Ingat dengan budaya lompat batu yang ada di pecahan mata uang rupiah? Ingat dengan kejayaan jaman Megalitikum di pelajaran sejarah? Atau Anda sedang membaca headline surat kabar internasional tentang perlombaan selancar tingkat dunia? Semua itu terangkum indah di salah satu pulau kecil di Indonesia yang bahkan jarang orang ketahui, pulau Nias, tepatnya di kecamatan Teluk Dalam. Bukan hanya wisatawan lokal saja yang kepincut setelah berkunjung ke sana, bahkan wisatawan asing lebih dominan datang setiap tahunnya.
Ragam wisata di Teluk Dalam ini benar-benar mempesona dan patut diperhitungkan untuk dikunjungi. Mulai dari wisata alam, wisata budaya hingga mengenal jaman prasejarah di kecamatan Pulau Dalam yang kecil ini. Dimanapun Anda berada, Anda tinggal datang ke Medan atau ke Padang kemudian melanjutkan perjalanan ke Pulau Nias dengan pesawat perintis. Dari sana dengan minibus Anda akan diantar ke Tekuk Dalam untuk memilih wisata-wisata yang ingin dikunjungi. Lalu sebenarnya ragam wisata apa saja yang ada di Teluk Dalam yang membuatnya begitu mempesona? Simak uraian berikut.
1. Desa Bawomataluo
Desa yang berjarak 15 km dari Teluk Dalam ini masuk ke daftar list tebtative Unesco sebagai warisan dunia. Pasalnya rumah tradisional Nias yang berjajar apik di desa ini masih terpelihara dengan baik meskipun berusia ratusan tahun. Omo Nifolasara adalah nama dari rumah tradisional berukuran besar yang terbuat dari kayu. Setiap rumah ditempati turun termurun dari setiap kepala keluarga di Nias. Untuk ke desa Bawomantuluo ini, Anda harus melewati sekitar 88 anak tangga.

Meskipun terdengar melelahkan, namun desa ini merupakan desa yang memiliki akses termudah untuk dilalui. Selain bisa melihat rumah adat Nias yang sangat mengagunkan, di desa ini Anda bisa menikmati pertunjukan lompat batu dan tari fatalae asli Nias. Keduanya sebenarnya melambangkan perjuangan rakyat Nias saat berperang. Dahulu, para pemuda Nias harus melompati pagar bambu setinggi 2 meter untuk berperang ke desa seberang.
2. Pantai Sorake
Di sinilah para peselancar dunia memicu adrenalin dan bertarung dengan ombak. Di pantai ini ombak yang ditawarkan benar-benar sangat menantang adrenalin. Ombak setinggi hampir 15 meter, panjang 200 meter dengan 5 tingkatan berderu menghambur ke pantai. Ini tentu lebih menarik untuk para peselancar dunia yang dulunya hanya datang ke Hawaii untuk menimati ombak. Paling sempurna dan menantang adalah pada saat buln purnama tiba.

Saat bulan purnama tiba itulah, ombak di Pantai Sorake ini memiliki tinggi yang sempurna untuk berselancar ekstrim. Biasanya peselancar ramai datang pada bulan April hingga September. Lomba selancar sekelas internasional dan Nias Open biasanya dilaksanakan pada bulan Juni dan Juli. Anda bisa menikmati juga berkunjung ke Genasi Hill dan Hilisataro yang dekat dengan Pantai Sorake ini. Selain untuk menikmati kopi dan pantai berombak kecil, Anda bisa melihat para peselnacar yang masih latihan di area ini.
3. Pantai Lagundri
Tidak kalah mempesona dengan Pantai Sorake, Pantai Lagundri ini juga menjadi surganya para peselancar. Dari Teluk Dalam, pantai ini hanya berkisar 13 km jauhnya atau 2 km dari pantai Sorake. Bagi wisatawan yang ingin menikmati indahnya pantai dan laut, silakan datang ke pantai ini. Pasalnya Anda akan diantar untuk menyelam dan menikmati ikan-ikan hias yang indah di dasar laut yang masih asri dan bersih.

Berjalan-jalan di pesisir pantai di atas pasir putih juga menjadi alternative yang bisa Anda lakukan di Pantai Lagundri. Ombak yang tidak terlalu besar memungkinkan Anda berenang-renang kecil di tepi pantai yang indah ini. Di ujung senja, Anda bisa menikmati pengalaman indah dengan pemandangan sunset yang memukau. Di tepi tebing batu karang yang asri dan semilirnya angin dari laut akan menambah suasana nyaman di Pantai Lagundri ini.
Sempatkan juga ke Genasi Hill dan Hilisataro, lokasi dimana Anda bisa menikmati kopi dan teh sambil melihat peselnacar
4. Desa Orahili
Pulau Nias memang terkenal dengan peninggalan Megalitikum. Desa Orahili di Kecamatan Gomo inilah pusatnya. Banyak kebudayaan megalitikum dan peninggalan sejarah seperti batu tegak, batu datar, meja batu, segi emat pipih , menhir, dolmen, sakrofagus dan masih banyak lagi lainnya yang bisa Anda nikmati disana.

Penduduk setempat bahkan sangat paham untuk melestarikan sejarah dengan membuatkan museum pusaka di Nias ini. Wisatawan yang datang ke Nias, biasanya belum afdol jika belum mengunjungi Desa Orahili, pusat megalitikum di Indonesia.
Discussion about this post