ANAKSIANTAR.NET
Hubungan seksual memang selalu menjadi hal yang tabu untuk diperbincangkan, terlebih lagi kalau berbicara soal keperawanan. Banyak yang bilang bahwa hal itu hanya patut diperbincangkan oleh orang-orang yang cukup umur saja, padahal itu tak selamanya benar. Kesalahpahaman tentang keperawanan harus diluruskan hingga menjadi hal yang patut untuk dipertimbangkan.
Di Indonesia sendiri, kehilangan keperawanan sebelum menikah adalah hal yang diharamkan, baik secara budaya ketimuran yang selalu dipegang teguh oleh penduduknya maupun secara ajaran agama dan adat. Banyak laki-laki yang masih mengutamakan keperawanan daripada ketulusan. Bahkan, ada juga yang tidak menerima seorang wanita yang kondisi daerah intimnya sudah tidak perawan. Memang itu hak mereka pribadi untuk menerima atau tidak, namun yang jelas adalah keperawanan dapat hilang begitu saja tanpa adanya hubungan intim dengan lawan jenis. Hal ini banyak sekali terjadi dan telah membuat kalangan wanita putus asa dan sulit untuk mendapatkan pasangan yang menerima mereka apa adanya dan apakah ada yang mau mendengarkan kejadian yang sebenarnya.
Untuk itu, berikut ini adalah beberapa hal yang dapat menghilangkan keperawanan yang sebaiknya kamu tahu:
1. Olahraga

Olahraga berat dapat membuat organ vital pada wanita tidak lagi perawan. Pasalnya, dalam sebuah olahraga jenis tertentu wanita dituntut untuk melakukan pergerakan seperti dengan pelurusan kaki atau mengangkang. Gerakan tersebut dapat mengoyak selaput dara pada bagian genital wanita.
2. Terjatuh

Saat sedang bersepeda atau mengendarai sepeda motor, tak sedikit wanita yang mengalami musibah seperti terjatuh. Hal yang tak terduga tersebut bisa saja terjadi kapan saja dan kepada siapa saja. Namun yang perlu diingat bahwa ketika seseorang terjatuh, makan akan terjadi sebuah gesekan keras antara organ vital dengan jok atau tempat duduk yang ada di sepeda sehingga dapat membuat luka bagian dalam daerah kewanitaan.
3. Kelainan

Dari lahir sudah tidak perawan, bagaimana bisa? Tentu saja bisa! Wanita dilahirkan dari gen yang berbeda-beda dan bentuk dari selaput dara yang menandakan keperawanan juga tak pernah sama. Ada yang berbentuk kulit tipis berlubang satu, tak sedikit pula yang lubang selaput daranya lebih dari satu. Bagi wanita yang memiliki kelainan ortan vital, selaput dara tidak ditemukan sama sekali. Sehingga banyak yang beranggapan bahwa ketika melakukan hubungan intim pertama kali tidak ditemukannya bercak darah lantas dicurigai bahwa wanita tersebut tidak perawan, itu tentu pemikiran yang salah.
4. Masturbasi

Mudahnya mengakses konten porno atau majalah yang dapat membangkitkan libido wanita tak jarang wanita tersebut melakukan masturbasi. Tak hanya pornografi, rasa keingintahuan tentang phonesex (cerita kegiatan seksual yang dilakukan melalui panggilan telepon) juga memicu wanita untuk melakukan masturbasi. Berawal dari hanya dengan menggesek beberapa jarinya ke permukaan genital hingga tak sedikit pula yang nekat memasukkan jari tersebut ke dalam organ intimnya. Hal ini tentu beresikio, sebab tanpa disadari jari yang dimasukkan dapat membuat luka selaput kewanitaan yang hanya setipis kulit bawang itu.
5. Kondom

Di era serba modern ini banyak sekali kemudahan untuk memperoleh informasi, sayangnya perkembangan teknologi tak pernah berbanding lurus dengan kepintaran sehingga sekarang banyak sekali yang hanya tahu menggunakan teknologi namun tak pernah mencari informasi tentang hal apa saja yang tidak boleh dilakukan oleh anak perawan.
Banyak wanita beranggapan bahwa keperawanan tidak akan hilang apabila menggunakan alat pengaman seperti kondom saat melakukan hubungan seksual pertamakalinya. Padahal, hal itu salah besar. Sebab, kondom hanyalah sebuah pelapis yang dibalur dengan cairan pelicin saja dan itu sama halnya dengan memasukkan jari kedalam organ intim atau tidak menggunakan kondom samasekali.
Itulah beberapa penyebab hilangnya keperawanan pada wanita. Ada baiknya lebih mengutamakan kesetiaan daripada sibuk perbincangkan soal keperawanan saja.
Discussion about this post