LasserNewsToday, Samosir (Sumut) |
Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Samosir menggelar Rapat Kerja (Raker) terkait Evaluasi Program Kegiatan Tahun Anggaran 2020 dan Program Kegiatan Tahun Anggaran 2021, pada Selasa (19/01/2021), bertempat di Ruang Rapat Komisi III Gedung DPRD Kabupaten Samosir.
Pada pembukaan rapat, Drs. Jonner Simbolon, selaku Ketua Komisi III mengatakan bahwa selain membahas agenda rapat, ada kiranya yang perlu ditambahkan, yaitu untuk membahas surat masuk dari organisasi Gerakan Muda mudi Desa Hariara Pintu, terkait dengan adanya Tempat Pemroses Akhir (TPA) sampah di Desa Hariara Pintu.
Dengan keberadaan TPA itu dikhawatirkan akan dapat menimbulkan penyakit bagi masyarakat sekitar karena belum ada pengelolaan secara profesional. Di samping itu, Simbolon menambahkan, harus ada sinergi ataupun kesepakatan pengelolaan pariwisata di Aek Natonang antara Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Kebun Raya dan Dinas Pariwisata Kabupaten Samosir. Demikian Kata Ketua Komisi III DPRD Samosir itu.
Terkait dengan itu, Sudion Tamba selaku kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Samosir menjelaskan bahwa untuk program dan kegiatan pada tahun 2020 tidak ada belanja modal karena adanya refocusing anggaran, namun secara umum semua kegiatan dapat dilaksanakan dengan realisasi sebesar 97,26 persen.
Untuk tahun 2021, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Samosir mendapat bantuan dari Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup berupa truk sampah 2 unit, becak motor 6 unit, dan 11 kontainer. Dalam program dan kegiatan tahun 2021 ada juga pembangunan Dyk TPS Nainggolan, Pengadaan Bibit, Pembuatan Kajian Lingkungan Hidup Strategis untuk dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), Pengadaan Lampu Jalan di Kecamataan Sitiotio, dan Pengadaan Tong Sampah.
“Terkait TPA di Desa Hariara Pintu, memang kami akui bahwa pengelolaan belum maksimal, akan tetapi sesuai dengan prosedur akan tetap kami lakukan untuk menjaga kebersihan lingkungan khususnya penanganan sampah serta menghindari efek-efek negatif bagi masyarakat, dan tahun 2021 akan dibenahi. Untuk pengangkutan sampah yang mengalami kendala hal ini disebabkan kondisi jalan menuju TPA Desa Hariara Pintu dalam kondisi rusak rusak dan kami sudah koordinasikan dengan Bidang Alat Berat untuk memperbaiki jalan masuk itu.” Ujar Sudion Tamba.
Untuk pengelolaan Arboretum (tempat berbagai pohon ditanam dan dikembangbiakkan untuk tujuan Pendidikan dan penelitian-Red) Aek Natonang akan dikoordinasikan dengan Dinas Pariwisata Kabupaten Samosir sehingga ke depan pengelolaannya dapat lebih baik. Untuk Tahun kegiatan 2021, direncanakan penyusunan masterplan Aek Natonang.
Untuk kegiatan di UPTD Laboratorium, dijelaskan oleh Kadis. Lingkungan Hidup Samosir, ada Pengujian Kualitas Lingkungan yakni kualitas air di 12 lokasi, Perbaikan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Laboratorium, Kalibrasi, Pengadaan Logistik Lab. Untuk pengukuran mutu air Danau Toba minus 2 dengan kategori cemar ringan.
Masih oleh Parluhutan Samosir, bahwa fungsi konservasi di Arboretum Aek Natonang perlu ditingkatkan agar nantinya dapat sejalan dengan fungsi lainnya, di antaranya Fungsi Pendidikan Lingkungan dan Pariwisata.
Pantas Marroha Sinaga, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Samosir mengatakan bahwa diperlukan penanganan sumber-sumber air di dua kecamatan yakni Kecamatan Sitiotio dan Kecamatan Harian.
“Kami melihat sumber air di dua kecamatan itu semakin berkurang. Selain itu, diperlukan pengawasan maupun tindakan tegas terhadap pengambilan/penyadapan getah pohon pinus. Apabila tidak sesuai aturan harus ada tindakan tegas” Katanya.
Menutup Rapat Kerja, Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Samosir menyarankan agar dibuat tanda maupun informasi terhadap kualitas air di sumber air, agar masyarakat dapat mengetahui layak atau tidaknya air itu dikonsumsi. Terobosan lain diperlukan yakni pengelolaan limbah eceng gondok di Rumah Kompos untuk dijadikan kompos.
“Kami sarankan agar Dinas Lingkungan Hidup dapat lebih kreatif dan inovatif dalam pengelolaan limbah, sampah maupun hal lainnya sehingga pencemaran lingkungan dapat dikurangi dan keberlanjutan kelestarian lingkungan dapat terpelihara dengan baik.” Katanya mengakhiri Rapat kerja.
(LNT/ed. MN-Red)
Discussion about this post