beritaseru!
Jika selama ini pendapatan dari hasil mencari kangkung ikut membantu memenuhi kebutuhan keluarga Ario Setio Wibowo alias Rio (26), kali ini justru kangkung pula menjadi penyebab kematian ayah dua anak tersebut.
Informasi diperoleh menyebutkan, jenasah warga Nagori Bah Joga Kecamatan Jawa Maraja Bahjambi Kabupaten Simalungun, ini ditemukan mengambang di Sungai Bah Bolon, tepat di antara kawasan Jawa Maraja Bahjambi, dengan Huta IV Nagori Pematang Sahkuda Kecamatan Gunung Malela Kabupaten Simalungun, Kamis (11/02/2016) sekira pukul 12.00 WIB.
Tugiran (40) dan Sukiman (45), keduanya warga Huta IV Nagori Pematang Sahkuda Kecamatan Gunung Malela Kabupaten Simalungun, adalah saksi pertama yang melihat jenasah korban. “Kami waktu itu cari ikan di sungai,” kata Tugiran. Keduanya sempat kalut hingga tak berani melakukan upaya evakuasi tubuh korban dari sungai. “Kami gak berani. Kami sepakat mengadu ke kepala desa,” tambah Sukiman.
Mendapat laporan kedua warganya, kades diikuti masyarakat kampung, bergegas mendatangi lokasi penemuan jenasah. Seketika, lokasi penemuan ‘disemut’ warga. Apalagi setelah polisi tiba dan mengevakuasi tubuh korban dari sungai, warga semakin ramai berdatangan. Selesai dievakuasi, oleh keluarga jenasah korban dibawa ke rumah duka tanpa otopsi terlebih dulu.
Menurut keluarga, korban sudah dua hari tak pulang setelah permisi dari rumah untuk pergi mencari kangkung. Selain Buruh Harian Lepas (BHL) di perusahaan perkebunan, korban sehari-harinya menurut keluarga kerap mencari kangkung untuk membantu kebutuhan rumahtangga. Dari amatan di lokasi, sekujur tubuh korban penuh luka gores. Kaki dan tangannya juga dipenuhi luka lecet. Diduga, korban terpeleset ke sungai dan hanyut terbawa arus.
Kapolsek Bangun AKP Hatopan Silitonga, melalui Kanit Reskrim Iptu Arwanda Sembiring mengaku, pihaknya belum berani menyimpulkan penyebab kematian korban. “Informasi korban mencari kangkung sebelum ditemukan tewas. Mengenai motif pasti belum diketahui. Penyelidikan dan penyidikan tetap dilakukan walau keluarga tak bersedia dilakukan otopsi terhadap jenasah korban,” tegas Iptu Arwanda.