LasserNewsToday, Batubara (Sumut) |
Vendor CV Dua Putri diduga Kongkalikong Dengan Manajemen Unit TIU
Sadis..!! Areal Tanaman Menghasilkan (TM) di perkebunan sawit PTPN lV unit Tanah Itam Ulu (TIU) di kecamatan Limapuluh, kabupaten Batubara, provinsi Sumatera Utara tidak dirawat dengan semestinya, hanya mengambil hasil dan bahkan sebagian tidak dapat diambil hasilnya akibat tertutup semak belukar.
Amatan reporter dilapangan. Kemarin. Jumat (24/8/2018) sekira pukul 11:00 WIB tepatnya di Afdeling 1, tampak rimbunnya semak belukar membelit tanaman utama dan tidak pernah dirawat sama sekali.
Kayu-kayuan, tanaman liar serta semak belukar tumbuh dengan tidak terkendali akibat tidak pernah dilakukan perawatan dan pengerjaan dongkelan, penyemprotan (Chemish) dan garuk piringan.
Kuat dugaan dana perawatan dan pemeliharaan yang dikucurkan dari kantor Pusat dengan jumlah fantastis per-triwulan nya tidak digunakan rekanan (Vendor) dengan semestinya, serta lemahnya pengawasan dari pihak PTPN lV unit TIU dan tidak adanya kontrol sosial dari LSM dan Wartawan.
Pekerjaan pemupukan yang belum lama dilakukan juga dikerjakan dengan asal-asalan, hal itu diketahui dari tumpukan-tumpukan pupuk yang belum hancur di beberapa titik dan tidak disebar sesuai standard pemupukan yang lazim dilakukan.
Komer Purba selaku SDM unit TIU yang ditemui dikantornya, Kemarin. Jumat (24/8/2018) sekira pukul 11:45 WIB mengatakan, Asisten Afdeling 1 dirangkap oleh Asisten Kepala (Aska) Dunan Hasibuan. Perawatan dan pemeliharaan dilakukan oleh rekanan tanpa memeperinci lebih jauh.
Aska unit kebun Tanah Itam Ulu, Dunan Hasibuan yang dihubungi via seluler, Sabtu (25/8/2018) sekira pukul 14:30 WIB mengatakan, yang mengerjakan perawatan dan pemeliharaan merupakan rekanan (Vendor) yang dihunjuk oleh pusat yakni CV. Dua Putri yang dikelola oleh Marda Tillah Sinaga warga desa Lubuk Cuit, kecamatan Limapuluh, kabupaten Batubara provinsi Sumatera Utara.
Marda saat dikonfirmasi dengan melampirkan foto via layanan WhatsApp, mempertanyakan apakah foto tersebut benar adalah lokasi di kebun PTPN lV unit TIU serta meminta detail lokasi. Marda juga mengatakan akan mempertanyakan terlebih dahulu pelaksananya di lapangan.
Menejer unit TIU PTPN IV, Edi Herianto yang dikonfirmasi reporter via seluler, membalas melalui layanan pesan singkat SMS (Short Message Service) “Mohon maaf, saya lagi cuti melaksanakan ibadah haji. Tks”
Diduga ada permainan antara pihak rekanan (Vendor) dengan pihak Manajemen unit TIU sehingga keadaan Tanaman Menghasilkan (TM) begitu mengkhawatirkan seperti hutan, Padahal dana Pemeliharaan setiap Triwulan dikucurkan pihak Pihak kantor Pusat PTPN IV.
Pihak PTPN II sangat diharapkan lebih aktif mengawasi setiap item pekerjaan yang dilakukan oleh pihak rekanan (Vendor) disemua kebun unit sePTPN IV, karena diduga dana pemeliharaan di kebun unit jadi Bancakan pihak Manajemen kebun unit dan Rekanan (Vendor) nakal.
(Sampai berita ini diturunkan ke redaksi. Dirut PTPN IV Siwi Peni dan Kabag Tanaman A. Pane belum berhasil dikonfirmasi terkait kondisi Tanaman Menghasilkan (TM) dikebun unit Tanah Itam Ulu (TIU) yang kondisinya mengkhwatirkan dan memprihatinkan tersebut).
(LNT/PS/Red)
Discussion about this post