LasserNewsToday, Medan (Sumut) |
Berita duka datang dari keluarga besar Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Sumatera Utara (Sumut), Parulian Tampubolon S.Sn, Ketua KPID Sumut, meninggal dunia pada (28/09/2020). Parulian Tampubolon yang juga Ketua GAMKI Medan meninggal dunia di RS Bunda Thamrin Medan setelah hampir sepekan menjalani perawatan akibat terpapar Covid-19.
“Beliau meninggal akibat terpapar Covid-19. Kami segenap keluarga besar GAMKI turut berduka cita.” Ujar Ketua GAMKI Provinsi Sumut, Landen Marbun, Senin (28/09/2020).
“Parulian disebut positif Covid-19 dan masuk rumah sakit.” Tutur Landen yang sempat bertemu dengan Parulian Tampubolon dan menceritakan aktivitas sehari-hari almarhum yang sibuk dengan kegiatan pelayanan sosial kepada masyarakat. “Selamat jalan Parulian Tampubolon, kami semua berduka.” Ucapnya.
Selanjutnya, juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Sumut, dr. Aris Yudhariansyah mengatakan, “Parulian terpapar Covid-19 dan kondisi almarhum memang sudah berat.” Ujar dr. Aris Yudhariansyah singkat seperti dilansir dari Papua.antaranews (28/09/2020). Dalam kesempatan itu, dr. Aris Yudhariansyah juga meminta seluruh masyarakat Sumut untuk mematuhi aturan protokol kesehatan.
“Tetap 3-M, yakni menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. Sekarang ini kita melihat bahwa warga kita ini sudah menggunakan masker, tapi asal-asalan. Menggunakan masker yang asal-asalan sama saja membunuh diri.” Terang dr. Aris Yudhariansyah.
Sementara itu, Ketua GAMKI Medan Barat Salomo Janfrico Simorangkir menambahkan, “Kita sangat kehilangan Bapak Parulian Tampubolon karena sosok yang law profile, perhatian yang serius kepada seluruh pengurus dan anggota. Saya sendiri banyak mendapat motivasi baik terkait kuliah dan ibadah di gereja pernah bersama.” Tuturnya.
“Ketua GAMKI Medan, Bapak Parulian telah tiada namun kami Pengurus GAMKI dan anggota tetap semangat melanjutkan cita-cita dan sesuai amanah almarhum.” Imbuh Salomo Simorangkir alumni Unimed yang baru menyelesaikan sidang meja hijau Fakultas Sastra Inggris Unimed.
(Nurlince Hutabarat/ed. MN-Red)
Discussion about this post