipakai 20 meter dengan cara silih berganti.
‘Hanya ini papan mal nya bang diganti -ganti. Kalau alat kerja ada yang dibeli dan ada yang sudah ada. Sama Pangulu saja abang langsung konfirmasi,”ujar pria tua bertubuh kurus, Senin(07/8).
Saat disinggung adanya digunakan batu padas yang ada dibadan jalan. ‘Itu hanya ditempat yang ada lubangnya bang,”ungkapnya.
Sunardi, sang Pangulu saat dikonfirmasi, Senin (07/8) melalui selulernya tidak aktip sama sekali. Kabarnya Hp seluler Pimpinan Nagori tersebut bolak- balik ganti nomor.
Sekedar informasi bahwa pekerjaan untuk rabat beton, dianggarkan untuk belanja papan mal dan didalam Rencana Anggaran Belanja (RAB) tidak ada memakai batu padas tetapi memakai kerikil ukuran 2/3. Sehingga tampak jelas terjadi Mark Up pada proyek Rabat beton di Nagori Karang anyer tersebut.
Informasi yang beredar dilapangan bahwa 386 desa (Nagori/red) yang mengelola dana desa tahun 2017 ini dibebankan uang stabil atau pengamanan kepada pihak Kecamatan, Dinas terkait dan Pemkab Simalungun. Sehingga hampir merata semua Nagori terpaksa melakukan Mark Up setiap proyek fisik yang dikerjakan agar bisa memberikan uang Jago-jago kepada pihak terkait. (LNT/Jait/Red)
Discussion about this post