Mencermati 10 Fakta Menarik tentang Imlek

LasserNewsToday.com |

Di luar daratan China, Tahun Baru China lebih dikenal sebagai Tahun Baru Imlek. Kata ‘Imlek’ (阴历: ‘Im’ artinya bulan, sedang ‘Lek’ artinya penanggalan) berasal daeri dialek Hokkian atau Mandarin-nya ‘Yin Li’ yang berarti ‘kalender bulan’. Untuk tahun 2021 ini, Imlek jatuh pada tanggal 12 Februari 2018.

Bersamaan dengan besarnya jumlah populasi etnis China yang merayakan Imlek di seluruh dunia, ada banyak juga hal-hal menarik yang dapat kita temui terkait seputar Imlek. Berikut ini 10 fakta menarik tentang Imlek.

1. Jatuh pada tanggal yang berbeda setiap tahun

Tahun baru Imlek jatuh pada tanggal yang berbeda setiap tahunnya di kalender masehi. Namun selalu berkisar di antara tanggal 21 Januari hingga 20 Februari setiap tahunnya. Hari raya ini ditentukan oleh sistem penanggalan kalender lunar.

2. Disebut sebagai Festival Musim Semi

Walaupun masih berada dalam musim dingin, masyarakat Tiongkok menyebut Hari Raya Imlek sebagai ‘Festival Musim Semi’ (春節; chūnjié), karena ‘dimulainya musim semi’ (4 – 18 Februari) adalah istilah pertama dalam tradisi kalender solar. Walaupun masih musim dingin masih berlangsung, namun Hari Imlek (awal musim semi) sebagai penanda berakhirnya musim salju terdingin.

3. Selalu diawali dengan pergantian tahun Shio yang baru

Chinese zodiac (shio) atau zodiak China merupakan adat istiadat tertua untuk menamai setiap tahun dengan salah satu dari 12 shio dalam siklus zodiak Tiongkok. Misalnya tahun 2021 ini adalah tahun ‘kerbau’. Banyak masyarakat keturunan Tionghoa yang tersebar di berbagai penjuru dunia percaya dengan penghitungan astrologi Tiongkok ini.

4. Pesta besar yang dirayakan oleh ¼ populasi dunia

Liburan musim dingin di Tiongkok sama seperti halnya liburan Natal dan Tahun Baru di negara lain. Sekolah dan universitas di sana diliburkan sekitar 2 – 4 minggu. Selain Tiongkok, Hong Kong, Makau dan 9 negara Asia lainnya menetapkan Imlek sebagai hari libur nasional. Berikut rinciannya:

China: 1,3 miliar (orang merayakan) – 3 hari (libur), kadang diperpanjang hingga akhir pekan; Indonesia: 250 juta – 1 hari; Filippina: 100 juta – 1 hari; Vietnam: 90 juta – 3 hari, kadang diperpanjang hingga akhir pekan (seperti di China); Korea Selatan: 50 juta – 3 hari; Korea Utara: 24 juta – 3 hari; Malaysia: 30 juta – 2 hari; Taiwan: 24 juta – 4 hari; Brunei: 1 hari; Singapura: 2 hari; Hong Kong: 3 hari, diperpanjang jadi 4 hari jika jatuh pada hari MInggu; Macau: 3 hari, diperpanjang 4 hari jika jatuh pada hari Minggu.

Total populasi dunia yang merayakan berdasarkan data sampai Agustus 2016 diperkirakan berjumlah 7,4 miliar. Meski hanya mengandalkan populasi Tiongkok saja, itu sudah mencapai seperlima dari total penduduk dunia. Itu belum termasuk para perantau Warga Negara Tiongkok yang berdomisili di luar negeri, dan para keturunannya (Tionghoa, Chinese descendant atau keturunan) yang telah berganti kewarganegaraan.

5. Amplop merah (angpau) yang beredar mencapai miliaran

Amplol merah berisi uang di dalamnya diberikan oleh pihak yang lebih tua kepada yang yang lebih muda, dari atasan kepada karyawan, atau dari pemimpin kepada bawahannya. Inilah bonus spesial di Tahun Baru Imlek.

6. Perayaan Imlek yang menarik di London dan Hong Kong

Pada tahun 2015, sekitar 500 ribu orang berkumpul merayakan Tahun Baru Imlek di Trafalgar Square, daerah Pecinan London, dan jalan-jalan utama London. Sementara di Hong Kong, pacuan kuda merupakan lomba paling populer dari semua lomba yang ada di kota itu pasca hari ke-3 Imlek, dimana 100 ribu penggemar berkumpul di Sha Tin Racecource. Para penonton dapat menyaksikan pertunjukan pembuka berupa tari barongsai dan naga, serta berbagai atraksi hiburan budaya lokal lainnya.

7. Terjadinya arus mudik dari total 4 persen populasi dunia

Sekitar 200 juta penduduk Tiongkok daratan melakukan perjalanan panjang untuk menyambut liburan ini, dan diperkirakan terdapat 3,5 miliar perjalanan melintasi seluruh daratan Tiongkok. Sebagai perbandingan, menurut American Automobile Association setidaknya terdapat 100 juta orang yang bepergian sejauh lebih dari 50 mil selama liburan Natal di Amerika. Selain itu, diperkirakan terdapat 10 juta orang keturunan Tionghoa yang juga melakukan perjalanan mudik di negara lain.

8. Pesta kembang api tahunan terbesar di dunia

Belum pernah terlihat di negara lain manapun, yang menyalakan kembang api pada malam pergantian tahun sebanyak yang dilakukan di Tiongkok. Sebagai info, negara ‘tirai bambu’ ini memproduksi sekitar 90 persen total kembang api di seluruh dunia.

Kembang api awalnya dimaksudkan untuk mengusir roh jahat. Masyarakat daratan Tiongkok banyak yang percaya bahwa kilatan cahaya dan suara letusan dari kembang api (petasan) dapat setan takut dan mengusir roh jahat. Di Tiongkok dan Hong Kong umumnya melakukan pesta kembang api pada malam H+1 (sekitar pukul 20.00 atau 08.00 malam), bukan pada malam Tahun Baru Imleknya. Di Hong Kong, pesta kembang api dapat disaksikan dari kawasan Tsim Sha Tsur (Avenue of Stars), Victoria Peak, dan Golden Bauhinia Square.

9. Festival lampion mengakhiri pesta selama 16 hari

Menurut tradisi, selama 16 hari berturut-turut sejak Malam Tahun Baru Imlek hingga Festival Lampion masing-masing di setiap harinya dirayakan dengan kegiatan yang istimewa. Festival Lampion atau Cap Go Meh dirayakan pada malam ke 15 dari bulan pertama kalender lunar, saat bulan purnama seluruh keluarga berkumpul untuk makan malam bersama. Setelah itu kemudian keluar rumah untuk menyaksikan kembang api dan cahaya lampion. Lampion digunakan sebagai dekorasi, kemudian dilepaskan terbang bebas ke udara dan dihanyutkan ke sungai.

Di Indonesia, pada perayaan Festival Cap Go Meh dilakukan kirab/pawai budaya, seperti gotong usungan toa pek kong dan atraksi lok thung/thang sin.

10. “Xinnian Kuaile” artinya “Selamat Tahun Baru”

Ucapan ‘Xīnnián kuàilè! (新年快乐)!’ akan sering terdengar pada saat Tahun Baru Imlek.

[Sumber:Lufthansa Citi Center-Abbey Travel/Icc-abbeytravel.com]

(LNT-Lnsr/ed. MN-Red)