LasserNewsToday
Kamis, Januari 21, 2021
  • HOME
  • BERITA
    • Artikel
    • Opini
    • Nasional
    • Jabodetabek
    • Lingga
    • Sumut
    • Seputar Kota
    • Medan
    • Siantar
    • Simalungun
    • TNI-Polri
  • INTERNASIONAL
  • HIBURAN
    • Entertainment
    • Inspirasi
    • Kisah
    • Wisata
    • Kuliner
  • OLAHRAGA
  • TEKNOLOGI
    • Gadget
    • Internet
    • Aplikasi
  • TIPS
    • Tips Sehat
    • Manfaat
  • IKLAN
No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
    • Artikel
    • Opini
    • Nasional
    • Jabodetabek
    • Lingga
    • Sumut
    • Seputar Kota
    • Medan
    • Siantar
    • Simalungun
    • TNI-Polri
  • INTERNASIONAL
  • HIBURAN
    • Entertainment
    • Inspirasi
    • Kisah
    • Wisata
    • Kuliner
  • OLAHRAGA
  • TEKNOLOGI
    • Gadget
    • Internet
    • Aplikasi
  • TIPS
    • Tips Sehat
    • Manfaat
  • IKLAN
No Result
View All Result
LasserNewsToday
No Result
View All Result

Desa Jangga, Destinasi Wisata Khas Sumatera Utara

by REDAKSI
25 Juli 2016
551
SHARES
3.7k
VIEWS
Share on WhatsAppShare on FacebookShare on TwitterShare to mail

Pernahkah Anda melihat pakaian adat Sumatera Utara atau rumah-rumah adat yang atapnya menjulang tinggi? Anda bisa menikmatinya langsung dan bahkan berinteraksi dengan orang yang hingga sekarang masih menggunakan adat dan budaya di kehidupan mereka. Tentu saja, Anda harus terjun langsung ke wilayah Sumatera Utara. Ada satu desa di dekat Danau Toba yang benar-benar bisa menunjukkan hampir seluruh budaya Sumatera Utara yang hingga kini dihidupi oleh mereka. Desa Jangga, destinasi paling tepat bagi Anda yang ingin belajar budaya khas Sumatera Utara.

Lokasi dan akomodasi
[lock]
Lokasi Desa Jangga ini adalah di tepi Gunung Simanuk Manuk. Anda yang datang dari mana saja akan sampai di Medan, kota terbesar terdekat dari sana. Usahakan waktu tiba di Medan pagi atau siang. Ini akan memudahkan Anda mencari transportasi lanjutan ke lokasi wisata. Carilah terminal terdekat di Medan dan cari bis ekspres untuk pergi ke Parapat. Parapat adalah desa wisata yang menyediakan banyak penginapan untuk wisatawan.

Anda akan sampai di Parapat 4-5 jam dari awal perjalanan Anda, Medan. Dari Parapat, carilah taxi atau mobil untuk mengantar Anda ke Desa Jangga. Anda akan diantar ke tepi Gunung Simanuk Manuk yang masih asli dan asri. Anda akan melalui Danau Toba dalam perjalanan ke Desa Jangga. Jarak atara Danau Toba dan Desa Jangga sendiri adalah 24 km. Jadi Anda akan cukup menikmati keindahan alam Danau Toba saat di perjalanan.

Suku Batak Desa Jangga

Desa ini sebenarnya adalah salah satu desa dari banyaknya desa asli Batak seperti Lumban Nabolon, Tonga-tonga Sirait Uruk, Janji Matogu, Siregar, Sigaol, Hubak Sihubak, Silalahi Toruan Muara dan Tomok Sihotang. Masyarakat yang hidup disana masih sangat asli dan tidak mebgikuti modernisasi seperti di Kota Medan dan sekitarnya. Maka tidak jarang jika ada beberapa orang yang hanya bisa berbahasa Batak saja tanpa mengerti bahasa Indonesia.

Tradisi Desa Jangga

Pada waktu-waktu tertentu Anda akan menemukan berbagai macam event adat dan budaya yang diadakan oleh masyarakat desa Jangga. Anda akan disuguhi berbagai macam atraksi budaya dan sejarah. Seperti acara adat kebanyakan di Indonesia, mereka biasanya meminta ijin leluhur terlebih dahulu sebelum mengadakan acara. Ini sebagai ajang penghormatan untuk mengingat para leluhur mereka. Setelah itu akan ada beberapa upacara, tari-tarian serta nyanyian dalam acara tersebut.

Ulos Desa Jangga

Dalam upacara seperti pernikahan, kelahiran dan kematian, masyarakat desa Jangga menggunakan ulos sebagai pakaiannya. Sebenarnya, ulos sendiri memiliki peran khusus dalam upacara tersebut. Setiap harinya wanita-wanita di Desa Jangga ini menenun kain ulos ini di depan rumah mereka. Satu-satu benang di rangkain dengan rumit untuk menjadi kain ulos yang indah. Bagi wisatawan yang berkunjung kesana, ulos adalah souvenir yang bisa Anda bawa pulang.

Ulos disini berbeda dengan ulos yang Anda beli di pasaran. Pasalnya, Anda bisa melihat cara pembuatannya langsung dan bahkan bisa mencoba untuk membuatnya di sana. Oleh wanita-wanita di Desa Jangga, ulos kemudian dioleh secara kreatif agar dapat laku terjual. Mulai dari pernak-pernik souvenir, syal, baju hingga kain lebar untuk dekorasi rumah. Anda yang berkunjung, wajib membawa kain ini sebagai oleh-oleh khas Desa Jangga, Sumatera Utara.

Peninggalan Sejarah Desa Jangga

Selain tradisi, kebiasaan dan pakaian Adat, Anda juga akan disuguhi dengan berbagai macam peninggalan sejarah di Desa Jangga. Salah satu yang masih kokoh berdiri adalah monumen Raja Manurung. Ada pula sisa-sisa peninggalan Raja Batak berabad-abad yang lalu yaitu Raja Tambun. Di sana dalam berwisata, Anda harus benar-benar mengikut arahan masyarakat untuk menghormati beberapa kepercayaan mereka. Misalnya mengucap salam atau mencopot alas kaki sebelum masuk ke lokasi tertentu.

Meskipun bertema wisata, sebenarnya Anda akan belajar banyak sejarah Indonesia dari desa ini. Tidak seperti membaca buku, Anda bahkan bertemu langsung dengan budaya Batak asli yang minim modernisasi. Anda akan melihat berbagai macam upacara adat, taria adat, menenun ulos dan lain sebagainya secara langsung. Jika beruntung Anda bahkan bisa mencoba langsung dan mengikuti rangkaian acara di sana. Tidakkah Anda bangga dengan negeri berjuta budaya ini?
[/lock]

SendShare220Tweet138Send

Artikel Terkait

Libur Tahun Baru, Hutan Kota Bagan Siapiapi Jadi Tempat Rekreasi Masyarakat dari Berbagai Daerah

by REDAKSI
20 Januari 2021
0

LasserNewsToday, Bagan Siapiapi (Riau) | Meski secara resmi belum dibuka, keberadaan hutan kota sebagai objek wisata baru di ibu kota...

Kaliurang, salah obyek wisata di Sleman

Destinasi Wisata di Sleman Libur pada Tahun Baru 2021

by REDAKSI
30 Desember 2020
0

LasserNewsToday, Yogyakarta | Untuk mengantisipasi terjadinya kerumuman orang dalam perayaan pergantian tahun baru 2021 di objek wisata, dalam rapat koordinasi...

Discussion about this post

TRENDING

  • Beberapa Pengendara Sepeda Motor Yang Terjatuh Saat Melintasi Rel KA di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Asuhan, Kecamatan Siantar Timur, Kota Pematangsiantar. Selasa (18/01/2020)

    Perlintasan Rel Kereta Api di Jalan Protokol Kota Pematangsiantar Mengancam Keselamatan Pengguna Jalan

    795 shares
    Share 318 Tweet 199
  • Info Buat Kapolresta Siantar.! Bandar Sabu Kampung Banjar ‘Riki Kusta dan Bedol’ Bebas Jual Sabu, Diduga Dibekingi Oknum Satnarkoba

    704 shares
    Share 282 Tweet 176
  • Diduga Kapolresta Siantar dan Pengusaha Studio 21 Milles Sudah Akur, Kasus Pil Ekstasi Diduga Tidak Dilakukan Pengembangan Ke Bandar Besar

    650 shares
    Share 260 Tweet 163
  • Diburu Satnarkoba Polresta Siantar.! Bandar Narkoba Kampung Banjar ‘RK dan Bedol’ Diduga Akan Pindah Lapak Jual Sabu Ke Wilayah Hukum Polres Simalungun

    637 shares
    Share 255 Tweet 159
  • Terkait Penangkapan 2 Orang Pengedar Ekstasi Di Studio 21 Milles, Ketua JPKP: Desak Kapolresta Siantar Usut Tuntas Sampai Ke Bandar Besarnya

    633 shares
    Share 253 Tweet 158
  • Diduga Bawa Pil Ekstasi.! 2 Orang Pasutri Warga Pematangsiantar ‘Ditangkap’ Satnarkoba Poltabes Medan Sepulang Dugem, Diduga Informasinya Sudah Dilepas

    624 shares
    Share 250 Tweet 156
  • Redaksi
  • Contact
  • Terms
  • Disclaimer
  • Kode Etik
  • Pedoman
  • Policy

© 2020

No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
    • Artikel
    • Opini
    • Nasional
    • Jabodetabek
    • Lingga
    • Sumut
    • Seputar Kota
    • Medan
    • Siantar
    • Simalungun
    • TNI-Polri
  • INTERNASIONAL
  • HIBURAN
    • Entertainment
    • Inspirasi
    • Kisah
    • Wisata
    • Kuliner
  • OLAHRAGA
  • TEKNOLOGI
    • Gadget
    • Internet
    • Aplikasi
  • TIPS
    • Tips Sehat
    • Manfaat
  • IKLAN

© 2020