LasserNewsToday
Sabtu, Maret 6, 2021
  • HOME
  • BERITA
    • Artikel
    • Opini
    • Nasional
    • Jabodetabek
    • Lingga
    • Sumut
    • Seputar Kota
    • Medan
    • Siantar
    • Simalungun
    • TNI-Polri
  • INTERNASIONAL
  • HIBURAN
    • Entertainment
    • Inspirasi
    • Kisah
    • Wisata
    • Kuliner
  • OLAHRAGA
  • TEKNOLOGI
    • Gadget
    • Internet
    • Aplikasi
  • TIPS
    • Tips Sehat
    • Manfaat
  • IKLAN
No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
    • Artikel
    • Opini
    • Nasional
    • Jabodetabek
    • Lingga
    • Sumut
    • Seputar Kota
    • Medan
    • Siantar
    • Simalungun
    • TNI-Polri
  • INTERNASIONAL
  • HIBURAN
    • Entertainment
    • Inspirasi
    • Kisah
    • Wisata
    • Kuliner
  • OLAHRAGA
  • TEKNOLOGI
    • Gadget
    • Internet
    • Aplikasi
  • TIPS
    • Tips Sehat
    • Manfaat
  • IKLAN
No Result
View All Result
LasserNewsToday
No Result
View All Result

Tjong A Fie, Siapakah Dia Sebenarnya?

by REDAKSI
13 Februari 2021
Tjong A Fie - (Foto Studio Koleksi Tropenmuseum - Wikipedia.com)

Tjong A Fie - (Foto Studio Koleksi Tropenmuseum - Wikipedia.com)

555
SHARES
3.7k
VIEWS
Share on WhatsAppShare on FacebookShare on TwitterShare to mail

LasserNewsToday, Medan |

Secara fisik, mungkin tidak ada lagi yang mengenal sempat mengenal pemilik nama Tjong A Fie ini, namun nama ini sangat akrab di telinga warga Sumatera Utara, khususnya warga Kota Medan. Apalagi saat melihat sebuah rumah tua artistik yang berdiri megah dan indah di Jalan Ahmad Yani, Kesawan Medan, ingatan kita langsung tertuju kpada nama yang sudah cukup populer itu. Siapakah Tjong A Fie sebenarnya? Berikut secara ringkas uraian sejarah tentang tokoh legendaris di kota Medan ini.

Tjong A Fie (1860 – 1921) adalah seorang pengusaha, bankir, dan kapitan yang berasal dari Tiongkok dan sukses membangun bisnis besar dalam bidang perkebunan di Sumatera Indonesia. Ia membangun bisnis besar yang memiliki lebih dari 10.000 orang karyawan. Karena kesuksesannya tersebut, Tjong A Fie dekat dengan para kaum terpandang di Medan, di antaranya Sultan Deli, Ma’moen Al Rasyid, serta pejabat-pejabat kolonial Belanda.

Pada tahun 1911, Tjong A Fie diangkat sebagai ‘Kapitan Tionghoa’ (Majoor der Chineezen) untuk memimpin komunitas Tionghoa di Medan, menggantikan kakaknya, Tjong Yong Hian. Sebagai pemimpin masyarakat Tionghoa, Tjong A Fie sangat dihormati dan disegani, karena ia menguasai bidang ekonomi dan pollitik. Kerajaan bisnisnya meliputi perkebunan, pabrik minyak kelapa sawit, pabrik gula, bank, dan perusahaan kereta api.

Kehidupan Awal

Tjong A Fie dilahirkan dengan nama Tjong Fung Nam dari keturunan orang Hakka di Sungkow, Meixian, Guangdong, (Tiongkok) pada tahun 1860. Kemudian juga mendapat nama Tjong Yiauw Hian, dan akhirnya lebih dikenal dengan nama Tjong A Fie.

Ia berasal dari keluarga sederhana. Bersama kakaknya Tjong Yong Hian (1850 – 1911), Tjong Afie meninggalkan bangku sekolah dan membantu menjaga toko ayahnya. Walaupun hanya mendapatkan pendidikan seadanya, tetapi Tjong A Fie sangat cerdas dan menguasai cara-cara berdagang sehingga usaha keluarganya cukup sukses.

Tjong A Fie memutuskan untuk merantau ke Hindia Belanda (Indonesia) untuk mencari penghidupan yang lebih baik. Pada tahun 1875, Tjong A Fie pergi ke Medan (Sumatera Utara) untuk mengadu nasib. Saat itu ia baru berusia 18 tahun. Dengan berbekal sedikit uang, ia menyusul kakaknya, Tjong Yong Hian, yang sudah terlebih dahulu datang ke Medan dan tinggal selama 5 tahun. Pada saat itu kakaknya sudah menjadi Kapitan (pemimpin) Tionghoa di Medan. Tjong A Fie bekerja di toko milik teman kakaknya yang bernama Tjong Sui Fo. Di toko tersebut, Tjong A Fie bekerja dari memegang buku, melayani pelanggan, menagih utang serta tugas-tugas lainnya. Ia dikenal pandai bergaul, tidak hanya dengan orang Tionghoa, namun juga dengan warga Melayu, Arab, India, dan orang Belanda. Ia mulai belajar berbicara dengan bahasa Melayu yang menjadi bahasa perantara masyarakat di tanah Deli.

Tjong A Fie tumbuh menjadi sosok yang tangguh, menjauhi candu, judi, mabuk-mabukan, dan pelacuran. Ia menjadi teladan dan menampilkan watak kepemipinan yang sangat menonjol. Ia sering menjadi penengah jika terjadi cekcok antara orang Tionghoa dengan etnis lain. Di daerah perkebunan milik Belanda sering terjadi keributan di kalangan buruh yang menimbulkan kekacauan dan karena kemampuannya. Tjong A Fie sering diminta Belanda untuk membantu mengatasi masalah-masalah tersebut. Ia lalu diangkat menjadi ‘Letnan Tionghoa’ dan pindah ke kota Medan. Karena prestasinya yang luar biasa, dalam waktu singkat Tjong A Fie naik pangkat menjadi ‘Kapitan’ pada tahun 1911, untuk menggantikan kakaknya yang telah wafat. Dengan rekomendasi Sultan Deli, Tjong A Fie menjadi anggota gemeenteraad (dewan kota) dan cultuurraad (dewan kebudayaan) selain menjabat sebagai penasihat pemerintah Hindia Belanda untuk urusan Tiongkok.

Keluarga

Ketika masih berada di Changnam, Tiongkok, Tjong A Fie telah menikahi seorang gadis yang bermarga Lie. Saat tiba di Deli ia menikah dengan Nona Chew dari Penang, dan memiliki tiga orang anak, yakni Tjong Kong Liong, Tjong song-Jin, dan Tjong Kwei-Jin. Namun istri keduanya meninggal dunia. Untuk ketiga kalinya ia menikah dengan Lim Koei Yap dari Timbang Langkat, Binjai, putri mandor perkebunan tembakau di Sungai Mencirim, Lim Sham-Hap. Bersama Lim Koei Yap, Tjong A Fie memiliki tujuh orang anak, yakni Tjong Foek-Yin (Queeny), Tjong Fa-Liong, Tjong Khian Liong, Tjong Kaet Liong (Munchung), Tjong Lie Liong (Kocik), Tjong See Yin (Noni), dan Tjong Tsoen-Liong (Adek).

Membangun Usaha

Di tanah Deli, Tjong A Fie menjalin hubungan baik dengan Sultan Deli, Ma’moen Al Rasyid Perkasa Alamsyah, dan Tuanku Raja Muda sehingga membuka jalan baginya untuk menjalankan usaha. Sultan memberinya konsesi penyediaan atap daun nipah untuk keperluan perkebunan tembakau untuk pembuatan bangsal.

Tjong A Fie dinekal menjadi orang Tionghoa pertama yang memiliki perkebunan yang sangat luas. Ia mengembangkan usaha perkebunan tembakau di Deli, teh di daerah Bandar Baru, dan Si Bulan, serta perkebunan kelapa. Di Sumatera Barat, ia menanamkan modalnya di bidang pertambangan di Sawah Lunto, Bukit Tinggi. Perkebunan yang dimilikinya mempekerjakan lebih dari 10 ribu orang tenaga kerja dan luas kebunnya mengalahkan luas perkebunan milik Deli Maatschappij yang dirintis oleh Jacobus Nienthus. Bahkan, ketika itu Pemerintah Belanda memberikan 17 kebun kepadanya untuk dikelola.

Bersama kakanya Tjong Yong Hian, Tjong A Fie bekerja sama dengan Chang Pi Shih, paman sekaligus konsul Tiongkok di Singapura mendirikan perusahaan kereta api The Chow-Chow & Swatow Railway Co, Ltd di Tiongkok Selatan. Karena jasanya tersebut mereka berkesempatan bertemu muka dengan Ibu Suri Cixi di Beijing.

Dalam menjalankan bisnisnya, Tjong A Fie selalu mengamalkan tiga hal, yakni: jujur, setia, dan bersatu. Ia selalu berprinsip ‘Di mana langin dinjung, di situ bumi dipijak’. Ia pun membagikan lima persen keuntungannya kepada pekerjanya.

Akhir Khayat dan Wasiat

Tjong A Fie tutup usia pada 4 Februari 1921 karena menderita apopleksia atau pendarahan otak. Seluruh masyarakat kota Medan turut berduka, ribuan orang pelayat datang dari kota Medan dan Sumatera Timur, Aceh, Padang, Penang, Malaya, Singapura, dan Pulau Jawa. Prosesi pemakaman Tjong A Fie berlangsung dengan megah sesuai dengan tradisi jabatannya.

Empat bulan sebelum menghembuskan nafas terakhir, Tjong A Fie mewasiatkan seluruh kekayaannya di Sumatera maupun di luar Sumatera kepada Yayasan Toen Moek Tong yang harus didirikan di Medan, dan Sungkow pada saat ia meninggal dunia. Ia menuliskan permintaannya agar yayasan tersebut memberikan bantuan keuangan kepada pemuda berbakat dan berkelakuan baik dan ingin menyelesaikan pendidikannya, tanpa membedakan kebangsaan. Tjong A Fie juga berpesan agar yayasan membantu mereka yang tidak mampu bekerja dengan karena cacat serta membantu para korban bencana alam tanpa memandang kebangsaan atau etnis.

Jasa-jasa

Tjong A Fie, dikenal sangat berjasa dalam membangun Kota Medan yang pada saat itu dinamakan Deli Tua, terutama kawasan permukiman etnis Tionghoa (Kampung Tionghoa). Beberapa jasanya dalam usaha mengembangkan Kota Medan adalah menyumbangkan menara lonceng untuk Gedung Balai Kota Medan yang lama, pembangunan Istana Maomoon, Gereja uskup Agung Sugiopranoto, Kuil Buddha di Brayan, Kuil Hindu untuk warga India, Batavia Bank, Deli Bank, Jembatan Kebajikan di Jalan Zainul Arifin serta mendirikan rumah sakit Tionghoa pertama di Medan bernama Tjie On Jie Jan. Ia dikenal pula sebagai pelopor industri perkebunan dan transportasi kereta api pertama di Sumatera Utara yakni Deli Spoorweg Maatschappij (DSM), yang menghubungkan Kota Medan dengan Pelabuhan Belawan.

Tjong A Fie dikenal dermawan dan sangat dekat dengan masyarakat pribumi dan Tionghoa Kota Medan sehingga ia disenangi orang-orang. Sebagai dermawan, ia banyak menyumbang untuk warga yang kurang mampu. Ia sangat menghormati warga muslim bahkan berperan serta dalam mendirikan tempat ibadah, yakni Masjid Raya Al-Mashum, dan Masjid Gang Benkok serta ikut merayakan hari-hari besar keagamaan bersama mereka. Nama Tjong A Fie pernah dijadikan sebagai nama sebuah jalan di Kota Medan, tapi dibatalkan dan jalan itu menjadi Jalan K. H. Ahmad Dahlan. Karena sifatnya yang dermawan dan toleran tanpa membeda-bedakan bangsa, ras, agama, dan asal-usul, Tjong A Fie senantiasa dikenang oleh warga Medan sekitarnya.

Rumah

Bangunan kediaman Tjong A Fie berada di Jalan Ahmad Yani, Kesawan, Medan, yang didirikan pada tahun 1900, saat ini dijadikan sebagai Tjong A Fie Memorial Institute dan dikenal juga dengan nama ‘Rumah Tjong Afie’. Rumah ini dibuka untuk umum pada 18 Juni 2009 untuk memperingati ulang tahun Tjong A Fie yang ke 150.

Rumah ini merupakan bangunan yang didesain dengan gaya arsitektur Tionghoa, Eropa, Melayu, dan art-deco, dan menjadi objek wisata bersejarah di Medan. Di rumah ini, pengunjung bisa mengetahui sejarah kehidupan Tjong A Fie lewat foto-foto, lukisan serta perabotan rumah yang digunakan oleh kelaurganya serta mempelajari budaya Melayu – Tionghoa. [Sumber: Wikipedia.org].

(LNT-Lnsr/ed. MN-Red)

SendShare222Tweet139Send

Artikel Terkait

Putra Angriewan yang akrab dipanggil Putra Crazy, DJ terbaik.

Sukses Berbekal Ilmu & Pengalaman, DJ Putra Crazy Siap Didik Generasi Menjadi DJ/FDJ Terbaik

by REDAKSI
22 Desember 2020
0

LasserNewsToday, Pematangsiantar (Sumut) Keluarga yang cinta dan akrab dalam ragam seni, seperti seni drama, lukis dan musik, kondisi inilah yang...

Marielle Enrique, mantan Pramugari Philippina yang diPHK harus beralih profesi menjadi penjual buah dan sayur demi biaya pengobatan ibunya. (Sumber foto: Travel.okezone.com)

Pramugari Cantik Ini Rela Jadi Tukang Sayur Demi Pengobatan Sang Ibu

by REDAKSI
13 Desember 2020
0

LasserNewsToday, Manila (Philippina) | Selama pandemi Covid-19, tak sedikit pramugari kena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Salah satu di antaranya seperti...

Discussion about this post

TRENDING

  • Bobby Nasution Diharapkan Segera Bertindak Menutup SPBU Di Ruang Hijau Terbuka, Basuki Tjahya Purnama (Ahok): Lapor Ke DPRD Medan

    594 shares
    Share 238 Tweet 149
  • Astaga! Kakek Diduga Cabuli Gadis Remaja 14 Tahun di Kecamatan Padangbolak, Paluta

    575 shares
    Share 230 Tweet 144
  • Diduga Pelaku Cabul Masih Bebas Berkeliaran, Polres Tapsel Diminta Segera Menangkapnya

    613 shares
    Share 245 Tweet 153
  • KLB Partai Demokrat, KLB Abal-abal

    568 shares
    Share 227 Tweet 142
  • Jalan Siantar – Medan Dilanda Banjir Diduga Akibat Pembuangan Air Proyek Jalan Tol yang Dikerjakan PT Hutama Karya Dibuang ke Badan Jalan

    565 shares
    Share 226 Tweet 141
  • Seorang Ibu dalam Keadaan Lemas, Bersama Ketiga Anaknya yang Masih Kecil Ditemukan Warga di Simpang Aji Jahe Desa Sumber Mufakat, Karo

    564 shares
    Share 226 Tweet 141
  • Redaksi
  • Contact
  • Terms
  • Disclaimer
  • Kode Etik
  • Pedoman
  • Policy

© 2020

No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
    • Artikel
    • Opini
    • Nasional
    • Jabodetabek
    • Lingga
    • Sumut
    • Seputar Kota
    • Medan
    • Siantar
    • Simalungun
    • TNI-Polri
  • INTERNASIONAL
  • HIBURAN
    • Entertainment
    • Inspirasi
    • Kisah
    • Wisata
    • Kuliner
  • OLAHRAGA
  • TEKNOLOGI
    • Gadget
    • Internet
    • Aplikasi
  • TIPS
    • Tips Sehat
    • Manfaat
  • IKLAN

© 2020